Pra Siklus Indikator Keberhasilan Jadwal Penelitian

3.2.3 Objek penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru 1 tahun pelajaran 20152016 dalam mata pelajaran IPA dengan media berbasis TIK.

3.3 Pra Siklus

Pada tahap pra siklus, peneliti melakukan persiapan sebelum membuat rencana tindakan pada tiap siklusnya. Persiapannya adalah sebagai berikut: 3.3.1 Permintaan ijin kepada Kepala SD Kanisius Kotabaru 1 untuk melakukan penelitian di SD tersebut. 3.3.2 Observasi keadaan kelas mengenai motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V di SD Kanisius Kotabaru 1 tahun pelajaran 20152016. 3.3.3 Meminta rekap nilai hasil belajar siswa kelas V mata pelajaran IPA pada tahun pelajaran 20142015 di SD Kanisius Kotabaru 1 pada wali kelas. 3.3.4 Mengidentifikasi masalah, menentukan Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, serta Indikator belajar.

3.4 Rencana Setiap Siklus

Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I dan siklus II masing- masing terdiri dari 4 jam pembelajaran dan 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama pada sikus I dan siklus II masing-masing terdiri dari 2jp 2x40 menit digunakan untuk menjelaskan dan mempelajari materi tentang perubahan sifat benda. Pertemuan kedua pada sikus I dan siklus II masing-masing terdiri dari 2jp 2x40 menit digunakan untuk review keseluruhan materi dan tes evaluasi.

3.4.1 Siklus I

3.4.1.1 Rencana tindakan

Peneliti menyiapkan instrumen penelitian pada siklus I ini, seperti silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, kuesioner, lembar observasi, bahan ajar berupa materi pelajaran serta media pembelajaran berbasis TIK yaitu PowerPoint dan video. Peneliti kemudian menyiapkan kelas yang akan digunakan untuk melaksanakan penelitian. Mempersiapkan media pembelajaran yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian seperti laptop, kabel, speaker, viewer dan gambar-gambar.

3.4.1.2 Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan, dengan alokasi waktu 2 jp x40 menit. Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut: Pertemuan 1 siklus I a. Guru mengucapkan salam, berdoa dan mengabsen siswa. b. Guru bertanya jawab kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari. c. Guru menampilkan PowerPoint tentang lagu “perubahan benda” dan bernyanyi bersama siswa penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. d. Guru bertanya jawab kepada siswa tentang isi lagu yang telah dinyanyikan. e. Guru menguatkan jawaban siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran. f. Siswa diminta untuk mendengarkan penjelasan guru tentang penyebab perubahan sifat benda penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. g. Siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan oleh guru tentang penyebab perubahan sifat benda penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. h. Siswa memperhatikan tayangan slide tentang berbagai perubahan benda melalui PowerPoint penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. i. Siswa mengidentifikasi masing-masing gambar berdasarkan penyebab perubahannya dan mencatat serta memperhatikan penjelasan dari guru. j. S iswa bermain tebak-tebakan dengan guru mengenai materi perubahan sifat benda menggunakan soal yang ditampikan dalam PowerPoint penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. k. Siswa yang mendapatkan lemparan bola maju ke depan dan menjawab soal yang ada dalam PowerPoint penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. l. Siswa yang lain mengerjakan soal latihan di LKS bersama teman sebangku. m. Siswa yang kesulitan dibantu oleh guru. n. Perwakilan anak maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusi. o. Guru dan siswa membahas soal yang telah dikerjakan, tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami dan diberikan penguatan oleh guru tentang materi hari ini. p. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih ada materi yang kurang jelas. q. Guru dan siswa bersama-sama menarik kesimpulan serta merefleksikan kegiatan hari ini. r. Guru memberikan apresiasi pada siswa berupa pujian dan reward bagi siswa yang aktif. s. Guru bertanya pada siswa mengenai manfaat yang dapat diambil dari pembelajaran hari ini. t. Guru memberi PR untuk dikerjakan di rumah. u. Doa penutup. Pertemuan 2 siklus I a. Guru mengucapkan salam, berdoa bersama, serta mengabsen siswa yang hadir. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi yang akan dipelajari, serta menyampaikan tujuan pembelajaran. b. G uru mengajak siswa bernyanyi lagu “Ingat-ingat” yang ditampilkan dan digubah sesuai dengan materi untuk menambah semangat dalam mengikuti pelajaran penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. c. Siswa mendengarkan penjelasan guru melalui PowerPoint, tentang penyebab perubahan sifat benda untuk mengingat materi yang lalu penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. d. Siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan tentang penyebab perubahan sifat benda melalui PowerPoint penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. e. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang jenis perubahan sifat benda melalui PowerPoint penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. f. Siswa memperhatikan gambar serta video yang diputarkan mengenai jenis perubahan sifat benda, kemudian mencatatnya penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. g. Siswa mengerjakan soal latihan di LKS tentang jenis perubahan sifat benda. h. Perwakilan anak maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusi Siswa diberikan penguatan oleh guru atas jawaban mereka. i. Siswa mengerjakan soal evaluasi tentang penyebab perubahan sifat benda serta jenis perubahan sifat benda. j. Selanjutnya membahas soal yang sudah dikerjakan dan tanya jawab mengenai materi yang belum dimengerti. k. Guru dan siswa merangkum, merefleksikan dan memberikan tindak lanjut berupa tugas yang harus dikerjakan dirumah. l. Siswa berdoa dan mengucapkan salam.

