Pengertian Ceramah Bervariasi Metode Ceramah Bervariasi

Yakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, guru perlu mengemukakan terlebih dahulu tujuan yang harus dicapai oleh siswa. Mengapa siswa harus paham akan tujuan yang ingin dicapai ? oleh karena tujuan akan mengarahkan segala aktifitas siswa, dengan demikian penjelasan tentang tujuan akan merangsang siswa untuk termotivasi mengikuti proses pembelajaran melalui ceramah itu. Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Guna langkah apersepsi dalam langkah pembukaan ini adalah untuk mempersiapkan secara mental agar siswa mampu dan dapat menerima materi pembelajaran. Ibarat dalam sebuah pesta, kita akan merasa senang dan betah tinggal dipesta manakala seluruh tamu undangan beserta tuan rumahnya kita kenali dan bahkan akrab dan bersahabat. Sebaliknya, kita ingin cepat keluar atau pulang, bahkan kita tidak ingin menghadiri atau dating kepesta itu manakala tuan rumah dan seluruh tamu undangan tidak kita kenali. Nah, demikian juga dengan langkah apersepsi. Langkah ini pada dasarnya langkah untuk menciptakan kondisi agar materi pelajaran itu mudah masuk dan menempel diotak. b. Langkah Penyajian. Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah kita berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan. Untuk menjaga perhatian ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan:  Menjaga kontak mata secara terus-menerus dengan siswa. Kontak mata adalah suatu isyarat dari guru agar siswa mau memperhatikan. Selain itu, kontak mata juga dapat berarti sebuah penghargaan dari guru kepada siswa. Siswa yang selalu mendapatkan pendangan dari guru aka merasa dihargai dan diperhatikan. Usahakan walaupun guru harus menulis di papan tulis kontak mata tetap diperhatikan dengan tak berlama-lama menghadap papan tulis atau dengna membuat catatan yang panjang di papan tulis.  Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh siswa. Oleh sebab itu sebaiknya guru tidak menggunakan istilah-istilah yang kurang popuer. Selain itu, jaga intonasi suara agar seluruh siswa dapat mendengarnya dengan baik.  Sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat-loncat, agar mudah diatangkap oleh siswa.  Tanggapilah respons siswa dengan segera. Artinya, sekecil apapun respons siswa harus kita tanggapi. Apabila siswa memberikan respons yang tepat, segeralah kita beri penguatan dengan memberikan semacam pujian yang membanggakan hati. Sedangkan, seandainya siswa memberikan serposn yang kurang tepat, segeralah tunjukkan bahwa respons siswa perlu perbaikan dengan tidak menyinggung perasaan siswa.  Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar. Kelas yang kondusif memungkinkan siswa tetap bersemangat dan penuh motivasi untuk belajar. Cara yang dapat digunakan untuk menjaga agar kelas tetap kondusif adalah dengan cara guru menunjukkan sikap yang bersahabat dan akrab, penuh gairah menyampaikan materi pembelajaran, serta sekali-kali memberikan humor-humor segar dan menyenangkan. 19 c. Penggunaan Contohmelakukan asosiasi perbandingan Memaksimalkan pemahaman dan ingatan  Headlines, beri poin-poin utama pada kata-kata kunci yang berfungsi sebagai sub hiding verbal atau alat bantu ingatan.  Contoh dan analogi, kemukakan ilustrasi kehidupan nyata mengenai gagasan dalam ceramah dan jika mungkin buatlah perbandingan antara materi anda dan pengetahuan dengan pengalaman yang telah peserta didik alami.  Alat bantu visual, seperti: ohp, transparansi, dan demonstrasi yang membantu siswa melihat dan mendengarkan apa yang kita katakana. 20

d. MenyimpulkanRefleksi

Ceramah harus ditutup agar materi pelajaran yang sudah di pahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk keperluan tersebut di antaranya  Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi pelajaran yang baru saja disampaikan.  Merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau member semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah di sampaikan.  Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran yang baru saja disampaikan. 21 19 Ibid, h. 116 20 Ibid, h. 116 21 Ibid, h. 116

B. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia, dengan belajar manusia akan mengembangkan potensi yang dimiliki dalam dirinya. Semua manusia di dalam kehidupan ini akan mengalami proses belajar. Secara sadar maupun tidak sadar manusia telah melakukan proses belajar, dari proses belajar tersebut maka akan menghasilkan perubahan tingkah laku dalam dirinya yang dipenuhi manusia secara formal maupun non formal. Manusia belajar sepanjang hayat, dalam hadist mengatakan bahwa tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat. Maka bisa kita simpulkan bahwa manusia akan terus belajar selama hidupnya dari awal manusia lahir kedunia sampai dia meninggal dunia. Belajar sering diartikan sebagai proses atau hasil. 22 Proses dimana manusia akan melakukan kegiatan belajar dengan berinteraksi dengan lingkungannya, yang kemudian dari proses interaksi tersebut akan menghasilkan pemahaman dan pengalaman, dari pemahaman dan pengalaman tersebut maka akan ada hasil yang didapat oleh manusia yaitu perubahan perilaku. Menurut Burton dalam buku Teori Belajar menjelaskan bahwa: “Learning is a change in the individual, due to interaction of that individual and his environment, which fills a need and makes him more capable of dealing adequately with his env ironment”, Belajar adalah suatu perubahan dalam diri individu sebagai hasil interaksinya dengan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan dan menjadikannya lebih mampu melestarikan lingkungannya secara memadai. 23 Definisi belajar menurut Burton di atas dapat disimpulkan bahwa belajar akan menghasilkan perubahan dalam dalam diri manusia, perubahan itu terjadi karena proses interaksi yang dilakukan dengan lingkungan, dari perubahan tersebut maka manusia akan lebih peduli dalam melestarikan lingkungannya. Le francois mendefinisikan “Learning can be defined as changes in behavior which takes place as a result of experience may be called learning”. 22 Anisah Basleman dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, cet. 1, h. 7 23 Ibid, h. 7