langsung yang ketika menulis puisi akan memudahkan siswa menganalogikan seolah-olah siswa benar-benar datang, menyaksikan dan melihat objek yang
menjadi pembahasan pada rubrik jalan-jalan dalam harian Suara Merdeka tanpa harus melihat secara langsung. Keempat, proses penulisan puisi dengan teknik
analogi langsung melalui media rubrik jalan-jalan harian Suara Merdeka akan turut membuka cakrawala siswa mengenai informasi-informasi seputar keindahan
objek wisata di Indonesia tanpa harus melihat dan mendatangi objek tersebut secara langsung.
1.2 Identifikasi Masalah
Keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Islam Plus Assalamah Ungaran masih rendah. Ada dua faktor yang mempengaruhi rendahnya
keterampilan siswa dalam menulis puisi, yaitu faktor teknik yang digunakan oleh guru, faktor siswa dan faktor lingkungan sekolah.
1. Faktor teknik yang digunakan oleh guru
Kurang tepatnya pemilihan teknik yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi yang kurang bervariasi, metode ceramah dan
pembelajaran di luar ruangan untuk mencari inspirasi menjadi pilihan utama dalam pembelajaran sehingga terkesan monoton dan dapat
menyebabkan siswa merasa jenuh dan bosan dengan pembelajaran yang selama ini dilakukan. Dalam pembelajaran menulis puisi diperlukan media
perantara yang tepat supaya dapat memancing siswa untuk dapat mengekspresikan dan memvisualisasikan apa yang dirasakan ke dalam
bait-bait puisi. Cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengubah
teknik dalam pembelajaran, yakni dengan menggunakan teknik analogi langsung dan media rubrik jalan-jalan harian Suara Merdeka.
2. Faktor Siswa
Siswa mengalami kesulitan dalam menemukan ide untuk menulis puisi. Selain itu, siswa tidak tertarik mengikuti pelajaran bahasa Indonesia
terutama aspek sastra. Hal tersebut dapat terlihat dari perilaku siswa ketika membahas kompetensi dasar menulis puisi, siswa tidak antusias untuk
bertanya pada, bahkan siswa cenderung bersifat pasif di dalam kelas. Hal tersebut disebabkan oleh adanya beberapa faktor penyebab, salah satu di
antaranya yaitu karena siswa merasa kesulitan untuk menentukan tema dan ide yang akan dikembangkan sebelum menulis puisi. Kecenderungan
menulis puisi tanpa memperhatikan diksi yang tepat dan aspek-aspek penulisan puisi yang tepat juga menjadi salah satu faktor penyebab. Untuk
mengatasi masalah tersebut, dengan teknik analogi langsung melalui media rubrik jalan-jalan harian Suara Merdeka dirasa akan dapat
membantu siswa untuk dapat menetukan ide untuk menulis puisi, sehingga memancing siswa dalam menentukan tema dan topik yang tepat sesuai
dengan isi rubrik jalan-jalan yang isinya menceritakan tentang salah satu objek wisata yang ada di Indonesia dengan berbagai keindahan dan
berbagai keunikan lainnya. Siswa diajak untuk berimajinasi dan menganalogikan dirinya seolah-olah siswa adalah seorang penulis rubrik
yang menyaksikan dan menikamti objek tersebut secara langsung. Kemudian siswa menuliskannya kedalam bentuk puisi yang isinya
berdasarkan imajinasi masing-masing siswa dalam menganalogikan dirinya sesuai dengan isi berita atau informasi di dalam rubrik jalan-jalan
dalam harian Suara Merdeka. 3.
Faktor Lingkungan Sekolah Kurangnya pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan menulis
sastra seperti pengadaan mading tentang sastra, kegiatan lomba menulis puisi antar kelas, dan kegiatan lain yang akan mendorong siswa untuk
gemar menulis khususnya menulis puisi untuk mengekspresikan perasaan yang mereka rasakan. Untuk mengatasinya guru dan pihak sekolah
hendaknya sering mengadakan kegiatan perlombaan yang berkaitan dengan menulis puisi yang dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler
serta menyediakan tempat untuk pengadaan mading di sekolah.
1.3 Pembatasan Masalah