3.4.1.3 Observasi

Observasi dilakukan oleh 2 teman sejawat peneliti pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observer mencatat serta mengamati peristiwa yang terjadi selama proses pembelajaran, melihat motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran, serta mendokumentasikan proses pembelajaran. Hasil yang didapat dalam siklus I sudah menunjukkan kemajuan dari pra siklus. Beberapa siswa menunjukkan ketertarikannya dengan video serta gambar-gambar yang ditayangkan. Siswa bertanya kepada peneliti mengenai materi pelajaran yang belum dipahami, walaupun belum semua siswa tergerak untuk bertanya. Siswa sudah lebih terkondisi dan hanya beberapa yang mengobrol saat pelajaran, siswa memperhatikan penjelasan guru.

3.4.1.4 Refleksi

Peneliti dan observer mengidentifikasi hambatan, kesulitan yang terjadi pada saat proses pembelajaran. Menyimpulkan hasil pengamatan atau observasi berupa data dari hasil pelaksanaan tindakan. Menganalisis peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus I dengan pra siklus. Kekurangan yang muncul pada pertemuan pertama adalah masih ada beberapa siswa yang mengobrol dengan teman sebangkunya, siswa masih malas dalam membaca buku mata pelajaran IPA. Pelaksanaan tindakan kedua disepakati beberapa perbaikan dan penyempurnaan seperti penambahan pertanyaan dan kuis bagi siswa melalui PowerPoint, gambar-gambar, dan juga penggunaan permainan yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Peneliti juga berusaha untuk mencapai indikator yang belum tercapai dalam tindakan yang pertama.

3.4.2 Siklus 2

3.4.2.1 Rencana tindakan

Peneliti menyiapkan instrumen penelitian pada siklus II, seperti silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, kuesioner, lembar observasi, bahan ajar berupa materi pelajaran serta media pembelajaran berbasis TIK yaitu gambar-gambar, PowerPoint dan video. Peneliti kemudian menyiapkan kelas yang akan digunakan untuk melaksanakan penelitian. Mempersiapkan media pembelajaran yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian seperti laptop, speaker, benda-benda nyata es, air, paku, semen, viewer dan gambar-gambar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.4.2.2 Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan, dengan alokasi waktu 2 jp x40 menit. Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut: Pertemuan 1 siklus II a. Guru mengucapkan salam. b. Guru mengajak siswa berdoa, mengabsen siswa yang hadir. c. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi yang sudah dipelajari minggu yang lalu, serta menyampaikan tujuan pembelajaran. d. G uru mengajak siswa bernyanyi lagu “Perubahan benda” yang ditampilkan dan digubah sesuai dengan materi untuk menambah semangat siswa dalam mengikuti pelajaran penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. e. Siswa diminta untuk mendengarkan penjelasan guru tentang perubahan sifat benda melalui PowerPoint penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. f. Siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan dalam viewer penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. g. Siswa memperhatikan video tentang perubahan sifat benda penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. h. Siswa mencatat dan memperhatikan penjelasan dari guru, dan bermain menempel gambar tentang perubahan sifat benda di depan kelas. i. Siswa yang mendapatkan lemparan bola akan maju ke depan kelas untuk menempelkan gambar serta menyesuaikannya dengan tulisan yang ada. j. Siswa mengerjakan LKS yang berupa mind map, siswa meringkas semua yang sudah mereka pelajari hari ini dalam mind map tersebut. k. Beberapa anak yang ditunjuk guru maju ke depan kelas untuk menyampaikan isi dari mind map yang telah mereka buat. l. Guru tanya jawab dengan siswa mengenai materi yang belum dipahami kemudian siswa diberikan penguatan oleh guru tentang materi hari ini. m. Guru memberikan kesempatan kepada siswa apabila masih ada materi yang kurang jelas dan menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini serta mengerjakan refleksi. n. Guru memberikan apresiasi pada siswa berupa pujian dan reward bagi siswa yang aktif. o. Guru bertanya pada siswa mengenai manfaat yang dapat diambil dari pembelajaran hari ini. p. Guru memberi PR untuk dikerjakan di rumah. Doa penutup. Pertemuan 2 siklus II a. Guru mengucapkan salam. b. Guru mengajak siswa berdoa, serta mengabsen siswa yang hadir. c. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi yang sudah dipelajari minggu yang lalu, serta menyampaikan tujuan pembelajaran. d. G uru mengajak siswa bernyanyi lagu “Ingat-ingat” yang ditampilkan dan digubah sesuai dengan materi penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. e. Siswa bermain tebak gambar yang ditampilkan guru melalui PowerPoint tentang penyebab perubahan benda untuk mengingat kembali materi yang lalu penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. f. Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai materi yang akan dibahas. g. Guru menjelaskan materi kepada siswa melalui PowerPoint yang sudah disiapkan penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. h. Siswa memperhatikan gambar dan video tentang jenis perubahan benda, lalu mengidentifikasi gambar yang ditampilkan melalui PowerPoint berdasarkan jenis perubahannya penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. i. Siswa mencatat dan memperhatikan penjelasan dari guru. j. Siswa mengerjakan LKS dengan menuliskan apa yang telah mereka pelajari dan dapatkan dari pembelajaran hari ini. k. Perwakilan anak maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil kerja mereka. Guru memberikan penguatan atas jawaban siswa. l. Siswa mengerjakan soal evaluasi tentang penyebab perubahan sifat benda serta jenis perubahan sifat benda. m. Guru dan siswa membahas soal yang sudah dikerjakan dan tanya jawab mengenai materi yang belum dimengerti. n. Guru memberikan kesempatan kepada siswa apabila masih ada materi yang kurang jelas dan menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini serta mengerjakan refleksi. o. Guru memberikan apresiasi pada siswa berupa pujian dan reward bagi siswa yang aktif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI p. Guru bertanya pada siswa mengenai manfaat yang dapat diambil dari pembelajaran hari ini. q. Guru memberi PR untuk dikerjakan di rumah. r. Doa penutup.

