masing industri pada kolom pertama, mengindikasikan pengembalian pada faktor- faktor input ini seperti yang digunakan pada tiap sektor.
Dua matriks akhir adalah gabungan dari matriks produksi dan matriks pajak impor. Gabungan matriks produksi menunjukkan komposisi komoditi dari
output tiap-tiap industri. Studi ini mengasumsikan bahwa sebuah industri dapat memproduksi sebuah komoditi. Matriks bea impor mencatat pembayaran bea
impor atas tiap komoditi yang diimpor oleh setiap industri.
5.1.2. Agregasi dan Disagregasi Sektor
Sesuai dengan tujuan penelitian, jumlah sektor yang dianalisis dalam penelitian ini adalah 30 sektor, sementara jumlah sektor dalam Tabel I-O 2008
adalah 66 sektor sehingga harus dilakukan mapping atau pemetaan antara sektor yang dianalisis dengan sektor yang terdapat dalam Tabel I-O yang digunakan
tersebut. Penentuan jumlah dan klasifikasi sektor yang dianalisis 30 sektor didasarkan pada sektor yang ditetapkan dalam RPJM Nasional tahun 2004-2009.
Mapping dan susunan dari 30 sektor pada model yang digunakan dalam penelitian
ini dan 66 sektor dari Tabel I-O tahun 2008 disajikan pada Tabel 10. Agregasi dan disagregasi sektor ini merupakan tahap awal dalai
membangun data dasar dengan cara melakukan pemetaan mapping antara sektor-sektor yang terdapat pada Tabel I-O tahun 2008 yang jumlahnya 66 sektor
dengan sector-sektor yang terdapat pada Tabel SNSE tahun 2005 yang jumlahnya 24 sektor. Data dasar yang dibangun mengikuti langkah-langkah membangun
data dasar model ORANI-F Horridge et al., 1993 dan INDOF Oktaviani, 2000
yang sudah dimodifikasi dalam model multiregional CGE-IR top down.
Tabel 10. Agregasi 30 Sektor dalam Penelitian Berdasarkan Tabel Input- Output Indonesia Klasifikasi 66 sektor, Tahun 2008
No. Klasifikasi 66 Sektor
No. Agregasi 30 Sektor dalam
Penelitian 1 Padi
1 Tanamanan Bahan Makanan
2 Tanaman Kacang-kacangan 1
Tanamanan Bahan Makanan 3 Jagung
1 Tanamanan Bahan Makanan
Lainnya 4 Tanaman Umbi-umbian
1 Tanamanan Bahan Makanan
5 Sayur-sayuran dan buah-buahan 1
Tanamanan Bahan Makanan 6 Tanaman makanan lainnya
1 Tanamanan Bahan Makanan
7 Karet 2
Tanaman perkebunan 8 Tebu
2 Tanaman perkebunan
9 Kelapa 2
Tanaman perkebunan 10 Kelapa Swit
2 Tanaman perkebunan
11 Tembakau 2
Tanaman perkebunan 12 Kopi
2 Tanaman perkebunan
13 The 2
Tanaman perkebunan 14 Cengkeh
2 Tanaman perkebunan
15 Hasil tanaman serat 2
Tanaman perkebunan 16
Tanaman perkebunan lainnya 2
Tanaman perkebunan 17
Tanaman lainnya 2
Tanaman perkebunan 18
Peternakan 3
Peternakan dan hasil-hasilnya 19
Pemotongan hewan 3
Peternakan dan hasil-hasilnya 20
Unggas dan hasil-hasilnya 3
Peternakan dan hasil-hasilnya 21
Kayu 4
Kehutanan 22
Hasil hutan lainnya 4
Kehutanan 23
Perikanan 5
Perikanan 24
Penambangan batu bara dan bijih logam
7 Pertambangan batu bara, biji
logam dan penggalian lainnya 25
Penambangan minyak, gas dan panas bumi
6 Pertambangan minyak, gas dan
panas bumi 26
Penambangan dan penggalian lainnya 7
Pertambangan batu bara, biji logam dan penggalian lainnya
27 Industri pengolahan dan pengawetan
makanan 9
Industri makanan minuman 28
Industri minyak dan lemak 9
Industri makanan minuman 29
Industri penggilingan padi 9
Industri makanan minuman 30
Industri tepung, segala jenisnya 9
Industri makanan minuman 31
Industri gula 9
Industri makanan minuman 32
Industri makanan lainnya 9
Industri makanan minuman 33
Industri minuman 9
Industri makanan minuman 34
Industri rokok 9
Industri makanan minuman 35
Industri pemintalan 10
Industri Tekstil, barang kulit dan alas kaki
36 Industri tekstil, pakaian dan kulit
10 Industri Tekstil, barang kulit
dan alas kaki 37
Industri bambu, kayu dan rotan 11
Industri Barang kayu dan hasil hutan lainnya
38 Industri kertas, barang dari kertas dan
karton 12
Industri pulp dan kertas
Tabel 10. Lanjutan
No. Klasifikasi 66 Sektor
No. Agregasi 30 Sektor dalam
Penelitian 39
Industri pupuk dan pestisida 13
Industri Pupuk Pestisida 40
Industri kimia 14
Industri kimia, karet dan barang dari karet
41 Pengilangan minyak bumi
8 Pengilangan minyak bumi
42 Industri barang karet dan plastik
14 Industri kimia, karet dan
barang dari karet 43
Industri barang-barang dari mineral bukan logam
19 Industri barang lainnya
44 Indutri semen
15 Industri semen
45 Industri dasar besi dan baja
16 Industri Logam dasar besi dan
baja 46
Industri logam dasar bukan besi 16
Industri Logam dasar besi dan baja
47 Industri barang dari logam
17 Industri barang dari logam
48 Industri mesin, alat-alat dan
perlengkapan listrik 18
Industri Alat angkutan, mesin dan peralatannya
49 Industri alat pengangkutan dan
perbaikannya 18
Industri Alat angkutan, mesin dan peralatannya
50 Industri barang lain yang belum
digolongkan dimanapun 19
Industri lainnya 51
Listrik, gas dan air bersih 20
Listrik, gas dan air bersih 52
Bangunan 21
Bangunan 53
Perdagangan 22
Perdagangan 54
Restoran dan hotel 23
Hotel dan Restoran 55
Angkutan kereta api 24
Angkutan darat 56
Angkutan darat 24
Angkutan darat 57
Angkutan air 25
Angkutan air 58
Angkutan udara 26
Angkutan udara 59
Jasa penunjang angkutan 30
Jasa Lainnya 60
Komunikasi 27
Komunikasi 61
Lembaga keuangan 28
Lembaga keuangan 62
Usaha bangunan dan jasa perusahaan 30
Jasa Lainnya 63
Pemerintahan umum dan pertahanan 29
Jasa pemerintah 64
Jasa sosial kemasyarakatan 30
Jasa Lainnya 65
Jasa lanilla 30
Jasa Lainnya 66
Kegiatan yang tak jelas batasannya 30
Jasa Lainnya
Sumber : SNSE Tahun 2005, BPS, 2007b; Tabel I-O Tahun 2008, BPS 2009c diolah.
5.2. Sistem Neraca Sosial Ekonomi