Tim Ahli Kajian Teori

Tiap grup akan berisi Grup A A1, A2, A3, A4 Grup B B1, B2, B3, B4 Grup C C1, C2, C3, C4 Grup D D1, D2, D3, D4 Grup E E1, E2, E3, E4 c. Pembentukan dan Pembinaan Kelompok expert Selanjutnya grup itu dipecah menjadi kelompok yang akan mempelajari materi yang kita berikan dan dibina supaya jadi expert, berdasarkan indeksnya. Kelompok 1 A1, B1, C1, D1, E1 Kelompok 2 A2, B2, C2, D2, E2 Kelompok 3 A3,B3, C3, D3, E3 Kelompok 4 A4, B4, C4, D4, E4 Tiap kelompok ini diberi konsep matematika sesuai dengan kemampuannya. Setiap kelompok diharapkan bisa belajar topik yang diberikan dengan sebaik-baiknya sebelum ia kembali ke dalam grup sebagai tim ahli “expert”, tentunya peran pendidik cukup penting dalam fase ini. d. Diskusi kelompok ahli dalam grup Ekspertist peserta didik ahli dalam konsep tertentu ini, masing-masing kembali dalam grup semula. Pada fase ini kelima grup 1-5 memiliki ahli dalam konsep-konsep tertentu. Selanjutnya mempersilahkan anggota grup untuk mempresentasikan keahliannya kepada grupnya masing-masing, satu persatu dalam proses ini diharapkan akan terjadi shearing pengetahuan antara mereka. Aturan dalam fase ini adalah: 1 Siswa memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap anggota tim mempelajari materi yang diberikan. 2 Memperoleh pengetahuan baru merupakan tanggung jawab bersama, jadi tidak ada yang selesai belajar sampai setiap anggota menguasai konsep. 3 Tanyakan pada anggota grup sebelum bertanya kepada pendidik. 4 Pembicaraan dilakukan secara pelan agar tidak mengganggu grup lain. 5 Akhiri diskusi dengan “merayakannya” agar memperoleh kepuasan. e. Tes penilaian Pada fase ini guru memberikan tes tertulis untuk dikerjakan oleh siswa yang memuat seluruh konsep yang didiskusikan. Pada tes ini siswa tidak diperkenankan untuk bekerja sama. Jika mungkin tempat duduknya agak dijauhkan. f. Penghargaan kelompok Penilaian pada pembelajaran kooperatif berdasarkan skor peningkatan individu, tidak didasarkan pada skor akhir yang diperoleh siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui rata- rata skor sebelumnya. Setiap siswa dapat memberikan kontribusi poin maksimum pada kelompoknya dalam sistem skor kelompok. Siswa memperoleh skor untuk kelompoknya didasarkan pada skor kuis mereka melampaui skor dasar mereka.

8. Tinjauan tentang Alat Peraga

Alat peraga menurut Engkoswara 1979:52 merupakan alat bantu atau pelengkap yang digunakan guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan menurut Darhim 1984:6 dalam garis-garis Besar Program Pembelajaran bidang studi matematika, alat peraga matematika merupakan alat yang dalam penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pembelajaran. Jika ditinjau dari segi wujudnya alat peraga matematika di kelompokkan sebagai alat peraga benda asli dan alat peraga benda tiruan. Sedangkan menurut Engkoswara 1979:28 alat peraga terdiri dari dua jenis yaitu alat peraga yang sudah jadi dan alat peraga buatan sendiri. Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar siswa mampu dengan mudah menangkap arti sebenarnya konsep tersebut. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi alat peraga maka siswa memiliki pengalaman dalam kehidupan sehari-hari tentang arti yang terkandung dalam suatu konsep. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa alat peraga merupakan alat bantu yang digunakan untuk menurunkan keabstrakan suatu konsep sehingga dapat membantu siswa dalam memahami materi yang dipelajari. Dalam penggunaannya alat peraga dibuat semenarik mungkin agar dapat meningkatkan daya tarik siswa sehingga dapat memberikan motivasi untuk menggunakannya dalam membantu proses belajar.

9. Tinjauan Tentang Materi Bangun Ruang Balok dan Kubus

- Bangun Ruang Bangun ruang adalah bangun tiga dimensi baik berongga maupun padat. Shamsudin Baharin, 2007: 8 - Kubus 1 Pengertian Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam persegi yang kongruen Shamsudin Baharin, 2007:73 2 Sifat-sifat Perhatikan contoh gambar kerangka kubus ABCD.EFGH di bawah ini. Gambar 2.1 kerangka kubus a Bidang sisi kubus Sisi merupakan bidang atau daerah bidang. E B C D A F G H titik sudut sisi rusuk Kubus dibatasi oleh 6 sisi yang berbentuk persegi, yaitu : - Sisi ABCD - Sisi EFGH - Sisi ABFE - Sisi BCGF - Sisi DCGH - Sisi ADHE b Rusuk kubus Rusuk merupakan garis pertemuan antara dua sisi suatu benda ruang. Dalam suatu kubus terdapat 12 rusuk yaitu: - Rusuk AB - Rusuk GH - Rusuk BC - Rusuk EH - Rusuk CD - Rusuk AE - Rusuk AD - Rusuk BF - Rusuk EF - Rusuk CG - Rusuk FG - Rusuk DH c Titik sudut Titik sudut merupakan garis pertemuan antara dua rusuk atau lebih. Kubus memiliki 8 titik sudut yaitu: - A - E - B - F - C - G - D - H

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI KOOPERATIF LEARNING TIPE JIGSAW PADA Peningkatan Hasil Belajar Materi Kubus Dan Balok Melalui Kooperatif Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Kedungjeruk Tahun Pelajaran 2012/20

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI KOOPERATIF LEARNING TIPE JIGSAW PADA Peningkatan Hasil Belajar Materi Kubus Dan Balok Melalui Kooperatif Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Kedungjeruk Tahun Pelajaran 2012/20

0 1 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI KOOPERATIF LEARNING TIPE JIGSAW PADA Peningkatan Hasil Belajar Materi Kubus Dan Balok Melalui Kooperatif Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Kedungjeruk Tahun Pelajaran 2012/20

0 1 11

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Volume Kubus dan Balok Melalui Pendekatan Belajar Tuntas (Mastery Learning) pada Siswa Kelas V SD Negeri I Pule Tahun P

0 1 18

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (Education Entertainment)( PTK pada Siswa kelas IV SD N

0 2 17

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada kelas IV SD Kanisius Minggir tahun ajaran 2013/2014.

0 0 359

Peningkatan minat dan prestasi belajar melalui penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II dalam pembelajaran PKN pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir.

0 2 288

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN KESIAPAN BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK (Penelitian Tindakan Kelas Pada siswa Kelas VIII MTs. Islamic Centre Kec. Ke

0 0 19