3.4.2.3 Observasi

Observasi dilakukan oleh 2 teman sejawat peneliti pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Observer mencatat serta mengamati peristiwa yang terjadi selama proses pembelajaran, melihat motivasi belajar siswa, serta mendokumentasikan proses pembelajaran. Hasil observasi siklus II menunjukkan adanya peningkatan daripada pra siklus dan siklus I. Siswa sangat antusias dan semangat dalam mengikuti pelajaran yang berlangsung, hampir semua siswa bertanya tentang materi ataupun video yang diputarkan, semua siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan dari peneliti, dan tidak ada yang membuat keributan. Semua siswa mengikuti instruksi dari peneliti, dan mampu menjawab kuis ataupun soal yang diberikan dengan baik. Siswa juga mencatat materi yang menurut mereka penting, serta membacanya.

3.4.2.4 Refleksi

Peneliti dan observer mengidentifikasi hambatan yang terjadi pada saat proses pembelajaran. Menyimpulkan hasil pengamatan atau observasi berupa data dari hasil pelaksanaan tindakan. Hasil dari siklus II sudah sangat memuaskan, semua indikator sudah tercapai dengan hasil yang sangat memuaskan. Perbaikan yang direncanakan dalam siklus II mampu membuat siswa menjadi lebih semangat dalam belajar. Semua kegiatan sudah dapat berjalan dengan lancar. Dibandingkan dengan pra siklus dan siklus I, hasil dari siklus II mengalami peningkatan yang baik, sehingga tidak perlu diadakan perbaikan lagi dalam proses penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Observasi

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan apabila penelitian yang dilakukan berkenaan dengan perilaku manusia dan suatu proses kerja Sugiyono, 2008:203. Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai tingkah laku suatu individu atau suatu proses terjadinya sesuatu di suatu lingkungan dengan situasi nyata ataupun buatan. Observasi dapat mengukur atau menilai suatu hasil dari proses belajar siswa yang bersangkutan Sudijono, 2011:76. Kesimpulannya adalah observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menilai perilaku suatu individu, baik secara nyata ataupun buatan untuk mendapatkan hasil dari adanya proses belajar yang dilakukan. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pada pra siklus, siklus I serta siklus II, agar dapat diketahui peningkatan yang terjadi sebelum ataupun sesudah dilakukan tindakan. Penelitian ini menggunakan lembar observasi siswa untuk mengetahui data motivasi belajar siswa pada awal sebelum penelitian dan sesudah penelitian. Lembar observasi akan diisi oleh teman sejawat peneliti yang bertugas untuk melihat dan mengamati proses pembelajaran serta peningkatan motivasi belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI siswa dalam mata pelajaran IPA. Observasi dilakukan oleh teman sejawat peneliti pada saat proses pembelajaran, observer akan mengisi lembar observasi berdasarkan yang terjadi pada saat proses pembelajaran, sehingga dapat diketahui peningkatan motivasi belajar siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus II.

3.5.2 Kuesioner atau Angket

Kuesioner menurut Yaumi dan Damopoli 2014:16 adalah daftar pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan dan mengumpulkan informasi berkaitan dengan pertanyaan dalam penelitian. Kuesioner dibuat untuk mengetahui informasi tentang diri responden, diisi dengan memberikan tanda checklist pada lembar kuesioner motivasi. Peneliti menggunakan kuesioner bentuk skala likert dalam melakukan penelitian untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan peresepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala dalam pendidikan. Menurut Arifin 2011:236 subyek dapat meresponnya dengan berbagai tingkat intensitas berdasarkan rentang skala 1, 2, 3, 4, dan antara dua sudut yang berlawanan, misalnya setuju atau tidak setuju. Kuesioner dibagikan pada pertemuan kedua di tiap siklus, diisi oleh masing-masing siswa sesuai dengan kenyataan yang mereka alami pada saat mengikuti pembelajaran. Dengan begitu, peneliti dapat mengetahui hasil serta peningkatan motivasi belajar siswa yang terjadi dari setiap siklus.

3.5.3 Dokumentasi

Evaluasi mengenai keberhasilan belajar peserta didik juga dapat dilengkapi dengan menggunakan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen yang digunakan oleh siswa pada saat pembelajaran berlangsung Sudijono, 2011:90. Dokumen merupakan suatu catatan dari peristiwa yang sudah berlalu, ada yang berbentuk tulisan, lisan, gambar, ataupun karya-karya dari seseorang Sugiyono, 2011:326. Penelitian ini menggunakan dokumentasi berupa foto-foto pada saat pembelajaran, Lembar Kerja Siswa LKS, daftar nilai siswa pada pra siklus dan juga nilai hasil evaluasi siklus I dan II. Hasil dari observasi akan lebih akurat apabila didukung dengan adanya dokumen-dokumen yang memperjelas hasil yang sudah didapat. Peneliti menggunakan alat bantu kamera untuk mendokumentasikan pembelajaran, agar hasil yang didapat lebih akurat.

