17.45 9.55 STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL DAN SEKTORAL

VII. DAMPAK PERUBAHAN PRODUKTIVITAS SEKTORAL

BERBASIS INVESTASI TERHADAP PEREKONOMIAN MIKRO, MAKRO DAN DISPARITAS EKONOMI ANTAR WILAYAH Dengan menggunakan model multiregional CGE top-down, shock peningkatan produktivitas karena stimulan investasi menghasilkan dampak ekonomi tidak hanya di tingkat makro juga di tingkat mikro atau sektoral, rumah tangga dan regional. Secara khusus, dampak shock terhadap perekonomian regional dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan Indeks Williamson CVw untuk mengukur disparitas ekonomi antar wilayah sebagai tujuan utama penelitian ini. Kebijakan yang digunakan sebagai stimulus ekonomi dalam penelitian ini adalah peningkatan investasi. Dengan mengasumsikan bahwa investasi di suatu sektor dapat meningkatkan produktivitas input di sektor tersebut, maka skenario kebijakan pada model CGE yang terbentuk adalah shock simulasi peningkatan produktivitas. Hasil pendugaan terhadap fungsi produksi dengan menggunakan analisis ekonometrik menunjukkan bahwa peningkatan investasi sektoral dapat menstimulasi peningkatan produktivitas seperti terlihat pada Tabel 9 dan 10. Peningkatan produktivitas di sektor pertanian lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan produktivitas di sektor non pertanian. Peningkatan 1 persen investasi di sektor pertanian dapat meningkatakan produktivitas sektor pertanian sebesar 1.01 persen; sementara produktivitas sektor non pertanian meningkat 0.09 persen untuk sektor industri pengolahan dan sekitar 0.13 persen untuk sektor jasa. Hal ini sejalan dengan hasil studi Panggabean dan Fadjar 2008 dimana hasil analisisnya memperlihatkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara investasi dengan pertumbuhan output dan pertumbuhan output di sektor pertanian lebih besar daripadai sektor non pertanian. Sementara peningkatan investasi di infrastruktur juga mampu mendorong pertumbuhan produktivitas seluruh sektor perekonomian Delis, 2008 seperti yang ditampilkan pada Tabel 10, namun pertumbuhan produktivitas sektor pertanian dan sektor industri berbasis pertanian relatif kecil dibandingkan dengan pertumbuhan produktivitas di sektor lainnya. Temuan Delis 2008 ini juga sejalan dengan hasil studi Panggabean dan Fadjar 2008 yang juga menganalisis hubungan antara pembangunan infrastruktur dengan pertumbuhan output dimana ditemukan bahwa dampak pembangunan infrastruktur terhadap pertumbuhan output sektor pertanian lebih kecil daripada terhadap pertumbuhan sektor non pertanian, kecuali untuk infrastruktur irigasi. Seperti sudah dikemukakan pada bagian sebelumnya, pada penelitian ini sebetulnya dilakukan dua kelompok simulasi kebijakan. Kelompok simulasi pertama terdiri dari enam simulasi yaitu simulasi perubahan produktivitas yang distimulasi investasi di masing-masing sektor secara terpisah. Keenam simulasi di kelompok simulasi pertama adalah: 1. Peningkatan investasi di sektor pertanian simulasi 1.1, 2. Peningkatan investasi di sektor industri berbasis pertanian simulasi 1.2, 3. Peningkatan investasi di sektor industri berbasis non pertanian simulasi 1.3, 4. Peningkatan investasi di total sektor industri simulasi 1.4, 5. Peningkatan investasi di sektor jasa simulasi 1.5, dan 6. Peningkatan investasi di infrastruktur simulasi 1.6 Sementara kelompok simulasi kedua merupakan simulasi perubahan produktivitas karena peningkatan investasi di dua atau lebih sektor diantara