Uji Parsial Uji t Koefisien Determinasi R

105 F hitung = ���� ������ ���������� ���� ������ �������� = 34.449 2.218 = 15,529 Berdasarkan Tabel 4.15 di atas, dapat diketahui bahwa nilai F hitung 15,529 F tabel 3,11 pada α = 0,05 dan tingkat signifikansi 0,000 0,05, dengan demikian dapat diambil keputusan yaitu H ditolak atau H a diterima. Aritnya, secara serempak atau simultan variabel bebas yang terdiri dari : word of mouth marketing dan perceived quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian produk Oriflame pada mahasiswa s-1 reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4.2.5.2 Uji Parsial Uji t

Pengujian hipotesis secara parsial Uji t dilakukan untuk menguji atau mengetahui seberapa jauh suatu variabel bebas independent secara parsial individu berpengaruh terhadap variabel terikat dependent. Dengan kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : H diterima atau H a ditolak, jika nilai sig. 0,05; dan nilai t hitung t tabel pada α = 5 0,05 H ditolak atau H a diterima, jika nilai sig. 0,05; dan nilai t hitung t tabel pada α = 5 0,05 Nilai t tabel dapat dilihat pada α = 0,05, dengan jumlah responden n = 86, jumlah variabel yang digunakan k = 3, maka nilai t tabel 0,05 n-k = 86-3 = 83 adalah 1,98. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut : Universitas Sumatera Utara 106 Tabel 4.17 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 9.844 1.620 6.078 .000 WOM .079 .066 .137 1.191 .237 Perceived .261 .070 .430 3.737 .000 a. Dependent Variable: Keputusan Sumber : Hasil Data Penelitian 2014 diolah Berdasarkan Tabel 4.16 di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Variabel word of mouth marketing berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian produk Oriflame pada mahasiswa s- 1 reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig. 0,237 0,05 dan nilai t hitung 1,191 t tabel 1,98. Artinya, walaupun variabel word of mouth marketing ditingkatkan sebesar satu satuan, keputusan pembelian tidak akan meningkat sebesar 0,079 satuan. 2. Variabel perceived quality berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Oriflame pada mahasiswa s-1 reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig. 0,000 0,05 dan t hitung 3,737 t tabel 1,98. Artinya, jika variabel perceived quality ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,261 satuan.

4.2.5.3 Koefisien Determinasi R

Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat independent. Pengukuran besarnya persentase kebenaran dari uji regresi tersebut dapat dilihat Universitas Sumatera Utara 107 melalui nilai koefisien determinasi multiple R 2 koefisien determinan mengukur proporsi dari variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Range koefisien determinan berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 ≤R 2 ≤1. Jika nilai R 2 suatu regresi semakin besar atau mendekati angka satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas, yang terdiri dari word of mouth marketing dan perceived quality adalah besar terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai R 2 suatu regresi semakin kecil atau mendekati angka nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas, yang terdiri dari word of mouth marketing dan perceived quality semakin kecil terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Tabel 4.18 Variables EnteredRemoved b Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Perceived, WOM a . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan Sumber : Hasil Data Penelitian 2014 diolah Pada Tabel 4.17 di atas dinyatakan bahwa variabel word of mouth marketing dan perceived quality tidak ada yang dikeluarkan dari persamaan yang ditunjukkan oleh kolom Variables Removed yang kosong dengan menggunakan metode Enter. Setelah mengetahui bahwa semua variabel dimasukkan dalam analisis persamaan maka dilakukan pengujia hipotesis koefisien korelasi dan Universitas Sumatera Utara 108 koefisien determinasi. Tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada Tabel 4.18 berikut ini : Tabel 4.19 Hubungan Antar Variabel Nilai Interpretasi 0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat 0,2 – 0,39 Tidak Erat 0,4 – 0,59 Cukup Erat 0,6 – 0,79 Erat 0,8 – 0,99 Sangat Erat Sumber : Situmorang, dkk., 2012 Tabel 4.20 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .522 a .272 .255 1.48942 a. Predictors: Constant, Perceived, WOM b. Dependent Variable: Keputusan Sumber : Hasil Data Penelitian 2014 diolah Berdasarkan Tabel 4,19 di atas dapat diketahui bahwa nilai R adalah sebesar 0,522 52,2, berarti hubungan antara variabel keputusan pembelian dengan variabel bebasnya word of mouth marketing dan perceived quality adalah cukup erat. Dari Tabel 4.19 juga dapat diketahui nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini adalah sebesar 0,255 25,5 yang berarti sebesar 25,5 variasi dari keputusan pembelian dijelaskan oleh kedua variabel bebas yaitu word of mouth marketing dan perceived quality. Sedangkan, sisanya sebesar 74,5 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standard Error of Estimated disebut juga standar deviasi. Standard Universitas Sumatera Utara 109 Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 1,48942. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. 4.3. PEMBAHASAN 4.3.1 Analisis Deskriptif Responden Hasil crosstab karakteristik responden menunjukkan bahwa responden yang paling banyak membeli produk Oriflame adalah mahasiwa perempuan berumur 18 sampai 20 tahun. Dari crosstab kelamin dan jurusan, diketahui bahwa yang paling membeli produk Oriflame adalah mahasiswa perempuan jurusan akuntansi dan manajemen, yaitu masing-masing sebanyak 30 orang. Dari crosstab kelamin dan frekuensi pembelian terhadap produk Oriflame, diketahui bahwa yang paling sering membeli produk Oriflame adalah mahasiswa perempuan yaitu sebanyak 44 orang dengan frekuensi pembelian 1 sampai 5 kali.

4.3.2 Analisis Pengaruh Word of Mouth Marketing terhadap Keputusan Pembelian

Philip Kotler 2003:206 berpendapat tidak ada sebuah iklan atau seorang penjual pun yang akan mampu meyakinkan seseorang secara persuasif tentang kualitas suatu produk selain teman, keluarga, pelanggan lama atau yang berpengalaman. Ini mengindikasikan bahwa terjadinya suatu penggunaaan suatu produk kemungkinan besar dipengaruhi oleh orang yang kita percaya. Word of mouth marketing adalah cara yang dilakukan pelanggan berpengalaman untuk mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan lain dengan menginformasikan, memperkenalkan, menawarkan, serta merekomendasikan produk yang pernah dikonsumsinya. Ini didukung oleh teori yang disampaikan Sumardy, dkk. 2011:67 yang berpendapat bahwa word of mouth marketing itu merupakan suatu Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Experiential Marketing,Perceived Quality Dan Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

1 71 120

Pengaruh Service Quality(Kualitas Pelayanan) Terhadap Word Of Mouth (Komunikasi Mulut Ke Mulut) Di Sektor Pelayanan Kesehatan

1 93 96

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan dan Word of Mouth Mahasiswa Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU

5 66 149

Pengaruh Perceived Quality, Brand Association, dan Brand Loyalty Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Merek Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

1 38 124

Analisis Pengaruh Pemasaran dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth Marketing) dan Persepsi Kualitas (Perceived Quality) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Pasta Gigi Pepsodent (Studi Kasus Mahasiswa Politeknik Negeri Medan)

3 47 109

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 9 123

Hubungan antara Komunikasi dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth Comunication) dengan Keputusan Pembelian.

0 0 2

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 0 2

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 0 7

Analisis Pengaruh Experiential Marketing,Perceived Quality Dan Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 15