3.6 Instrumen Penelitian

Penelitian ini mempunyai 2 variabel yang akan diteliti, yaitu motivasi dan prestasi belajar siswa. Data mengenai prestasi belajar siswa didapat dari tes evaluasi yang dikerjakan oleh siswa pada akhir siklus I dan II, sedangkan data mengenai motivasi siswa didapat dari lembar observasi yang diisi oleh observer dan lembar kuesioner yang diisi oleh siswa pada awal sebelum tindakan, akhir siklus I dan juga akhir siklus II. Berikut ini adalah rincian instrumen penelitian: Tabel 3.1. Instrumen Penelitian No Variabel Indikator Data Pengumpulan Instrumen 1. Motivasi siswa g. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil. h. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. i. Adanya harapan dan cita- cita masa depan. j. Adanya penghargaan dalam proses belajar. k. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. l. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga dapat memungkinkan siswa untuk belajar dengan baik Skor obser vasi Observasi dan pengisian kuesioner Lembar observasi dan lembar kuesioner 2. Prestasi belajar siswa 1. Rata-rata nilai ulangan 2. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 75 Nilai pres tasi Tes Soal tes pilihan ganda Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 instrumen yaitu tes dan non tes. Tes digunakan untuk mengukur variabel peningkatan prestasi belajar siswa, sedangkan non tes digunakan untuk mengukur variabel motivasi belajar siswa.

3.6.1 Non Tes

Instrumen non tes yang digunakan oleh peneliti adalah observasi dan kuesioner ditujukan untuk mengukur variabel tentang motivasi belajar siswa. Observasi atau pengamatan merupakan suatu alat penelitian yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun suatu proses kegiatan baik dalam situasi yang sebenarnya ataupun buatan Sudjana, 2010:84. Selain itu instrumen lembar kuesioner digunakan untuk memperoleh data motivasi belajar siswa, yang akan diisi oleh siswa sendiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.6.1.1 Instrumen motivasi

Motivasi belajar siswa diketahui melalui observasi pada pra siklus, akhir siklus I dan siklus II. Hasil observasi yang diisi oleh observer dicatat dalam lembar observasi, sedangkan kuesioner yang diisi oleh siswa dicatat dalam lembar kuesioner. Lembar kuesioner dan lembar observasi digunakan untuk mengetahui dan mengukur kondisi siswa mengenai motivasi belajar mereka selama proses pembelajaran berlangsung, baik sebelum ataupun sesudah menggunakan media pembelajaran berbasis TIK dalam mata pelajaran IPA. Berikut ini adalah kisi-kisi mengenai lembar kuesioner: Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Observasi dan Kuesioner Motivasi Variabel : Motivasi Belajar Indikator Nomor soal Favorabel Unfavorabel Jumlah A. Adanya hasrat dan keinginan berhasil A1. Siswa bertanya pada guru bila mengalami kesulitan terhadap materi yang diajarkan A1, A2, A3 A4, A5 5 A2. Siswa semangat saat mengikuti pembelajaran A3. Siswa berusaha mengerjakan sendiri terlebih dahulu bila ada tugas yang diberikan guru A4. Siswa jenuh dengan materi yang diberikan A5. Siswa lupa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru B. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar B1. Siswa memiliki keinginan untuk membaca kembali materi yang telah disampaikan oleh guru B1, B2, B3 B4, B5 5 B2. Siswa bertanya pada teman ketika belum ada materi yang dimengerti B3. Siswa mencatat jika guru memberikan catatan penting B4. Siswa malas bertanya kepada teman ketika ada materi yang belum saya pahami B5. Siswa cepat bosan dalam memahami materi yang diberikan oleh guru C. Adanya harapan dan cita- cita masa depan C1. Siswa memiliki cita-cita yang harus saya capai C1, C2 C3 3 C2. Siswa berusaha mempertahankan prestasi dalam mata pelajaran IPA C3. Siswa malas belajar karena saya sudah puas dengan nilai sekarang D. Adanya pengharga an dalam proses belajar D1. Siswa senang ketika mendapatkan nilai tambahan D1, D2 D3 3 D2. Siswa ingin mendapat nilai tinggi D3. Siswa cuek jika mendapatkan nilai jelek E. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar E1. Siswa tertarik terhadap pembelajaran yang menggunakan video E1, E2 E3, E4 4 E2. Siswa tertarik terhadap pembelajaran yang menggunakan gambar E3. Siswa merasa bosan terhadap pembelajaran yang menggunakan video E4. Siswa malas mengikuti pembelajaran dengan menggunakan gambar F. Adanya lingkunga n belajar yang kondusif F1. Siswa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan sehingga lingkungan belajar menjadi kondusif F1, F3, F4 F2, F5 5 F2. Siswa mengobrol dengan teman sebelah ketika guru menjelaskan sehingga suasana kelas menjadi gaduh F3. Siswa menyukai situasi kelas yang bersih sehingga fokus dalam belajar F4. Siswa merasa terganggu dengan kelas yang kotor F5. Siswa terbiasa dengan suasana kelas yang kotor Total 15 10 25 Tabel di atas merupakan kisi-kisi lembar observasi dan kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini, ada 6 indikator yang digunakan dalam penyusunannya. Arifin 2011:236 mengungkapkan model skala sikap yang dapat digunakan untuk mengukur sikap diantaranya menggunakan bilangan untuk menunjukkan tingkat-tingkat derajat dari objek sikap yang dinilai seperti 1, 2, 3, 4 dan seterusnya menggunakan kualitatif sangat baik, baik, cukup dan kurang. Berdasarkan pernyataan di atas maka arah pernyataan dan nilai skala sikap sebagai berikut: Tabel 3.3. Pedoman Penskoran Kuesioner Motivasi Pilihan Jawaban Favorabel item positif Unfavorabel item negatif Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4 Pedoman penskoran tersebut menunjukkan bahwa dalam item yang favorabel perhitungannya dari angka 4 sebagai skor jika siswa mengisi SS Sangat Setuju, 3 jika S Setuju, 2 Tidak Setuju, 1 Sangat Tidak Setuju. Sedangkan untuk item unfavorabel kebalikannya yaitu 1 jika siswa skor jika siswa mengisi SS Sangat Setuju, 2 jika S Setuju, 3 Tidak Setuju, 4 Sangat Tidak Setuju.

