26 Setiap  perusahaan  menginginkan  agar  pelanggan  yang  telah  ada  dapat
terus setia kepada perusahaan, kesetiaan pelanggan kepada perusahaan inilah yang diartikan  sebagai  loyalitas  pelanggan.  Untuk  itu,  Nasution  2007  :  21  mengutip
definisi  kepuasan  pelanggan  dari  Parasuraman  dan  Lee  bahwa  kepuasan pelanggan  adalah  persepsi  pelanggan  terhadap  satu  jenis  pelayanan  yang
didapatkannya.  Kepuasan  pelanggan  ini  merupakan  kunci  untuk  mendapatkan keuntungan  jangka  panjang  dan  tetap  memberikan  kesenangan  pada  pelanggan
adalah merupakan kebutuhan bisnis setiap orang. Kunci kepuasan pelanggan di atas adalah persepsi pandangan pelanggan
yang diperolehnya dari perusahaan. Hal ini menjadi keuntungan bagi perusahaan sekaligus menjadi kepuasan bagi pelanggan.
2.3.2    Penentuan Tingkat Kepuasan Pelanggan
Pelanggan  merupakan  pokus  utama  dalam  pembahasan  mengenai kepuasan  atau  kualitas  jasa.  Oleh  karena  itu,  pelanggan  memegang  peranan
penting  dalam  mengukur  kepuasan  terhadap  produk  maupun  pelayanan  yang diberikan perusahaan.
Menurut Susanto 2005 : 52 kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah  membandingkan  kinerja  untuk  dia  rasakan  dibandingkan  dengan
harapannya. Sedangkan pelanggan adalah orang yang secara kontinu dan berulang kali  datang  ke  suatu  tempat  dengan  produk  yang  sama  untuk  memuaskan
keinginannya memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut.
Universitas Sumatera Utara
27 Dalam  menentukan  tingkat  kepuasan,  konsumen  sering  kali  melihat  dari
suatu  proses  pembelian  terhadap  produkjasa  dibandingkan  dengan  perusahaan lain.  Besarnya  nilai  lebih  yang  diberikan  oleh  sebuah  produk  atau  jasa  kepada
konsumen  tersebut  merupakan  jawaban  dari  pertanyaan  yang  timbul  tentang mengapa  konsumen  melakukan  pilihannya.  Konsumen  pada  dasarnya  mencari
nilai terbesar value maxmizer yang diberikan suatu produkjasa.
2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
Pada  dasarnya  tujuan  dari  suatu  bisnis  adalah  untuk  menciptakan  para pelanggan  merasa  puas.  Terciptanya  kepuasan  pelanggan dapat  memberikan
beberapa  manfaat,  di  antaranya  hubungan  antara  perusahaan  dan  pelanggannya menjadi  harmonis,  memberikan  dasar  yang  baik  bagi  pembelian  ulang  dan
terciptanya  loyalitas  pelanggan  serta  rekomendasi  dari  mulut  ke  mulut  word-of- mouth  yang  menguntungkan  bagi  perusahaan.  Ada  beberapa  pakar  yang
memberikan defenisi mengenai kepuasanketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan
terhadap evaluasi
ketidaksesuaian yang
dirasakan setelah
pemakaiannya.  Kepuasan  pelanggan  merupakan  evaluasi  purna  beli  di  mana alternatif  yang  dipilih  sekurang-kurangnya  sama  atau  melampaui  harapan
pelanggan.  Kepuasan  pelanggan  adalah  tingkat  perasaan  seseorang  setelah membandingkan  kinerja  atau  hasil  yang  ia  rasakan  dibandingkan  dengan
harapannya. Meskipun umumnya definisi yang diberikan di atas menitik beratkan pada
kepuasanketidakpuasan terhadap produk atau jasa, pengertian tersebut juga dapat
Universitas Sumatera Utara
28 diterapkan  dalam  penilaian  kepuasanketidakpuasan  terhadap  suatu  perusahaan
karena  keduanya  berkaitan  erat.  Faktor  yang  sering  digunakan  dalam mengevaluasi kepuasan terhadap suatu produk manufaktur, antara lain adalah :
1. Kinerja  performance  karakteristik  operasi  pokok  dari  produksi  inti  core product  yang  dibeli,  misalnya  kecepatan,  konsumsi  bahan  bakar,  jumlah
pelanggan  yang  dapat  diangkut,  kemudahan  dan  kenyamanan  dalam mengemudi, dan sebagainya.
2. Ciri-ciri  atau  keistimewaan  tambahan  features,  yaitu  karakteristik  sekunder atau  pelengkap,
misalnya kelengkapan
interior  dan eksterior
seperti dashboard, AC,  sound  system, door  lock  system,  power  steering,  dan
sebagainya. 3. Keandalan  realibility,  yaitu  kemungkinan  kecil  akan  mengalami  kerusakan
atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering ngadatmacetrewelrusak. 4. Kesesuaian  dengan  spesifikasi  conformance to specifications,  yaitu  sejauh
mana  karasteristik  desain  dan  operasi  memenuhi  standar,  misalnya  standar keamanan  dan  emisi  terpenuhi,  seperti  ukuran  as  roda  untuk  truk  tentunya
harus lebih besar daripada mobil sedan. 5. Daya tahan durability, berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat
terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan  mobil.  Umumnya  daya  tahan  buatan  Amerika  atau  Eropa  lebih
baik daripada mobil buatan Jepang. 6. Serviceability,
meliputi  kecepatan,  kompetensi,  kenyamanan,  mudah direparasi,  serta  penanganan  keluhan  yang  memuaskan.  Pelayanan  yang
Universitas Sumatera Utara
29 diberikan  tidak  terbatas  hanya  sebelum  penjualan,  tetapi  juga  selama  proses
penjualan  hingga  purna  jual  yang  juga  mencakup  pelayanan  reparasi  dan ketersediaan komponen yang dibutuhkan.
7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, mode desain yang artistik, warna, dan sebagainya.
8. Kualitas  yang  dipersepsikan  perceived quality,  yaitu  reputasi  produk  serta tanggung  jawab  perusahaan  terhadapnya.  Biasanya  karena  kurangnya
pengetahuan  membeli  akan  atributciri-ciri  produk  yang  akan  dibeli,  maka pembeli  mempersepsikan  kualitasnya  dari  aspek  harga,  nama  merek,  Man,
reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya. Oleh  karena  itu,  kepuasan  pelanggan  harus  disertai dengan pemantauan
terhadap  kebutuhan  dan keinginan  mereka.  Mengidentifikasi  atribut  produk    dan dukungan    pelayanan    yang    dianggap    penting    oleh    pelanggan    pada    saat
mereka menggunakan produk tersebut. Sehingga dapat diketahui bahwa kepuasan pelanggan  dipengaruhi  oleh  sistem  pengiriman  produk  dalam  hal  ini  adalah
kontuinitas air PDAM Tirtanadi, performa produk atau jasa dalam hal ini adalah kualitas  dan  kuantitas  air  PDAM  Tirtanadi,  serta  citra  perusahaan  yang
berhubungan dengan kinerja dan pelayanan pegawai.
2.3.4 Mengukur Kepuasan Pelanggan dan Implikasinya dalam Manajemen