Uji Aktivitas Antioksidan Metode DPPH Kubo, et al., 2002

36 Berdasarkan ANOVA Lampiran 15 diketahui bahwa terdapat perbedaan nyata mengenai kesukaan panelis terhadap kelengketan dari keempat ekstrudat. Melalui uji Duncan, diketahui bahwa ekstrudat sosoh 25 Hz tidak berbeda nyata dengan ekstrudat sosoh 22 Hz dan ekstrudat tidak sosoh 25 Hz tetapi berbeda nyata dengan ekstrudat tidak sosoh 22 Hz. Ekstrudat tidak sosoh 22 Hz tidak berbeda nyata dengan ekstrudat sosoh 22 Hz dan ekstrudat tidak sosoh 25 Hz.

d. Rasa

Gambar 16 menunjukan skala penerimaan atribut rasa dari keempat ekstrudat. Ekstrudat sosoh 22 Hz memiliki skala hedonik rasa sebesar 3.23, ekstrudat sosoh 25 Hz sebesar 3.17, ekstrudat tidak sosoh 22 Hz sebesar 3.03 dan ekstrudat tidak sosoh 25 Hz sebesar 3.17. Keempat ekstrudat berada di selang penerimaan antara netral ke arah suka untuk atribut rasa. ANOVA Lampiran 16 menunjukkan bahwa keempat sampel tidak berbeda nyata dari atribut rasa karena nilai signifikansinya lebih dari 0.05. Gambar 16. Hasil uji hedonik atribut rasa

4. Uji Aktivitas Antioksidan Metode DPPH Kubo, et al., 2002

Aktivitas antioksidan diukur dengan menggunakan senyawa DPPH. DPPH adalah senyawa radikal yang berwarna ungu gelap. Semakin tinggi aktivitas antioksidan ekstrudat maka warna ungu akan semakin pudar. Aktivitas antioksidan ekstrudat dapat dilihat pada Gambar 17. 3.23a 3.17a 3.03a 3.17a 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 sosoh 22 Hz sosoh 25 Hz tidak sosoh 22 Hz tidak sosoh 25 Hz S k a la H edonik Perlakuan 37 Gambar 17. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrudat jewawut Aktivitas antioksidan dari snack jewawut adalah sebesar 548 ppm ekivalen vitamin C untuk ekstrudat jewawut sosoh 22 Hz, 461 ppm ekivalen vitamin C untuk jewawut sosoh 25 Hz, 668 ppm ekivalen vitamin C untuk jewawut tidak sosoh 22 Hz, dan 621 ppm ekivalen vitamin C untuk jewawut tidak sosoh 25 Hz. Aktivitas antioksidan tertinggi diperoleh pada ekstrudat dari bahan jewawut tidak sosoh dengan perlakuan kecepatan ulir ekstruder 22 Hz. Nilai antioksidan terendah terdapat pada ekstrudat dari jewawut sosoh dengan kecepatan ulir ekstruder 25 Hz. Aktivitas antioksidan produk ekstrusi jewawut cukup baik jika dibandingkan dengan produk alami lainnya. Menurut Lim et al., 2006, aktivitas antioksidan pisang adalah sebesar 278 ppm ekivalen vitamin C dan jeruk sebesar 700 ppm ekivalen vitamin C. Aktivitas antioksidan jewawut lebih tinggi dibandingkan kandungan antioksidan pisang, dan tidak terlalu jauh jika dibandingkan dengan aktivitas antioksidan jeruk. ANOVA Lampiran 12 menunjukkan adanya perbedaan aktivitas antioksidan karena pengaruh penyosohan dan kecepatan ulir pada taraf α=0.05. Uji Duncan menunjukkan bahwa pada selang kepercayaan 95, ekstrudat yang berasal dari jewawut sosoh dengan kecepatan ulir 22 Hz berbeda nyata dengan ekstrudat jewawut sosoh 25 Hz, ekstrudat jewawut tidak sosoh 22 Hz, dan ekstrudat jewawut tidak sosoh 25 Hz. Tetapi aktivitas antioksidan ekstrudat jewawut tidak sosoh 22 Hz tidak berbeda nyata dengan jewawut tidak sosoh 25 Hz. Jewawut mengandung komponen antioksidan berupa senyawa fenolik Dykes dan Rooney, 2006; Awika dan Rooney, 2004. Penyosohan akan mengurangi kandungan antioksidan jewawut. Hal ini disebabkan karena bagian kulit ari bran dan embrio germ terbuang saat penyosohan. Komponen-komponen fenolik serealia tersebut sering ditemukan terdapat pada bagian kulit ari serealia, yaitu pada lapisan pericarp dan testa, selain di bagian endosperm Dykes dan Rooney, 2006. Peningkatan kecepatan ulir menurunkan kandungan antioksidan ekstrudat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan White et al., 2009, yang mengatakan bahwa kenaikan kecepatan ulir ekstruder akan menurunkan aktivitas antioksidan dari produk ekstrusi. Ketika kecepatan ulir meningkat, terjadi peningkatan dalam shear rate. Peningkatan 548.00 461.00 668.00 621.00 0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 800.00 sosoh 22 Hz sosoh 25Hz tidak sosoh 22Hz tidak sosoh 25Hz A kti vi tas A nti oksi dan ppm eki val en V it am in C Perlakuan 38 kecepatan ulir meningkatkan shear dan friksi dalam ekstruder sehingga menghasilkan rata-rata transfer specific mechanical energy SME yang lebih linggi Li et al., 2004. Peningkatan kecepatan ulir juga dapat meningkatkan temperatur karena adanya peningkatan gesekan Charunuch, 2008. Karena kondisi tersebut maka kadar antioksidan ekstrudat akan menurun jika kecepatan ulir meningkat.