3.6.2 Tes

Tes menurut Mardapi, 2008:67 adalah sekumpulan pertanyaan yang mempunyai alternatif jawaban yang benar ataupun salah. Tes diberikan untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif seseorang ataupun mengungkap suatu aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Penelitian ini menggunakan tes objektif atau pilihan ganda, instrumen tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data peningkatan prestasi belajar siswa. Peneliti menggunakan tes pilihan ganda dikarenakan objektifitasnya yang tinggi. Tes objektif pilihan ganda pada penelitian ini menyediakan 20 item soal dengan alternatif jawaban berjumlah empat dengan masing-masing soal mempunyai satu jawaban benar. Soal yang akan diujikan kepada siswa sebelumnya akan dikonsultasikan dulu kepada dosen, kepala sekolah serta guru kelas. Setelah dianggap layak baru diujikan kepada siswa yang nantinya akan kita uji validitas dan reliabilitasnya. Berikut ini adalah kisi-kisi soal evaluasi yang diujikan: Tabel 3.4. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. 4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. No. Indikator Jumlah soal Nomor soal 1. Menjelaskan penyebab perubahan sifat benda. 8 1, 3, 6, 8, 11, 13, 16, 19 2. Mengidentifikasi berbagi perubahan sifat benda yang ada dalam kehidupan sehari-hari. 8 4, 5, 9, 12, 14, 15, 18, 20 3. Menjelaskan berbagai jenis perubahan sifat benda. 4 2, 7, 10, 17 Total 20 Soal evaluasi pada siklus I divalidasi oleh dosen, guru dan kepala sekolah. Indikator yang pertama jumlahnya ada 8 soal, indikator kedua ada 8 soal dan indikator ketiga ada 4 soal. Jumlah soal keseluruhan dari ketiga indikator ada 20 item soal pilihan ganda. Kisi-kisi soal evaluasi siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. 4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. No. Indikator Jumlah soal Nomor soal 1. Mengidentifikasi penyebab perubahan sifat benda. 12 1, 2, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 13, 16, 17, 19 2. Menentukan berbagai jenis perubahan sifat benda beserta contohnya. 8 4, 7, 9, 12, 14, 15, 18, 20 Total 20 Soal evaluasi pada siklus II divalidasi oleh dosen, guru dan kepala sekolah. Indikator yang pertama jumlahnya ada 12 soal dan indikator kedua ada 8 soal. Jumlah soal keseluruhan dari kedua indikator ada 20 item soal pilihan ganda. Rincian pemberian skor pada soal evaluasi adalah sebagai berikut: Tabel 3.6. Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II No. Jenis soal Jumlah soal Skor maksimal tiap soal Jumlah skor 1. Pilihan ganda 20 1 poin 20 poin Pemberian skor pada tes evaluasi yang berbentuk pilihan ganda adalah dengan memberikan 1 poin pada setiap soal. Setiap soal mempunyai poin 1 jika benar, sedangkan apabila salah poinnya adalah 0. Jika benar semua anak mendapatkan 20 poin.

3.7 Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Validitas

Penelitian tindakan hendaknya juga memenuhi kriteria validitas. Validitas merupakan makna langsung dari sebuah tindakan dan dibatasi oleh sudut pandang peserta penelitiannya Madya, 2007:37. Validitas menurut Sudjana 2010:12 adalah sesuatu yang berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap suatu konsep yang akan dinilai, sehingga akan benar-benar menilai yang memang seharusnya dinilai. Suatu tes dikatakan valid apabila alat ukur tersebut mampu melakukan fungsi ukurnya dengan baik. Hasil yang dicapai juga akan sesuai dengan tujuan dilakukannya sebuah tes. Penelitian ini menggunakan dua teknik validitas yaitu validitas isi dan validitas konstruk.

3.7.1.1 Validitas Isi

Validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen dalam mengukur isi konsep yang harus diisi Siregar, 2010:163. Suatu alat ukur diharapkan mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Validitas isi dalam penelitian ini akan dilakukan dengan expert judgement pada orang yang ahli dalam mengukur konsep ini. Secara teknis penguji validitas konstruksi dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik pengembangan instrumen. Kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, dalam penelitian ini variabelnya adalah motivasi dan prestasi belajar siswa. Indikator dijadikan sebagai tolok ukur untuk membuat nomor butir item pertanyaan. Setiap instrumen baik test maupun nontest terdapat butir-butir item pertanyaan, namun berbeda dalam pemberian skornya. Soal yang digunakan untuk mencari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI data prestasi siswa, dan lembar observasi yang digunakan untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar siswa divalidasi oleh ahli terlebih dahulu. Validator dalam penelitian ini adalah guru dan juga dosen yang bersangkutan. Setelah soal dan lembar observasi divalidasi, baru dapat diujikan kepada siswa.

