Kebijakan Hukum dan Strategi Malaysia Menghadapi China Dalam Kerangka

2.Kebijakan Hukum dan Strategi Malaysia Menghadapi China Dalam Kerangka

  Perjanjian ACFTA

  Garcia mengatakan bahwa perdagangan yang adil terutama dalam hal perdagangan bebas harus mengutamakan negara-negara yang kurang beruntung tetapi dalam kenyataan praktek bernegara hal tersebut tidak berjalan. Indonesia yang dihuni lebih dari 240 juta jiwa selama ini dianggap sebagai pangsa pasar potensial bagi sejumlah perusahaan raksasa

  363 Gerald Segal. Does China Matter? Foreign Affairs Vol. 78, No. 5 (Sep. - Oct., 1999), hlm. 24-36.

  dunia. Namun, faktor itu saja rupanya tidak cukup untuk membuat mereka untuk memilih negeri ini sebagai basis produksi mereka.

  Baru-baru ini kita melihat Research In Motion (RIM) memilih Malaysia sebagai pabrik untuk produksi BlackBerry, ini karena alasan klasik Indonesia yang kalah dalam hal

  infrastruktur. 364 Saat ini produsen BB RIM belum berminat membuka pabrik di Indonesia meskipun disinyalir pengguna BB di Indonesia jauh lebih banyak ketimbang di Malaysia

  (pasar di Indonesia banyak). Keputusan RIM itu membuat pemerintah Indonesia kecewa mengingat pangsa pasar pengguna BB di Indonesia 10 kali lipat dari Malaysia. Bahkan pada tahun 2012, RIM diprediksi bisa menangguk penjualan BB hingga Rp 10 triliun. Tahun ini saja RIM menargetkan penjualan 4 juta unit dengan harga rata-rata U300 per unit. Di Malaysia, RIM hanya mampu menjual tak lebih dari 400 ribu unit. Hanya sepersepuluh Indonesia.

  Pemerintah Indonesia pun berniat untuk mengenakan disinsentif pada produk BB dan juga produk-produk yang tidak diproduksi di Indonesia namun membidik pasarnya. Pasar industri TIK (teknologi informasi dan komunikasi) Indonesia masih akan menjadi incaran produsen dunia ke depan. Untuk itu, pemerintah perlu melakukan pendekatan terhadap produsen dunia yang pasarnya kian membesar di Indonesia agar membangun manufakturnya di Indonesia termasuk banyak melakukan diplomasi dagang

  Tidak terpilihnya Indonesia menjadi basis produksi BlackBerry (BB) oleh Research in Motion (RIM) ternyata bukan semata-mata mengenai hitungan bisnis. BKPM menengarai penyebab lainnya adalah banyaknya profesional di RIM yang merupakan warga negara Malaysia keturunan India dan banyaknya pekerja asal Malaysia di RIM sendiri. Secara global, laporan kinerja terbaru RIM melaporkan jumlah BlackBerry yang beredar di dunia mencapai 52,3 juta unit. Dengan capaian itu, sepanjang tahun fiskal yang

  364 Chris Manning dan Raden M. Purnagunawan. Survey of recent developments. ‘Bulletin of Indonesian Economic Studies’ Volume 47, Issue 3, 2011, hlm 46 364 Chris Manning dan Raden M. Purnagunawan. Survey of recent developments. ‘Bulletin of Indonesian Economic Studies’ Volume 47, Issue 3, 2011, hlm 46

  Gambaran serupa kurang lebih juga terlihat pada Bosch. Perusahaan ini banyak mengeruk untung dari pasar Indonesia. Sama seperti BlackBerry, berbagai produk Bosch lebih banyak malang-melintang di Indonesia ketimbang di Malaysia. Penerapan opsi kebijakan disintensif dan insentif perlu ketat diberlakukan agar lebih banyak perusahaan asing—yang produknya menyasar pasar Indonesia--menanamkan modal di Indonesia.

  Kenyataan dari keputusan Research in Motion (RIM), produsen perangkat telepon genggam BlackBerry, yang memilih membangun pabrik di Malaysia juga produsen peralatan rumah tangga asal Jerman, Bosch, yang memilih membangun pabrik panel solar di negeri jiran. Padahal, baik RIM maupun Bosch adalah perusahaan internasional yang menikmati untung besar dari penjualan produk mereka di Indonesia. Jika dibandingkan Malaysia, jelas pasar Indonesia lebih banyak dijejali produk dari dua perusahaan itu.

  Keengganan perusahaan seperti RIM, Bosch, dan mungkin perusahaan asing lain untuk membuka pabrik di Indonesia tidak lain dikarenakan berbagai persoalan, antara lain: tidak memadainya infrastruktur, khususnya sumber daya manusia, yang mampu mendukung operasi perusahaan-perusahaan asing di atas. Selain itu, Indonesia harus membenahi sistem birokrasnya, yang terkenal sangat korup.

  Dari kenyataan tersebut kita melihat bagaimana misalnya, Malaysia dapat menarik investor asing dalam menghadapi perdagangan bebas. Tak cuma di Indonesia, pemberlakuan perjanjian perdagangan bebas ACFTA juga membuat produk China membanjiri Malaysia. Namun, Negeri Jiran ini memiliki beberapa strategi dan kebijakan hukum menangkis serangan itu. Lembaga setara Kamar Dagang dan Industri (Kadin), yakni Dewan Perniagaan Melayu Malaysia Negeri Selangor menyatakan, pemerintah Malaysia tetap dengan kebijakan hukum melindungi beberapa produk lokal, khususnya Dari kenyataan tersebut kita melihat bagaimana misalnya, Malaysia dapat menarik investor asing dalam menghadapi perdagangan bebas. Tak cuma di Indonesia, pemberlakuan perjanjian perdagangan bebas ACFTA juga membuat produk China membanjiri Malaysia. Namun, Negeri Jiran ini memiliki beberapa strategi dan kebijakan hukum menangkis serangan itu. Lembaga setara Kamar Dagang dan Industri (Kadin), yakni Dewan Perniagaan Melayu Malaysia Negeri Selangor menyatakan, pemerintah Malaysia tetap dengan kebijakan hukum melindungi beberapa produk lokal, khususnya