bagi peningkatan kontribusi produktif dari SDM organisasi terhadap pencapaian tujuan organisasi secara lebih efektif dan
efisien. Sofyandi,2008:6 Dari defenisi-defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa
manajemen sumber daya manusia merupakan cabang manajemen yang lebih berfokus pada pengelolaan manusia dengan proses
planning, organizing, leading controlling dalam setiap aktivitas fungsi operasional SDM. Manajemen sumber daya manusia
melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya atau
dengan kata lain orang-orang yang bekerja bagi organisasi.
3. Fungsi Manjemen Sumber Daya Manusia
Berdasarkan defenisi tentang Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah dikemukakan diatas dapat diketahui bahwa Manajemen Sumber
Daya Manusia memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut Siswanto, 2005:3-4
a. Perencanaan
Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan terlebih dahulu pada suatu jangka waktuperiode tertentu
serta tahapanlangkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujaun tersebut.
b. Pengorganisasian
Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok
pekerjaan, penentuan hubungan pekerjaan yang baik diantara mereka, serta pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang
kondusif. c.
Pengarahan Yaitu suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk dan
instruksi dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal dan untuk
pencapaian tujuan bersama. d.
Pemotivasian Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
seorang atasan dalam memberikan inspirasi, semangat, dan kegairahan kerja serta dorongan kepada karyawan untuk dapat
melakukan kegiatan yang semestinya. e.
PengendalianPengawasan Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk mengusahakan
agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan tahapan harus diketahui. Dengan
demikian, apabila ada kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana dan tahapan tersebut, diadakan suatu tindakan perbaikan
corrective actions PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Persepsi
Persepsi mempunyai dampak atas peristiwa yang terjadi dan tingkah laku, setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda atas suatu
peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. a.
Persepsi Menurut Kotler Persepsi adalah proses bagaimana orang menyeleksi, mengatur
dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Kotler,
2000:12 b.
Persepsi Menurut Stephen P. Robbins Persepsi
adalah suatu
proses dimana
individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan sensori
mereka untuk memberi arti pada lingkungan mereka. Robbins, 1999: 46
c. Persepsi Menurut Slameto
Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Slameto, 2010:102
Berdasarkan pengerian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah tanggapan dari suatu proses terhadap rangsangan
yang didasari dan di mengerti memberikan arti dari lingkungan mereka dimana masing-masing individu mengatur dan
menginterpretasikan kesan-kesan sensori mereka. Persepsi dalam hal ini terkait dengan lingkungan kerja. Dalam
meningkatkan semangat kerja karyawan, lingkungan kerja turut menentukan, artinya jika lingkungan kerja baik, teratur sesuai
dengan ketentuan yang berlaku maka diharapkan dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.
5. Lingkungan Kerja
a. Pengertian Lingkungan kerja
Sebagaimana kita ketahui, semangat dan kepuasan kerja dipengaruhi oleh lingkungan kerja. Meskipun penting dan besar
pengaruhnya, banyak perusahaan yang sampai saat ini kurang memperhatikan faktor ini. Beberapa pengertian lingkungan kerja
menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: 1
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Nitisemito, 1983:183
2 Lingkungan kerja adalah semua faktor fisik, psikologis, sosial
dan jaringan hubungan yang berlaku dalam organisasi dan berpengaruh terhadap karyawan Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1994:103 Berdasarkan defenisi di atas maka dapat disimpulkan
bahwa lingkungan kerja adalah semua faktor fisik, psikologis, sosial, dan jaringan hubungan yang berlaku dalam organisasi