3.7.1.1.1 Validasi Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran adalah komponen yang penting dalam penelitian ini, validasi perangkat pembelajaran dilakukan oleh 3 orang validator yang ahli dalam bidang yang bersangkutan. 3 ahli yang memvalidasi perangkat pembelajaran adalah dosen IPA Fisika sebagai validator 1, Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru 1 sebagai validator 2 dan Guru Kelas V SD Kanisius Kotabaru 1 sebagai validator 3. Perangkat pembelajaran yang divalidasi adalah RPP, Silabus, LKS, Bahan ajar, Lembar Kuesioner dan Observasi. Validasi perangkat pembelajaran dinilai berdasarkan kriteria menurut Riduwan 2013:15 berikut ini: Tabel 3.7. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran No Skor Kategori 1. 0-20 Sangat Kurang Layak 2. 21-40 Kurang Layak 3. 41-60 Cukup Layak 4. 61-80 Layak 5. 81-100 Sangat Layak Perangkat pembelajaran selesai divalidasikan kepada tiga orang ahli, maka diperoleh hasil perhitungan dalam tabel berikut: Tabel 3.8. Hasil Rata-rata Validasi Perangkat Pembelajaran No Perangkat pembelajaran Validator Hasil 1. Silabus Dosen IPA Fisika 90 Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta 70 Guru Kelas V SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta 90 Rata-rata 83,33 2. RPP Dosen IPA Fisika 91,94 Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta 77,42 Guru Kelas V SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta 89,52 Rata-rata 86,29 3. LKS Dosen IPA Fisika 89,29 Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta 75 Guru Kelas V SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta 85,71 Rata-rata 83,33 4. Bahan ajar Dosen IPA Fisika 87,5 Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta 75 Guru Kelas V SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta 87,5 Rata-rata 83,33 5. Soal evaluasi Dosen IPA Fisika 87,5 Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta 68,75 Guru Kelas V SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta 90,63 Rata-rata 82,29 Jumlah total 418,57 Rata-rata total 83,71 Setelah perangkat pembelajaran divalidasi oleh 3 orang ahli yaitu guru mata pelajaran, kepala sekolah dan dosen, peneliti mendapatkan hasil skor rata- rata silabus 83,33, masuk dalam kategori “sangat layak”. Skor rata-rata RPP sebesar 86,29 dan kategorinya adalah “sangat layak”. Skor rata-rata LKS sebesar 83,33, masuk dalam kategori “sangat layak”, skor rata-rata bahan ajar 83,33, masuk dalam kategori “sangat layak” dan yang terakhir skor rata-rata soal evaluasi sebesar 82,29, masuk dalam kategori “sangat layak”. Perolehan jumlah dari kelima instrumen pembelajaran adalah 418,57, dan mendapatkan rata-rata sebesar 83,71, rata-rata tersebut masuk dalam kategor i “sangat layak”. Dilihat dari hasil rata- rata validasi, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran “sangat layak” untuk digunakan dalam penelitian.

3.7.1.1.2 Validasi Lembar Kuesioner

Validasi lembar kuesioner dilakukan kepada dosen ahli psikologi PGSD Sanata Dharma, Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru 1 dan guru kelas V. Kuesioner selesai divalidasikan kepada para ahli, maka diperoleh hasil perhitungan dalam tabel berikut: Tabel 3.9. Hasil Perhitungan Validasi Kuesioner Motivasi Rubrik Validator Hasil Lembar Kuesioner Dosen Ahli Psikologi 92,5 Kepala Sekolah 90 Guru Kelas V 95 Rata-rata 92,5 Hasil validasi kuesioner menunjukkan kriteria sangat layak dengan jumlah perhitungan skor rata-rata sebesar 92,5. Hasil tersebut menyatakan bahwa kuesioner motivasi ini sangat layak digunakan, untuk mengamati motivasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta.

3.7.1.1.3 Validasi Lembar Observasi

Validasi lembar observasi juga dilakukan kepada ahli yang sama dengan validasi lembar kuesioner yaitu dosen ahli psikologi PGSD Sanata Dharma, Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru 1 dan guru kelas V. Hasil validasi adalah sebagai berikut: Tabel 3.10. Hasil Perhitungan Validasi Lembar Observasi Motivasi Rubrik Validator Hasil Lembar Kuesioner Dosen Ahli Psikologi 91,67 Kepala Sekolah 91,67 Guru Kelas V 95,83 Rata-rata 93,06 Hasil validasi lembar observasi menunjukkan kriteria sangat layak dengan jumlah perhitungan skor rata-rata sebesar 93,06. Hasil tersebut menyatakan bahwa lembar observasi motivasi ini sangat layak digunakan, untuk mengamati motivasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta.

3.7.1.2 Validitas konstruk

Validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya Siregar, 2010:163. Perhitungan validitas konstruk ini menggunakan SPSS 16. Menurut Arikunto 2012:89 di dalam SPSS 16 apabila r hitung r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid. Jika r hitung lebih besar daripada r tabel dengan taraf signifikansi 5, dengan perbedaan signifikan, maka instrumen dapat dikatakan valid Sugiyono, 2010:176. Oleh karena itu peneliti menggunakan taraf signifikansi 5 untuk mengukur valid atau tidaknya soal.

