47 Proses pembelajaran membaca dengan menggunakan media Big Book
dilakukan secara berulan-ulang, supaya siswa dapat menegtahui isi bacaan secara jelas. Selain itu juga supaya siswa mendapatkan kosa kata. Dengan
menggunakan media Big Book membaca dilakukan secara berulang-ulang supaya siswa menjadi terampil dan lancer membaca, dalam membaca perlu
ada proses berulang-ulang kata-kata supaya siswa paham akan isi bacaan dan menjadi lancar membaca. Melalui Big Book guru dapat menjadi model
bagaimana mengungkapkan kata-kata dan kalimat yang benar. Big Book membuat siswa pahan dan mengerti yang disampaikan terhadap gambar
ilustrasi, dengan media Big Book berpengaruh terhadap meningkatkan minat membaca siswa.
D. Karakteristik siswa kelas III SD
Piaget melalui sugihartono dkk 2012: 109 mengelompokkan tahap- tahap perkembangan kognitif seorang anak menjadi empat tahapan; yaitu : 1
tahap sensorimotor 0-2 tahun; 2 tahap praoperasional 2-7 tahap; 3 tahap operational kongkrit 7-11 tahun; 4 tahap formal 12-15 tahun.
Anak usia kelas III berada pada tahap konkretoprerasional. Menurut Sunarto dan Agung Hatono 2013; 24-25 pada tahap operasional kongkrit
anak sudah dapat berbagai macam tugas yang kongkrit. Anak mulai mengebangkan tiga macam operasional berpikir yaitu:
1. Identifikasi: mengenali sesuatu,
2. Negasi: mengingkari sesuatu, dan
3. Repokasi: mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal.
48 Sudarwan Danim 2011: 64 menjelaskan bahwa tahap operasional
kongkret dengan adanya istilah operasi berdasarkan segala hal yang nyata atau kongkret. Anak masih tidak dapat berpikir baik secara logis maupun abstrak
dan hipotesis. Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 105-106 membandingkan antara
perkembangan kognitif dari piaget dan perkembangan bahasa Sunarto dan Agung Hartono. Perbandingan tersebut dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel: 1. Perbandingan perkembangan kognitif dan perkembangan bahasa
Perkiraan umur
Fase-fase perkembagan kognitif menurut piaget
Fase-fase perkembangan bahasa
Lahir 2 tahun Tahap sensorimotorik anak
memanifulasi objek
di lingkungan
dan mulai
membuka konsep. Fase
fonologis anak
bermain dengan
bahasa mengoceh
atau meniru
bunyi bunyi yang didengan dengan kata sederhana.
Lahir 2-7
tahun Tahap praoperasional anak
memahami simbolik mereka sudah nampak tapi belum
berpikir logis. Fase
sintaksis anak
menunjukkan kesadaran
gramatis, berbicara
menggunakan kalimat. Lahir
7-11 tahun
Tahap operasional kongkrit anak sudah dapat berpikir
logis mengenai benda benda kongkrit.
Fase semantik anak dapat membedakan kata sebagai
symbol bunyi dari kata yang terkandung makna.
Adapun beberapa
karakteristik siswa
kelas III
SD yang
mengemukakan Baset melalui Mulyana Sumantri, dkk. 2001: 11 yaitu: 1.
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk mengenal dunia, 2.
Masih senang bermain, 3.
Masih suka mengatur dan menanggani berbagai hal, 4.
Selalu ingin berprestasi dan tidak suka dengan rasa kecewa, 5.
Saat mereka sudah puas, mereka sudah mulai belajar dengan baik,
49 6.
Belajar dengan cara langsung melihat dengan mengajar kepada teman- teman.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa anak kelas III SD berada pada tahap operasional kongkret. Mereka sudah bisa berpikir
atau logis dengan mengenal benda sebatas yang kongkret. Dalam perkembangan bahasa siswa sudah dapat mengunakan kata-kata yang baik,
suatu hal yang disenangi mereka, jika mereka senang, mereka juga bisa bergembira. Mereka juga mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap
sesuatu yang ada di lingkungannya. Mereka biasanya bisa melihat secara langsung yang dialaminya.
E. Kerangka pikir