Prakarya
91
nformasi untuk Guru
I
Tawas merupakan senyawa alumunium yang mengalami perubahan rumus molekul. Penggunaannya dapat meliputi bahan penjernih air hingga digunakan diindustri
pencelupan dan perwarnaan. Tawas dikenal juga sebagai bahan yang digunakan untuk mengurangi bau keringat atau bau badan. Penggunaan tawas tanpa campuran bahan
lainnya akan lebih baik dibandingkan dengan penggunaan bahan yang sudah dicampur. Contohnya adalah deodoran yang sering kita gunakan. Bahan campuran tersebut dapat
menyebabkan kulit kita panas dan makin lama akan menghitam.
75
Prakarya Bahan
Bahan penjernih yang digunakan, sama seperti penjernihan dengan bahan alam, yaitu potongan bata, ijuk, arang tempu-
rung kelapa, pasir, dan kerikil. Tetapi, ditambahkan bahan bua- tan seperti tawas, kaporit, dan batu kapur.
Bahan
• 2 buah drum plastik kapasitas 100 liter atau bak • Paralonpipa PVC, diameter 12 inci
• Pengaduk dari kayu • Ember dan keran
• Lem pipa • Selotip
• Tali plastik
Alat
• Gergaji
Sumber: http:www.medicalhealthguide.com Gambar 3.17
Bahan penjernih air Tawas
Kaporit Batu Kapur
Langkah-langkahprosedur kerja
a. Pemasangan keran dengan drum atau pembuatan bak penampungan dapat dibantu oleh orang dewasa sehingga
hasilnya lebih baik. Pemasangan bahan penjernih bisa dilakukan sendiri.
b. Siapkan bahan penjernih buatan antara lain kaporit 0,20 gram, batu kapur 2 gram, dan tawas 2 gram. Cairkan bahan
tersebut masing-masing dalam satu buah sendok makan. c. Persiapkan bak atau drum air untuk tempat pengendapan
yang dapat menampung air keruh sekitar 20 liter atau sesuai kebutuhan. Kemudian kaporit, batu kapur, dan
tawas yang sudah dicairkan dimasukkan ke dalam bak tersebut dan diaduk lima menit, diamkan 10 menit. Pada
saat pengendapan dan pengadukan, lubang bak atau drum harus disumbat.
3. Proses Pembuatan
roses Pembelajaran
P
Proses pembelajaran pada halaman ini dapat
menggunakan model pembelajaran kelompok.
Guru memberikan penjelasan mengenai bahan
yang akan digunakan berdasarkan karakteristik,
jenis bahan, asal bahan, dan cara mendapatkan bahan di
daerah sekitar atau di daerah lain.
Berilah peserta didik informasi dasar tentang
tata cara dan prinsip kerja peralatan yang digunakan
untuk pembuatan penyaring air dengan bahan buatan.
Penjelasan tentang prinsip kerja juga harus diikuti dengan
informasi keselamatan kerja yang disisipkan dalam
penjelasan materi.
92
Buku Guru kelas VII SMPMTs
roses Pembelajaran
P
Proses pembelajaran pada halaman ini dapat menggunakan model pembelajaran kolaborasi atau kelompok.
Penjelasan di bawah ini merupakan proses pembuatan penjernihan air dengan bahan buatan yang bersusun secara berurutan. Berilah peserta didik penjelasan yang runtut
sehingga peserta didik mendapatkan bayangan produk yang dibuat. Siapkan timbangan agar peserta didik dapat membuat ukuran bahan yang akan digunakan dengan baik,
atau dapat juga dengan membuat wadah atau tempat ukuran yang memudahkan peserta didik dalam menghitung berat.
engayaan
P
Peserta didik diminta mencari tahu :
1. Berapakah batas toleransi dari
penggunaan bahan buatan seperti kaporit,
batu kapur dan tawas?
2. Carilah melalui referensi buku atau obervasi di
daerah setempat bahan buatan yang memiliki
fungsi yang sama seperti kaporit, batu
kapur, dan tawas.
nteraksi Orang Tua
I
Himbau orang tua agar dapat mendukung dan
mempraktikkan pembuatan penjernih air dengan bahan
buatan di rumah sebagai wujud pelestarian air tanah.
76
Kelas VII SMPMTs
Kaporit
0.20 gram
Tawas
2 gram
Batu Kapur
2 gram Dicairkan dulu
dalam sendok makan Diaduk 5 menit
Didiamkan 10 menit Masukkan
20 LITER AIR KERUH
Endapan Lumpur
Bak pengendapan Pecahan
Genting Sumbat
Pipa WAKTU
DIADUK DISUMBAT
2 1
Pasir Kerikil
Ijuk Ijuk
Arang
Bak Penyaring Air jernih
15 cm 5 cm
5 cm 5 cm
10 cm
Skema prosedur kerja
Perhatikan gambar berikut
Sumber: http:www.iptek.net.id Gambar 3.18
Pembuatan penjernih air dari bahan buatan
d. Setelah didiamkan 10 menit, sumbat dibuka dan alirkan air keruh tersebut ke bak penyaring yang berisi pecahan
gentingbata, pasir, kerikil, ijuk, dan arang tempurung kelapa. Tebal pecahan genteng 2-5 cm, pasir 15 cm,
kerikil 5 cm, ijuk 5 cm, arang 10 cm, dan ijuk lagi 5 cm. e. Air hasil penyaringan ditampung dalam ember atau bak
yang bersih dan dapat dipergunakan. Hal yang perlu diingat, apabila untuk diminum, air harus dimasak lebih
dahulu. K l o r i n
a t a u kaporit pertama
kali diidentifikasi oleh seorang ahli
farmasi Swedia, C a r l W i l h e m
S c h e e l e p a d a tahun 1774. Pada
tahun 1810, diberi nama chlorin oleh
Sir Humphrey Davy seorang ahli kimia
I n g g r i s . I s t i l a h c h l o r i n
b e r a s a l dari bahasa Yunani
khloros yang berarti
h i j a u . H a l i n i diambil dari warna
gas klorin yang kuning kehijauan.
Info