3.7.1.2.1 Validitas Instrumen Soal Siklus I dan Siklus II

Instrumen soal dalam penelitian ini adalah pilihan ganda yang berjumlah 20 butir soal untuk siklus I dan siklus II. Sebelum diujicobakan, instrumen soal terlebih dahulu divalidasikan kepada dosen, kepala sekolah dan guru. Soal kemudian diujikan kepada siswa yang sudah pernah mendapatkan materi yang bersangkutan, dalam penelitian ini yaitu kelas VI di SD Kanisius Kotabaru 1 yang berjumlah 32 siswa. Soal kemudian dihitung dengan menggunakan SPSS 16 sehingga dapat diketahui soal-soal yang valid dan tidak valid. Perhitungan validitas soal yang dihitung menggunakan SPSS 16 sejumlah 20 mendapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 3.11 Hasil Validitas Soal Siklus I No soal r hitung taraf sig. 5 r tabel n : 32 Keputusan 1 0,541 0,349 Valid 2 0,661 0, 349 Valid 3 0,710 0, 349 Valid 4 0,631 0, 349 Valid 5 0,588 0, 349 Valid 6 0,080 0, 349 Tidak validdirevisi 7 0,469 0, 349 Valid 8 0,578 0, 349 Valid 9 0,116 0, 349 Tidak validdirevisi 10 0,589 0, 349 Valid 11 0,153 0, 349 Tidak validdirevisi 12 0,400 0, 349 Valid 13 0,076 0, 349 Tidak validdirevisi 14 0,559 0, 349 Valid 15 0,577 0, 349 Valid 16 0,710 0, 349 Valid 17 0,436 0, 349 Valid 18 0,355 0, 349 Valid 19 0,111 0, 349 Tidak validdirevisi 20 0,218 0, 349 Tidak validdirevisi Hasil validitas soal siklus I menunjukkan bahwa soal yang berjumlah 20 butir mendapatkan soal valid sebanyak 14 yaitu pada nomor 1,2,3,4,5,7,8,10,12,14,15, 16,17 dan 18 . Soal yang tidak valid akan direvisi untuk digunakan pada saat akhir penelitian siklus I. Hasil validasi soal siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3.12 Hasil Validitas Soal Siklus II No soal r hitung taraf sig. 5 r tabel n : 32 Keputusan 1 0,581 0,349 Valid 2 0,628 0, 349 Valid 3 0,585 0, 349 Valid 4 0,489 0, 349 Valid 5 0,427 0, 349 Valid 6 0,420 0, 349 Valid 7 0,472 0, 349 Valid 8 0,074 0, 349 Tidak validdirevisi 9 0,268 0, 349 Tidak validdirevisi 10 0,547 0, 349 Valid 11 0,539 0, 349 Valid 12 0,248 0, 349 Tidak validdirevisi 13 0,742 0, 349 Valid 14 0,118 0, 349 Tidak validdirevisi 15 0,364 0, 349 Valid 16 0,657 0, 349 Valid 17 0,460 0, 349 Valid 18 0,132 0, 349 Tidak validdirevisi 19 0,596 0, 349 Valid 20 0,575 0, 349 Valid Hasil validitas soal siklus II menunjukkan bahwa soal yang berjumlah 20 butir mendapatkan soal valid sebanyak 15 yaitu pada nomor 1,2,3,4,5,7,10,11,13,15, 16,17,19 dan 20. Soal yang tidak valid akan direvisi untuk digunakan pada saat akhir penelitian siklus II.

3.7.2 Reliabilitas

Pengukuran atau test dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan atau reliable yang tinggi jika test tersebut dapat memberikan hasil yang tetap dan sama Arikunto, 2010:86. Hasil yang diperoleh dapat dipercaya apabila instrumen penelitian diujikan dalam waktu dan subjek yang berbeda, namun tetap mendapatkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil yang diperoleh sebelumnya. Peneliti menggunakan teknik Alpha Cronbach dalam penentuan reliabilitas instrumen dengan bantuan program SPSS16. Item soal yang akan dihitung reliabilitasnya adalah soal-soal yang valid, sedangkan soal yang tidak valid tidak dihitung reliabilitasnya. Berikut ini adalah tabel klasifikasi koefisien reliabilitas menurut Sugiyono 2010:209: Tabel 3.13 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas No. Koefisien Korelasi Kriteria 1. 0,00 – 1,99 Sangat Rendah 2. 0,20 – 0,399 Rendah 3. 0,40 – 0,599 Sedang 4. 0,60 – 0,799 Kuat 5. 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Perhitungan reliabilitas dihitung dengan menggunakan SPSS 16 setelah peneliti mengetahui validasi soal yang diujikan secara empiris. Hasil uji reliabilitas mendapatkan hasil sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.14 Hasil Uji Reliabilitas Statistik Siklus I Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .797 .797 14 Tabel 3.15 Hasil Uji Reliabilitas Statistik Siklus II Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .842 .843 15 Dilihat dari kriteria koefisien korelasi, hasil perhitung reliabilitas siklus I menggunakan program SPSS 16 diperoleh hasil 0,797 dan tergolong kuat. Hasil perhitungan uji reliabilitas siklus II diperoleh hasil 0,843 dan tergolong sangat kuat. Dapat dikatakan bahwa soal-soal yang telah diujikan sudah reliabel dan layak digunakan.

3.8 Teknik Analisis Data

Penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila terdapat peningkatan motivasi maupun prestasi belajar siswa di dalam kelas. Perubahan yang terjadi dapat diketahui dengan cara membandingkan hasil sebelum diberi tindakan dan setelah diberi tindakan berkaitan dengan prestasi belajar dan motivasi belajar siswa di SD Kanisius Kotabaru 1 dalam mata pelajaran IPA. Teknik pengumpulan data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan acuan PAP II. Ketika PAP II digunakan, maka penguasaan kompetensi minimal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI merupakan passing score yaitu 56 dari skor total yang seharusya dicapai Masidjo, 2006:157. Data kualitatif dianalisis dengan mendeskripsikannya dengan menggunakan kalimat. Pengukuran tingkatan penguasaan kompetensi dengan menggunakan PAP II dipaparkan di dalam tabel berikut ini: Tabel 3.16 Perhitungan PAP II Tingkat prestasi siswa Kategori prestasi 81-100 Sangat tinggi 66-80 Tinggi 56-65 Sedang 46-55 Rendah 46 Sangat rendah Berdasarkan tabel di atas diperoleh kategori motivasi belajar siswa menurut PAP II, yang setelahnya dimodifikasi agar lebih mudah dalam membandingkannya. Hasil modifikasinya adalah sebagai berikut: Tabel 3.17 Modifikasi PAP II Rentang persentase skor Rentang skor Kategori motivasi 66-100 66-100 Tinggi 56-65 56-65 Sedang 0-55 0-55 Rendah

