17 2
Faktor institusional Faktor institusional aadalah faktor-faktor yang di luar diri
anak, yaitu: 1
Ketersediaan jumlah buku-buku dan jenis-jenis buku bacaan. 2
Terhadap gambar-gambar yang menarik dan warna-warni 3
Status sosial ekonomi orang tua dan latar belakang etnis. 4
Pengaruh orang tua, guru, teman sebaya anak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat membaca pada siswa dapat meningkatkan jika semua pihak berperan aktif
baik orang tua, guru, pemerintahan maupun masyarakat pada umumnya, pada dasarnya siswa sekolah dasar masih membutuhkan bimbingan dari
orang yang lebih dewasa.
3. Upaya Meningkatkan Minat Membaca
Peningkatan minat membaca mau tidak mau kini sudah sangat diperlukan. HG.Tarigan 2008: 106-107 mengemukakan bahwa untuk
meningkatkan minat membaca, perlu sekali pembaca berusaha. a.
Menyediakan waktu untuk membaca Waktu adalah emas, perkataan ini yang sering menjadi
ungkapan orang untuk menghargai waktu mereka dengan berbagai macam kesibukan. Membaca merupakan usaha yang paling efisien
untuk mengetahui segala kejadian dunia modern. Oleh karena itu, 15- 30 menit dalam sehari harusnya digunakan untuk membaca. Dikatakan
bahwa orang yang ingin maju sajalah yang tidak menyediakan waktu
18 untuk mencoba membaca dalam hidupnya apalagi seorang siswa dan
guru, bagi siswa sekolah dasar upaya ini tidak mudah dilakukan, peran aktif orang dewasa sangat dibutuhan agar dapat terbentuk kebiasaan
menyediakan waktu tersendiri untuk membaca dengan teratur. b.
Memilih bahan bacaan yang baik. Memilih bahan bacaan yang hendaknya diperhatikan saat ingin
membaca karena bahan bacaan yang tidak diinginkan akan menghilang minat membaca juga. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi siswa dan guru,
kedua pihak ini harus membaca berbagai sumber bacaan. Akan tetapi, bagi siswa sekolah dasar sebaiknya bacaan yang disediakan
disesuaikan dengan keinginan dan perkembangan siswa seperti yang diungkapkan oleh Jos Daniel 1996:136-138 bahwa pemilihan bahan
bacaan bagi siswa perlu memperhatikan kebermaknaan dan kemenarikan teks bacaan; isi budaya dalam bacaan dan derajat
kesulitan teks sesuai dengan jenjang pengetahuan kebehasaan siswa. Bob Harjanto 2011: 42-68 mengemukakan beberapa tips
untuk menumbuhkan bacaan anak pada anak antara lain: 1
Membiasakan membacakan buku sejak anak dalam kandungan, sejak dalam kandungan anak sudah bisa mendengar suara ibu dan
ayahnya. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk membaca kepada anak, misalnya membacakan ayat-ayat suci.
2 Membiasakan membaca buku setelah anak lahir, seorang bayi
sudah mampu menerima informasi dengan cepat dan mudah,
19 karena otak bayi dari 0 hingga 3 tahun bagaikan spontan yang akan
menyerap informasi apa pun dari sekelilingnya. Sebaiknya buku- buku cerita kepada anak harusnya lebih menarik lagi agar anak
juga tidak jenuh dalam membaca buku cerita, ada beberapa teknik dalam membaca buku yang dapat anak senangi yaitu: menikmati
dan gembira dengan dibacakan buku cerita. Teknik tersebut diantaranya melakukan persiapan, bercerita dengan semangat, jika
anak tidak bosan dalam membaca buku cerita anak dapat menceritakan kembali yang dia pahami oleh buku cerita, membaca
buku kepada anak harus dilakukan sejak dini tak perlu menungguh sampai anak bisa membaca sendiri.
3 Jadilah model atau panutan, bila orang tua menunjukkan kecintaan
pada buku dan membaca, maka anak-anak pasti akan mengikutinya, maka kita sendiri pun sebagai orangtunya harus jadi
model panutan untuk anak tunjukkan bahwa kita sangat antusisasi pada buku, anak akan meniru kebiasaan tersebut;
4 Jadilah buku sebagai pusat informasi, rasa ingin tahu anak sangat
tinggi. Meskipun kita ketahui hal yang mereka tanyakan kita menjawabnya secara langsung, bagi anak anak usia sekolah
biasakan mereka menjadi buku sebagai sarana untuk menjawab ketidaktahuan mereka.
