Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di suatu negara dapat menentukan perkembagan negara ke arah yang positif. Kemajuan pendidikan merupakan tolak ukur bagi suatu negara yang menginginkan sebuah masyarakat yang memiliki pemikiran, sikap serta tindakan yang mampu mendukung gerak negara tersebut ke arah yang lebih baik. Keberhasilan pendidikan akan menentukan perkembangan suatu negara menuju kemandirian dalam semua bidang kehidupan. Salah satu indikator keberhasilan pendidikan adalah terbentuknya individu yang cakap dan mandiri melalui suatu proses belajar. Muhibin Syah dalam Elis Mediawati 2011:68 mendefinisikan belajar sebagai tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Keberhasilan suatu proses pembelajaran ditentukan oleh tiga aspek utama yaitu peserta didik, pendidik dan sumber belajar. Namun, saat ini yang sering menjadi masalah adalah belum terdapatnya keselarasan diantara tiga aspek tersebut. Bentuk ketidakselarasan itu diantaranya verbalisme, salah tafsir, perhatian tidak terpusat dan tidak terjadinya pemahaman. Beberapa masalah diatas merupakan akibat dari belum optimalnya proses komunikasi dua arah yaitu antara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Maka dari itu pengelolaan alat bantu pembelajaran berupa media sangat dibutuhkan untuk membantu proses pembelajaran. Dalam proses ini kedudukan media cukup penting karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan materi yang disampaikan dapat dibantu dengan menggunakan media sebagai perantara. Media pembelajaran dapat mewakili apa yang kurang mampu dijelaskan oleh guru melalui kata-kata tertentu. Beberapa jenis media dapat digunakan dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Media dapat digolongkan menjadi media grafis, fotografis, media tiga dimensi, media proyeksi, media audio dan lingkungan sebagai media pengajaran. Dalam penggunaannya tidak ada media yang mutlak digunakan dalam pelajaran tertentu. Penggunaan media pada mata pelajaran tergantung pada kebutuhan bahan ajar dan tujuan pembelajaran itu sendiri Rivai, 2011. Media grafis termasuk dalam media visual. Media grafis dapat mengkombinasikan fakta-fakta, gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara ungkapan kata-kata dan gambar. Nilai media grafis terletak pada kemampuan dalam menarik perhatian siswa dalam menyampaikan jenis informasi tertentu secara cepat. Peran utama dari media grafis adalah memvisualisasikan fakta-fakta dan gagasan-gagasan dalam bentuk yang ringkas dan padat. Salah satu media pembelajaran dalam bentuk grafis adalah komik. Penggunaan komik sebagai media pembelajaran mempunyai peranan yang penting yaitu komik memiliki kemampuan dalam menciptakan minat belajar siswa serta membantu siswa mempermudah memahami materi pelajaran yang telah disampaikan oleh pendidik. Keberadaan komik dapat dijadikan solusi terhadap adanya resiko kegagalan dalam suatu proses pembelajaran. Posisi media ini akan berlaku pada proses pembelajaran di semua cabang ilmu pengetahuan sesuai dengan karakteristik masing-masing ilmu. Akuntansi bukan suatu pelajaran yang sulit tetapi juga bukan pelajaran cerdas-tangkas. Akuntansi merupakan pelajaran yang menuntut penalaran dan pemahaman, banyak siswa yang belajar Akuntansi merasakan sulitnya memahami akuntansi. Mata pelajaran ini sering dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan bagi siswa. Anggapan bahwa akuntansi adalah mata pelajaran yang sulit, rumit dan membosankan ini salah satunya dipengaruhi oleh penggunaan media yang tidak tepat dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran akuntansi serta beberapa siswa di SMK Muhammadiyah Cangkringan Sleman Yogyakarta diperoleh informasi bahwa guru sering mengajar dengan menggunakan media pelajaran yang kurang bervariasi, sejauh ini guru hanya menggunakan media berupa papan tulis dan buku pelajaran sebagai sumber belajar. Hal ini membuat siswa menjadi malas untuk belajar dan pemahaman siswa sulit untuk ditingkatkan. Untuk menanggapi hal tersebut, peneliti mengembangkan media pembelajaran berupa buku komik sebagai media pembelajaran aktif. Melalui media pembelajaran berupa buku komik ini siswa dapat belajar secara mandiri baik di rumah maupun disekolah. Oleh karena itu, buku komik dapat dijadikan media pembelajaran yang cocok untuk meningkatkan pemahaman siswa terutama pada mata pelajaran akuntansi khususnya pada materi pesamaan dasar akuntansi yang menarik bagi siswa. Dewasa ini telah dikembangkan berbagai bentuk media yang berupaya untuk menghasilkan suatu media yang mendukung pembelajaran yang menyenangkan, tentunya dengan tidak meninggalkan tujuan utama dari penggunaan media yaitu sebagai alat bantu penyampaian pesan pembelajaran kepada siswa sehingga mudah dipahami. Media komik dapat dijadikan alternatif media dalam pembelajaran Akuntansi. Salah satu media grafis ini dapat menampilkan visualisasi atas materi yang perlu dibarengi dengan ilustrasi gambar. Komik menggabungkan teks dan gambar dalam bentuk yang kreatif. Perpaduan inilah yang membuat komik mudah untuk dipahami oleh semua orang dari segala usia. Sehingga komik dapat menarik perhatian dan semangat siswa untuk belajar dan mengajari siswa untuk menerjemahkan cerita ke dalam gambar, bahkan seolah- olah siswa dihadapkan pada konteks yang nyata sehingga muncul efek yang membekas pada siswa dan dapat mengingat lebih lama. Materi dalam komik dapat dijelaskan secara sungguh-sungguh, yang artinya bahwa materi dalam bentuk gambar dapat menjelaskan keseluruhan cerita atau materi yang dibarengi oleh ilustrasi gambar untuk mempermudah siswa dengan mengetahui bentuk atau contoh kongkret apa maksud materi. Berdasarkan uaraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI UNTUK SISWA SMK KELAS X ”.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Rancangan pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi persamaan dasar Akuntansi untuk SMK kelas X Akuntansi semester I.

7 49 85

Pengembangan komik sebagai media pembelajaran akuntansi pada kompetensi dasar persamaan dasar akuntansi untuk siswa SMK kelas X.

0 5 315

Pengembangan komik sebagai media pembelajaran akuntansi untuk siswa SMK.

0 3 2

Pengembangan komik sebagai media pembelajaran akuntansi untuk siswa SMK

2 2 374

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI “ACCOUNTAINMENT” PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN JURNAL UMUM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK KOPERASI YOGYAKARTA.

1 12 220

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI BERBASIS REKONSTRUKSI FILM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 4 KLATEN TAHUN AJARAN 2016/2017.

2 1 183

PENGEMBANGAN KOMIK DIGITAL BERBASIS NILAI KARAKTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR AKUNTANSI PERSEDIAAN DI KELAS XI AKUNTANSI SMK NEGERI 2 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2015/2016.

1 5 233

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK SMK KELAS X AKUNTANSI DENGAN KOMPETENSI DASAR KREDIT MACET.

0 1 192

PENGEMBANGAN KOMIKUS (KOMIK SAKU AKUNTANSI) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI POKOK PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI UNTUK SISWA KELAS X AK 3 DI SMK NEGERI 1 TEMPEL TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 246

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SAMBAS ARTIKEL PENELITIAN

0 0 11