3.8.1 Analisis Data Motivasi

Analisis data motivasi siswa digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan motivasi belajar siswa, dari sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran berbasis TIK. Ada atau tidaknya peningkatan dapat dilihat dari lembar observasi yang sudah diisi. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dihitung dengan mengunakan rumus berikut ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Mengetahui skor motivasi setiap siswa berdasarkan lembar kuesioner di setiap siklusnya yaitu: 2. Menghitung rata-rata kuesioner motivasi seluruh siswa per siklus: 3. Menghitung persentase kriteria kuesioner motivasi belajar: 4. Menghitung hasil observasi di setiap siklus: Berikut ini dapat dilihat kategori tingkat motivasi yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.18 Kategori Tingkat Motivasi Siswa Rentang persentase skor Rentang skor Kategori motivasi 66-100 66-100 Tinggi 56-65 56-65 Sedang 0-55 0-55 Rendah

3.8.2 Analisis Data Prestasi

Analisis data prestasi siswa digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa, didapat dari penghitungan rata-rata nilai kelas siswa yang mencapai KKM. Data yang sudah ada kemudian dihitung dan dibandingkan dengan data sebelum dan setelah menggunakan media pembelajaran berbasis TIK. Data prestasi didapat dari hasil tes evaluasi yang diberikan di setiap akhir siklus yaitu pada pertemuan ke 2 dan ke 4. Tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dihitung dengan cara berikut: 1. Penyekoran penilaian kognitif Jawaban benar : 1 Jawaban salah : 0 2. Menghitung jumlah skor setiap siswa. 3. Menghitung nilai siswa dengan rumus: 4. Menghitung nilai rata-rata: Keterangan: ∑N = jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa n = jumlah seluruh siswa 5. Menghitung persentase siswa yang telah mencapai KKM dengan cara:

3.9 Indikator Keberhasilan

Penelitian pembelajaran dalam siklus I maupun siklus II dapat dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan baik pada motivasi maupun prestasi belajar siswa, sesuai dengan target yang sudah ditentukan peneliti sebelum penelitian dilakukan. Siklus akan dihentikan jika target akhir siklus II telah tercapai. Kriteria keberhasilan dalam penelitian pada mata pelajaran IPA dengan KD 4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 3.19 Target Keberhasilan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa No. Variabel Indikator Kondisi awal Target akhir Siklus I Siklus II 1. Motivasi Belajar Rata-rata skor motivasi belajar siswa 1. Kuesioner 54,48 rendah 70 tinggi 85 tinggi 2. Lembar Observasi 2. Prestasi belajar 1. Rata-rata nilai ulangan 74,22 80 90 2. Persentase jumlah siswa yang mencapai nilai KKM 40,74 70 85

3.10 Jadwal Penelitian

Penelitian ini berlangsung dari bulan Juni 2015 sampai pada bulan Februari 2017. Waktu pengambilan data disesuaikan dengan jadwal yang sudah dibuat oleh peneliti. Jadwal penelitian adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 Tabel 3.20. Jadwal Penelitian No Kegiatan 2015 2016 2017 Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb 1 Observasi pra penelitian 2 Penyusunan proposal 3 Permohonan ijin penelitian 4 Pengumpulan data 5 Pengolahan data 6 Penyusunan laporan 7 Ujian skripsi 8 Revisi 9 Pembuatan artikel 80

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab 4 ini, peneliti menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasannya. Hasil penelitian menguraikan tentang hasil yang diperoleh selama proses penelitian berlangsung, yaitu mengenai hasil prestasi, dan motivasi belajar siswa. Pembahasan merupakan pemaparan dari hasil penelitian yang didapat, dan hal-hal yang terjadi selama proses penelitian.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas PTK

4.1.1.1 Prasiklus

Pra siklus penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada kelas V di SD Kanisius Kotabaru 1 dengan jumlah siswa sebanyak 24 anak. Peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran IPA yang berlangsung untuk mendapatkan data yang akurat pada tanggal 6 Juni 2015 ditemani oleh salah satu teman peneliti. Peneliti mengamati motivasi dari masing-masing siswa serta karakteristik siswa pada saat mengikuti pelajaran IPA. Terlihat ada 5 anak di bagian belakang yang mengobrol selama pelajaran berlangsung, walaupun sudah diingatkan oleh guru namun tetap saja mereka mengulanginya. Siswa terlihat jenuh dengan guru yang menuliskan dan menjelaskan materi di depan kelas, hanya sekitar 4 siswa yang mau mencatat materi yang sudah dijelaskan. Hampir dari setengah isi kelas tidak memperhatikan guru dan tidak mempunyai rasa ingin tahu yang memberikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Efektivitas pemanfaatan media audio visual vidio pembelajaran dalam upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah (penelitian kelas di SMP Bina Sejarah Depok)

2 9 235

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Pengaruh pembelajaran matematika menggunakan media cai Computer-assisted instruction dengan tipe simulasi terhadap motivasi belajar matematika siswa

1 12 170

Perbedaan penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis website dan media powerpoint pada pelajaran sosiologi materi interaksi sosial terhadap hasil belajar siswa kelas x di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta: penelitian quasi eksperimen di Madra

5 20 247

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan penggunaan media pemutaran film di kelas V MI Miftahul Hidayah Kota Bekasi

2 124 132

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Peningkatan minat dan hasil belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran lectora siswa kelas V SDN Timuran Tahun 2016/2017

2 4 13