1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akuntansi merupakan pelajaran yang menuntut penalaran dalam pemahamannya. Banyak siswa yang belajar akuntansi merasakan sulitnya
memahami akuntansi, khususnya siswa-siswa yang baru mengenal atau mengetahui tentang seluk-beluk akuntansi. Hal ini terkadang justru
menjadikan mereka kurang apresiatif terhadap akuntansi hanya lantaran materi yang sulit dipahami dan cara mengajar guru yang kurang memberikan
motivasi bagi siswanya, sehingga hasil belajar pun kurang maksimal. Kemauan siswa untuk belajar di rumah juga menurun karena merasa kurang
tertarik dengan mata pelajaran akuntansi yang terkesan monotone. Proses pemahaman akan mempengaruhi perilaku, sikap, dan wawasan
berpikir seseorang. Untuk memahami akuntansi dengan perspektif yang semestinya, proses pemahaman yang tepat juga harus digunakan agar sikap
negatif terhadap akuntansi dapat dihindari Suwardjono, 2009. Berdasarkan hasil dari wawancara dengan guru mata pelajaran
akuntansi serta beberapa siswa di SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta dan SMK N 7 Gowongan diperoleh informasi bahwa guru sering mengajar
dengan menggunakan buku pelajaran yang cenderung membosankan bagi siswa, sehingga siswa menjadi malas untuk mempelajarinya. Hal ini membuat
pemahaman siswa sulit untuk ditingkatkan. Menanggapi hal tersebut, saat ini
banyak dilakukan dengan pemanfaatan media pembelajaran yang menarik dan dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam proses
pembelajaran baik di rumah maupun di sekolah. Media sebagai alat bantu proses pembelajaran, berkembang sedemikian
pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis media pun cukup banyak, sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu,
keuangan, maupun materi yang disampaikan. Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu mendapat perhatian dari para pengajar, sehingga
mereka dapat memilih media yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Salah satu bentuk atau jenis media yang dapat digunakan oleh guru
dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi yang diajarkan adalah komik.
Media pembelajaran berupa buku komik belum banyak dikembangkan
dan dimanfaatkan
dalam pembelajaran,
termasuk pembelajaran akuntansi. Ada banyak kelebihan yang terdapat pada media
pembelajaran berupa buku komik, diantaranya yaitu, bagi siswa yang cenderung gemar belajar dengan melihat gambar akan lebih cepat paham jika
dibandingkan dengan diberi ceramah berjam-jam, dan tentunya komik juga menjadikan proses pembelajaran secara mandiri di rumah lebih
menyenangkan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penggunaan
komik sebagai media pembelajaran akuntansi dapat dijadikan inovasi dalam proses pembelajaran di rumah maupun di sekolah. Oleh karena itu,
pengembangan komik sebagai salah satu media pembelajaran akuntansi
penting untuk dilakukan. Komik Akuntansi diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih mudah dalam mempelajari materi pelajaran akuntansi.
Melalui penelitian dan pengembangan ini, peneliti tertarik untuk mengembangkan sebuah komik yang layak digunakan sebagai media
pembelajaran akuntansi untuk siswa SMK.
B. Rumusan Masalah