5 Mengajak anak ke tempat toko buku atau perpustakaan, waktu
refresing atau waktu luang dapat digunakan sebagai kesempatan
20 untuk mengunjungi perpustakaan, atau pameran buku. Di sekolah
juga dapat diarahkan ke perpustakaan dengan tetapi anak harus dikontrol;
6 Membeli buku yang sesuai dengan minat anak, orang tua kadang
bersifat memaksa dalam memilih buku bacaan anak, padahal anak belum tentu mau membaca buku yang orang tua pilihkan, Padahal
memaksa selera pribadi anak justru dapat menggangu dan menghambat minat membaca anak. Anak perlu pendamping atau
bimbingan dalam batas-batas tertentu; 7
Mengatur keuangan dalam membeli buku, merupakan media yang terpenting bagi proses menjadikan anak pandai, berwawasan luas.
Salah satu untuk memiliki buku adalah dengan cara membelinya di took buku. Oleh karena itu orang keungan keluarga harus
disisipkan untuk membelikan buku anak; 8
Tukar buku dengan teman, dana terkadang menjadi kendala bagi keluarga untuk membeli buku. Orang tua juga dapat mengerti
kepada anak tentang cara memliki buku, anak bisa saling menukar buku kepada temannya dengan ketentuan kebersihan dan
keuntungan buku tersebut; 9
Beri hadiah yang memperbesar semangat membaca, orang tua sangat penting untuk membangun kepercayaan diri anak. Anak-
anak juga sangat semangat jika diberi hadiah atau penghargaan. Dengan cara yang digunakan anak dirangsang dalam minat
21 membaca. Jika anak dapat menyelesaikan pembacaan sebuah buku
anak dapat menceritakan ulang dengan kata-kata positif yang akan membangun rasa percaya diri anak dalam membaca sehingga anak
akan menyukai kegiatan membaca; 10
Jadilah buku sebagai hadiah untuk anak, anak yang akan senang hadiah dapat dijadikan sebagai cara untuk meningkatkan minat
membaca anak. Misalnya momen penting serta kenaikan kelas anak mendapatkan hadiah yang dinanti-nantikan oleh setiap
kenaikan kelas. 11
Membuat buku sendiri, orang tua dapat cara tersendiri agar anak senang dengan buku, anak bisa diajak di sekolah membuat buku
tersendiri agar anak nanti lebih senang dengan buku. Anak bisa diajak membuat buku dengan menentukan judul keluargaku, anak
dapat memilih judul tersendiri agar anak dapat mencintai buku yang dibuat sendiri oleh anak, membuat buat buku sendirimenjadi
salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang anak. Anak juga mempunyai kesempatan untuk berkarya dan mengembangkan
imajinasinya; 12
Menempatkan buku pada tempat yang mudah dijangkau, tempat yang dijangkau buku juga mempengaruhi minat baca anak. Oleh
karena itu guru dan orang tua sebaliknya menyadari hal ini. Buku diletakkan di tempat yang dapat dijangkau anak;
22 13
Jadilah orang tua yang gemar bercerita, orang tua tentu saja memiliki gemar bercerita atau yang penuh banyak pengalaman.
Pengalaman-pengalaman tersebut dapat menjadi bahan cerita bagi anak tetapi cerita tersebut dikemas sesuai bahasa anak yang dapat
dimengerti, misalnya cerita rakyat yang mempunyai nilai-nilai karakter yang baik;
14 Buatlah perpustakaan keluarga, perpustakaan rumah dibuat
semampunya karena membuat perpustakaan memang butuh biaya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
upaya peningkatan harus minat membaca pada siswa harus membutuhkan proses yang panjang bahkan anak yang masih dalam
kandungan, dan siswa yang sudah sekolah, orang tua juga harus memiliki peran dan sangat besar dalam meningkatkan minat membaca
pada siswa.
4. Unsur unsur yang Mempengaruhi Minat