Berdasarkan keunggulan yang telah dipaparkan di atas, dapat diketahui bahwa penelitian ini merupakan pelengkap dari penelitian-penelitian yang sudah
ada sebelumnya. Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ini memiliki tujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis puisi dan perubahan perilaku
siswa dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII Al-Hamid SMP Islam Plus Assalamah Ungaran.
2.2 Landasan Teoretis
Pada bagian ini diuraikan pengertian puisi, unsur-unsur puisi, keterampilan menulis puisi, teknik analogi langsung, rubrik jalan-jalan harian Suara Merdeka,
dan menulis puisi dengan teknik analogi langsung melalui media rubrik jalan- jalan harian Suara Merdeka.
2.2.1 Pengertian Puisi
Puisi merupakan salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti
halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan Aminudin 2009:134.
Puisi adalah pengkonsentrasian bunyi. Puisi mengkonsentrasikan pada dirinya segala perasaan, kesan atau kenangan dalam pengucapan yang ketat.
Baribin 1990:3. Hal tersebut sependapat dengan pemikiran Suharianto yang mengatakan bahwa karya sastra berbentuk puisi bersifat konsentrif dan intensif
Suharianto 2005:34. Dalam puisi pengarang tidak menjelaskan secara terperinci dan panjang lebar mengenai apa yang ingin diungkapkannya, melainkan
pengarang hanya mengutarakan apa yang menurut perasaan atau pendapatnya merupakan bagian yang pokok atau penting saja. Konsentrasi dan intensifikasi
tersebut tidak hanya terbatasa pada masalah yang akan disampaikan melainkan juga dilakukan pada cara penyampaiannya, kata-kata yang tidak terlalu berfungsi
untuk menentukan makna puisi akan dihilangkan termasuk tanda-tanda baca dalam kebahasaan.
Bahasa puisi cenderung ekspresif, sugestif asosiatif, dan magis. Ekspresif, maksudnya adalah setiap bunyi bahasa yang dipilih, setiap kata yang dipilih,
setiap metafora yang digunakan harus berfungsi bagi kepentingan ekspresi. Mampu memperjelas gambaran dan mampu menimbulkan kesan yang kuat. Setiap
unsur bahasa yang dipilih dan dipergunakan harus turut membawakan nada, rasa dan pengalaman pengarangnya. Sugestif maksudnya bersifat menyarankan dan
mempengaruhi pembaca dan pendengarnya secara menyenangkan atau tidak terasa memaksa. Karena sifat itulah sastra dapat terkesan sangat kuat dalam diri
penikmatnya. Asosiatif maksudnya mampu membangkitkan pikiran dan perasaan yang merembet, tetapi masih berkisar di seputar makna konvensionalnya atau
makna konotatifnya yang sudah lazim. Dengan demikian bahasa puisi mempunyai kegandaan tafsir. Magis maksudnya bahasa puisi seolah-olah mempunyai suatu
kekuatan di dalamnya, sehingga tampak magis dan bercahaya Jabrohim 2003:59.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa puisi merupakan karya sastra yang bersifat konsentrif dan intensif dalam mengolah bahasa dan
memainkan bahasa sehingga bahasa yang digunakan cenderung bersifat ekspresif, sugestif, asosiatif dan magis.
2.2.2 Unsur-unsur Puisi