30
1. Be Interesting, tidak ada seorang pun yang tertarik membicarakan suatu
produk yang membosankan. Oleh karena itu, agar orang lain tertarik membicarakan produk maka pemasar harus menciptakan suatu produk atau
jasa yang menarik yang mempunyai ciri khas tersendiri. 2.
Make People Happy, ciptakan produk yang mengagumkan, pelayanan prima, perbaiki masalah yang terjadi, dan harus dipastikan bahwa suatu pekerjaan
yang perusahaan lakukan dapat membuat konsumen membicarakan produk ke teman mereka. Mereka akan membantu perusahaan, mendorong bisnis
perusahaan dan konsumen tersebut akan mengajak konsumen lain untuk menikmati atau mencoba produk atau jasa yang ditawarkan. Word of Mouth
akan mudah terjadi apabila perusahaan dapat membuat konsumen tersebut merasa senang dan puas.
3. Earn trust and Respect, perusahaan harus mendapatkan kepercayaan dan rasa
hormat dari pelanggan. Tanpa adanya kepercayaan, orang enggan merekomendasikan produk atau jasa yang perusahaan berikan karena ini akan
membahayakan citra harga dirinya. Komitmen terhadap informasi yang diberikan, dan buat mereka juga yakin untuk membicarakan tentang produk
atau jasa tersebut dengan singkat seperti pesan singkat agar semua orang mudah mengingatnya.
2.1.2.2 Jenis-Jenis Word of Mouth Marketing
Berdasarkan proses terjadinya, word of mouth marketing terdiri dari dua jenis, yaitu Sumardy, dkk., 2010:68 :
Universitas Sumatera Utara
31
1. Organic word of mouth marketing
Organic word of mouth marketing adalah pemasaran dari mulut ke mulut yang terjadi secara alami. Konsumen yang merasa senang dan puas pasca
melakukan pembelian terhadap suatu produk, memiliki hasrat alami untuk menceritakan pengalaman dan antusiasme mereka kepada konsumen lainnya.
2. Amplified word of mouth marketing
Amplified word of mouth marketing adalah pemasaran dari mulut ke mulut yang terjadi ketika pemasar telah melakukan kampanye yang dirancang untuk
mempercepat terjadinya pemberitaan dari mulut ke mulut pada konsumen. Berdasarkan sifat informasi yang disampaikan, word of mouth terbagi dua
yaitu positive word of mouth dan negative word of mouth Buttle, 1998. Positive word of mouth adalah sebagai respon positif dari kepuasan yang dirasakan oleh
konsumen pasca melakukan pembelian yang menyebarluaskan berita-berita yang baik tentang suatu produk dan merekomendasikannya kepada orang lain. Menurut
Sumardy, CEO Buzz and Co, satu-satunya cara untuk menghasilkan word of mouth yang positif adalah sebagai berikut www.swa.co.id :
1. Pemasar harus dengan serius memfokuskan usaha pemasarannya dengan
melibatkan konsumen-konsumen yang puas dengan kinerja produk. 2.
Mengelola konsumen yang puas dengan kinerja produk dalam sebuah komunitas yang khusus dan eksklusif.
3. Menciptakan alat agar konsumen lebih sering menceritakan hal-hal positif
tentang produk.
Universitas Sumatera Utara
32
Sebaliknya, negative word of mouth disebabkan oleh ketidakpuasan konsumen pasca melakukan pembelian sehingga konsumen tersebut cenderung
menyebarluaskan keburukan dari suatu produk. Adapun cara yang dapat ditempuh oleh pemasar untuk menghindari negative word of mouth adalah sebagai berikut :
1. Setiap masalah yang ditimbulkan negative word of mouth tidak boleh
diselesaikan secara hukum. 2.
Menetralisir negative word of mouth dengan menciptakan produk yang bernilai dan kualitatif.
Godes dan Mayzlin 2004 mengemukakan ada dua dimensi yang dapat digunakan untuk mengukur word of mouth, yaitu :
1. Volume : berapa banyak word of mouth yang ada dalam lingkungan
pemasaran merupakan sesuatu yang sangat penting diketahui. Elemen pengukuran ini dapat dianalogikan sebagai frekuensi, yakni seberapa sering
orang membicarakan atau merekomendasikan suatu produk. 2.
Dispersion : elemen ini mendefinisikan sebagai tingkat di mana percakapan tentang produk mengambil tempat dalam komunikasi yang luas. Apakah
penyebaran word of mouth dalam komunikasi yang sejenis saja sudah dapat mencapai di luar komunikasi sejenis. Elemen pengukuran ini dapat
dianalogikan sebagai jangkauan, yakni berapa banyak orang dari kalangan yang berbeda membicarakan suatu produk.
Adapun hubungan dari kedua elemen pengukuran word of mouth di atas yaitu tingkat penyebaran dispersion informasi suatu produk melalui word of
mouth tergantung pada berapa banyak orang yang membicarakannya volume.
Universitas Sumatera Utara
33
2.1.2.3 Pemimpin Opini Opinion Leader