Hubungan Karakteristik Guru dengan Sikap Guru

Berdasarkan status perkawinan, diketahui proporsi guru dengan pengetahuan baik 64,4 terdapat pada guru yang sudah menikah dan hasil uji chi square menunjukkan variabel status perkawinan mempunyai hubungan dengan pengetahuan guru p=0,044. Berdasarkan sumber informasi, diketahui proporsi guru dengan pengetahuan baik 60,0 terdapat pada guru yang memperoleh informasi dari media cetak dan hasil uji chi square menunjukkan variabel sumber informasi tidak mempunyai hubungan dengan pengetahuan guru p=0,607.

4.5.5. Hubungan Karakteristik Guru dengan Sikap Guru

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru dengan sikap baik 65,7 terdapat pada guru dengan usia ≥35 tahun Hasil uji chi square menunjukkan variabel umur mempunyai hubungan dengan sikap guru tentang pendidikan kesehatan reproduksi p=0,039. Berdasarkan jenis kelamin, diketahui guru dengan sikap baik 60,0 terdapat pada guru perempuan. Hasil uji chi square menunjukkan variabel jenis kelamin tidak mempunyai hubungan dengan sikap guru tentang pendidikan kesehatan reproduksi p=0,784. Berdasarkan pendidikan, diketahui guru dengan sikap baik 66,7 terdapat pada guru dengan pendidikan S-2 dan hasil uji chi square menunjukkan variabel pendidikan tidak mempunyai hubungan dengan sikap guru tentang pendidikan kesehatan reproduksi p=0,472. Berdasarkan status perkawinan, diketahui guru dengan sikap baik 64,4 terdapat pada guru yang sudah menikah, dan hasil uji chi square menunjukkan Julia Veronica : Pengaruh Metode Simulasi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Guru Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Sekolah Menengah Umum Dan Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Pencawan Medan Tahun 2009 variabel status perkawinan tidak mempunyai hubungan dengan sikap guru tentang pendidikan kesehatan reproduksi p=0,147. Berdasarkan sumber informasi, diketahui guru dengan sikap baik 90,0 terdapat pada guru yang memperoleh informasi dari media cetak. Hasil uji chi square menunjukkan variabel sumber informasi tidak mempunyai hubungan dengan sikap guru tentang pendidikan kesehatan reproduksi p=0,067. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.15. Tabel 4.15. Hubungan Karakteristik Guru dengan Sikap Guru di SMU dan SMK Pencawan Medan Sikap Baik Sedang Kurang Total Karakteristik Guru n N n n Nilai X² Nilai sig. Umur 1 35 Tahun 11 47.8 5 21.7 7 30.4 23 100.0 6,474 2 ≥ 35 Tahun 23 65.7 10 28.6 2 5.7 35 100.0 0,039 Jenis Kelamin 1 Laki-laki 13 56.5 7 30.4 3 13.0 23 100.0 0,487 2 Perempuan 21 60.0 8 22.9 6 17.1 35 100.0 0,784 Pendidikan 1 S-1 32 58.2 15 27.3 8 14.5 55 100.0 1,500 2 S-2 2 66.7 0.0 1 33.3 3 100.0 0,472 Status Perkawinan 1 Menikah 29 64.4 9 20.0 7 15.6 45 100.0 3,829 2 Belum Menikah 5 41.7 6 50.0 1 8.3 12 100.0 0,147 Sumber Informasi 1 Media Elektronik 25 52.1 15 31.3 8 16.7 48 100.0 5,392 2 Media Cetak 9 90.0 0.0 1 10.0 10 100.0 0,067 Julia Veronica : Pengaruh Metode Simulasi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Guru Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Sekolah Menengah Umum Dan Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Pencawan Medan Tahun 2009

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengetahuan Guru Sebelum dan Sesudah Dilakukan Intervensi Simulasi

Pengetahuan guru tentang kesehatan reproduksi remaja adalah segala sesuatu yang diketahui oleh guru tentang pengertian kesehatan reproduksi dan ruang lingkup kesehatan reproduksi bagi remaja dari 25 dua puluh lima indikator pengetahuan dengan alternatif jawaban benar dan salah dalam kuesioner penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan intervensi simulasi, mayoritas guru 62,1 masih salah tentang pengertian remaja, 51,7 benar memahami tentang tanda kematangan organ laki-laki mayoritas guru, namun 65,5 guru yang menjawab salah tentang tanda kematangan organ perempuan. Berdasarkan pengertian menstruasi, lama dan frekuensi menstruasi mayoritas masih menjawab salah yaitu masing-masing 53,4 dan 65,5. Selain itu berdasarkan penyebab kehamilan, usia kehamilan yang baik mayoritas guru masih salah menjawab, masing- masing 58,6 dan 62,1, kemudian dari indikator penyakit menular seksual, diketahui mayoritas guru masih salah menjawab tentang gejala gonore pada laki-laki 56,9, dan gejala gonore pada perempuan 63,8. Hasil akumulasi indikator pengetahuan menunjukkan bahwa sebelum dilakukan intervensi simulasi pengetahuan guru 36,2 termasuk kategori sedang, dan pengetahuan guru kategori baik dan kurang relatif sama yaitu 32,8 dan 31,0. Keadaan ini menunjukkan bahwa pengetahuan guru masih yang termasuk sedang Julia Veronica : Pengaruh Metode Simulasi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Guru Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Sekolah Menengah Umum Dan Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Pencawan Medan Tahun 2009