Model Pengembangan Prosedur Pengembangan

21

BAB III METODE PENGEMBANGAN

Dalam bab ini akan diuraikan model pengembangan, prosedur pengembangan, uji coba produk, desain uji coba, instrumen pengumpul data, teknik analisis data, dan waktu penelitian.

A. Model Pengembangan

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development R D. Dalam penelitian ini dikembangkan multimedia interaktif yang efektif untuk pembelajaran mata pelajaran IPS bagi 21 siswa kelas IV SD Kanisius Ganjuran. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural, yaitu model yang bersifat deskriptif dan menunjukkan langkah-langkah tertentu yang harus dilalui untuk dapat menghasilkan produk sehingga produk tersebut dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran Arifin, 2011:127-128.

B. Prosedur Pengembangan

Sugiyono 2009:409 mengemukakan sepuluh langkah penggunaan metode penelitian dan pengembangan Research and Development sebagai berikut: 1. Potensi dan masalah Potensi adalah segala sesuatu yang akan mempunyai nilai lebih apabila dimanfaatkan. Sedangkan masalah adalah perbedaan atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang terjadi. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data yang sesuai dengan kenyataan empirik. 2. Mengumpulkan informasi Informasi yang dikumpulkan selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan untuk perancangan produk yang diharapkan dapat mengatasi masalah. 3. Desain Produk Desain produk dibuat dalam wujud gambar atau bagan yang dilengkapi dengan berbagai informasi sehingga dapat digunakan sebagai petunjuk untuk menilai dan membuat produk. 4. Validasi desain Validasi desain merupakan proses untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat. Validasi produk dilakukan dengan menghadirkan beberapa tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut apakah sudah layak atau belum layak. 5. Perbaikan desain Desain produk akan diketahui kelemahannya setelah melalui proses validasi dan serangkaian diskusi dengan para ahli. Kelemahan tersebut selanjutnya dieliminasi dengan perbaikan desain yang dilakukan oleh peneliti. 6. Uji coba produk Uji coba produk dapat dilakukan pada perorangan dan dilakukan dengan simulasi, kemudian dapat diujicobakan pada kelompok terbatas. 7. Revisi produk Revisi produk dapat dilakukan setelah uji coba produk jika ditemukan kelemahan pada produk yang diujicobakan tadi. 8. Uji coba pemakaian Uji coba pemakaian dilakukan pada kelompok yang lebih luas dengan menilai kekurangan atau hambatan yang muncul untuk selanjutnya diperbaiki. 9. Revisi produk Revisi produk dilakukan jika dalam uji coba pemakaian terdapat kekurangan dan kelemahan. 10. Pembuatan produk massal Pembuatan produk massal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi massal. Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development R D Sugiyono, 2009:409 Potensi dan Masalah Pengumpul- an data Desain produk Validasi Desain Revisi Desain Uji Coba Produk Revisi Produk Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Produksi Masal Dalam penelitian dan pengembangan ini peneliti melakukan prosedur pengembangan sebagai berikut. 1. Analisis kebutuhan Pada tahap ini, peneliti melakukan observasi terhadap siswa dalam kegiatan pembelajaran IPS khususnya pada Kompetensi Dasar “mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” dengan menyebarkan kuesioner analisis kebutuhan kepada siswa kelas IV SD Kanisius Ganjuran. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi terhadap cara mengajar guru IPS untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan media belajar oleh guru tersebut. 2. Mengkaji program pembelajaran Pada tahap ini peneliti mengkaji standar kompetensi dan karakteristik mata pelajaran, selanjutnya menetapkan kompetensi dasar dan materi pembelajaran, menganalisis sumber-sumber belajar, menganalisis karakterisrik siswa, menetapkan sistematika isi pembelajaran, strategi penyampaian isi pembelajaran, menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, dan pengembangan prosedur pengukuran hasil belajar. 3. Memproduksi software multimedia Pada tahap ini peneliti memproduksi software multimedia dengan mengikuti prosedur dan prinsip desain multimedia pembelajaran. Dalam penyajiannya desain materi harus dapat mengaktifkan siswa, dan media pembelajaran dapat disajikan dengan berbagai komponen seperti teks, gambar, suara, animasi, dan video agar proses belajar dapat berlangsung dengan baik dan lancar. Langkah-langkah dalam proses produksi multimedia ini adalah: 1 menyusun konsep; 2 menyusun flowcart dan storyboard; 3 pengumpulan bahan; 4 pembuatanpemrograman. Secara garis besar, multimedia ini terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut. a. Slide pendahuluan, berisi tentang: 1 Deskripsi materi mata pelajaran yang disajikan dalam multimedia 2 Kerangka isi materi pembelajaran 3 Kompetensi atau kemampuan yang diharapkan dimiliki siswa setelah mempelajari materi b. Slide materi, berisi uraian materi pembelajaran dan kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh siswa. c. Slide evaluasi, berisi soal-soal evaluasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan yang telah dikuasai siswa setelah mempelajari materi yang disajikan. 4. Uji coba dan revisi produk Pada tahap ini peneliti melakukan uji coba untuk mendapatkan data sebagai masukan untuk merevisi produk. Uji coba ini dilakukan setelah produk divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Uji coba ini terdiri atas: a uji coba perorangan; b uji coba kelompok kecil; c uji coba lapangan. Prosedur pengembangan multimedia pembelajaran untuk mata pelajaran IPS ini tampak pada diagram berikut. Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan Multimedia Pembelajaran Mata Pelajaran IPS

C. Uji Coba Produk