Prinsip-prinsip Belajar Hakikat Belajar dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar

b Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. c Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. d Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. 44 Berdasarkan tujuan belajar diatas menerangkan bahwa ilmu pengetahuan sosial IPS merupakan ilmu yang sangat penting dan harus diketahui oleh peserta didik karena berkaitan dengan lingkungan sekitar mereka, baik yang secara tampak dimata maupun yang tidak terlihat seperti interaksi, hubungan sosial, lembaga sosial dan lain sebagainya. Sementara Tujuan utama ilmu pengetahuan sosial menurut Trianto didalam bukunya Model Pembelajaran Terpadu ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. 45 Dengan demikian ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu terapan yang sangat penting dan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajarannya dapat dipraktekkan secara langsung didalam masyarakat. Ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu pengetahuan sosial wajib dan harus dipelajari siswa-siswi dengan baik berkaitan dengan lingkungan sosial peserta didik, didalam lingkungan masyarakatnya dan menjadi trampil didalam mengambil keputusan yang diambil dalam memecahkan masalah diri sendiri maupun masalah keluarga serta dalam lingkup besar yaitu masyarakat sekitarnya. 44 I sriani Hardini dan Dewi Puspitasari. Strategi Pembelajaran Terpaduteori, konsep dan implementasi. Yogyakarta: Familia,2012, h.173 45 Trianto. Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010, h. 176

D. Kerangka Berfikir

Belajar adalah sebuah proses untuk mengetahui apa yang belum diketahui dan guru adalah salah satu media yang digunakan siswa untuk mendapatkan ilmu ketika pelajaran langsung di sekolah. Guru sebagai pengajar harus mempunyai kemampuan dalam mengelola proses belajar mengajar di kelas dan hendaknya harus mengetahui tujuan yang akan dicapai. Metode mengajar memiliki peranan yang sangat besar dalam proses belajar dan mengajar karena dapat meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas. Oleh sebab itu guru harus memilih metode mengajar yang kreatif. Metode mengajar yang digunakan oleh guru diharapkan dapat meningkatkan kreatif dan inovatif siswa serta dapat meningkatkan hasil belajar yang maksimal. Salah satu metode yang sangat efektif dalam kegiatan belajar mengajar yang telah digunakan para pengajar terdahulu adalah metode ceramah, namun diera moderenisasi sekarang metode ceramah bervariasai bisa menjadi alternatif yang lebih inovatif yang dapat digunakan oleh guru. Metode ceramah bervariasi merupakan suatu metode mengajar yang berkaitan dengan kegiatan yang memberikan peluang kepada siswa untuk berperan aktif secara maksimal dalam kegiatan belajar-mengajar. Metode ceramah bervariasi merupakan perpaduan antara metode ceramah dan metode tanya jawab, dengan demikian tingkat pengetahuan yang dimiliki siswa akan diketahui guru setelah menerangkan materi pelajaran kemudian diadakan tanya jawab antara-guru siswa. Metode ceramah bervariasi menuntut banyak keterlibatan siswa. Siswa dituntut aktif baik bertanya kepada guru maupun berdiskusi dengan teman- temannya. Dalam metode ceramah bervariasi guru dapat berperan sebagai pembimbing dan mengarahkan siswa. Kelebihan ceramah bervariasi guru dapat melihat mana siswa yang pandai, sedang dan kurang. Dengan demikian guru dapat merasa dapat umpan balik, sehingga dapat memperbaiki kelemahan- kelemahannya. Disamping kelebihan yang ada, metode ceramah bervariasi mempunyai kelemahan, yaitu sulit mengatur alokasi waktu dan minat siswa terhadap materi.