C. PEMILIHAN PRODUK TERBAIK DAN ANALISIS KIMIA

1. Pemilihan Produk Terbaik

Pemilihan produk terbaik didasarkan pada uji organoleptik dan aktivitas antioksidan. Produk terbaik adalah yang memiliki kombinasi nilai uji organoleptik dan aktivitas antioksidan terbaik. Tabel 8 menunjukkan hasil uji organoleptik dan aktivitas antioksidan. Produk ekstrusi yang dihasilkan. Dari uji organoleptik atribut warna, keempat ekstrudat tidak berbeda nyata. Karena itu keempat ekstrudat tersebut dapat dipilih secara bebas dari segi warna. Dari segi kerenyahan dapat dipilih ekstrudat sosoh 22 Hz, ekstrudat sosoh 25 Hz dan ekstrudat tidak sosoh 25 Hz karena ketiga ekstrudat tersebut mempunyai skala yang lebih tinggi dan berbeda nyata dengan ekstrudat tidak sosoh 22 Hz. Dari segi kelengketan, ekstrudat yang dapat dipilih yaitu ekstrudat sosoh 22 Hz ekstrudat sosoh 25 Hz dan ekstrudat tidak sosoh 25 Hz . Dari keempat uji organoleptik, produk yang dapat dipilih yaitu ekstrudat sosoh 22 Hz, ekstrudat sosoh 25 Hz, dan ekstrudat tidak sosoh 25 Hz. Tabel 8. Perbandingan hasil uji organoleptik dan aktivitas antioksidan produk ekstrusi jewawut D Lampiran 12 menunjukan bahwa terdapat perbedaan nyata aktivitas antioksidan diantara ekstrudat sosoh 22 Hz, ekstrudat sosoh 25 Hz, ekstrudat tidak sosoh 22 Hz, dan ekstrudat tidak sosoh 25 Hz. Ekstrudat tidak sosoh 22 Hz memiliki aktivitas antioksidan tertinggi, diikuti ekstrudat tidak sosoh 25 Hz, ekstrudat sosoh 22 Hz, dan ekstrudat sosoh 25 Hz. Aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada ekstrudat tidak sosoh 22 Hz. Namun produk tersebut tidak dapat dipilih karena memiliki penerimaan yang kurang baik dari segi Nilai Parameter Sosoh 22 Hz Sosoh 25 Hz Tidak sosoh 22 Hz Tidak sosoh 25 Hz Warna 3.2a 3.17a 3.07a 3.17a Kerenyahan 3.27a 3.37a 2.83b 3.27a Kelengketan 3.27ab 3.33a 2.93b 3.17ab Rasa 3.23a 3.17a 3.03a 3.17a Aktivitas Antioksidan 548 ppm ekivalen vitamin C 461 ppm ekivalen vitamin C 668 ppm ekivalen vitamin C 621 ppm ekivalen vitamin C