Analisis Keterlaksanaan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

Maka, keterlaksanaan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran pada pertemuan ketiga menurut observer 1 adalah sebagai berikut : Persentase keterlaksanaan III = x 100 = 85,71 2 Observer 2 Skor keterlaksanaan keseluruhan adalah 14 Skor terlaksana yang diperoleh adalah 12 Maka, keterlaksanaan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran pada pertemuan ketiga menurut observer 2 adalah sebagai berikut : Persentase keterlaksanaan III = x 100 = 85,71 Rata-rata keterlaksanaan pada pertemuan III adalah sebagai berikut: Rata-rata keterlaksanaan III = = 85,71 Dari hasil perhitungan persentase rata-rata keterlaksanaan pertemuan pertama sampai ketiga dapat ditentukan persentase keterlaksanaan keseluruhan sebagai berikut : Persentase rata-rata keterlaksanaan keseluruhan = = = 90,48 Berdasarkan dari hasil perhitungan persentase rata-rata keseluruhan diperoleh 90,48 menunjukkan bahwa persentase keterlaksanaan keseluruhan lebih dari 80. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II sudah terlaksana dengan baik di kelas IV SD Kanisius Minggir semester genap tahun pelajaran 20132014.

2. Analisis Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw II. Berdasarkan hasil pengamatan keaktifan siswa selama proses pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw II lihat Tabel 4.6 terlihar bahwa dalam menilai keaktifan ada perbedaan antara observer pertama dan observer kedua. Kemungkinan terjadinya perbedaan dalam menilai keaktifan oleh observer dikarenakan saat anak melakukan salah satu jenis keaktifan, observer satu menangkap kejadian tersebut sedangkan observer yang lain sedang memperhatikan siswa lain sehingga tidak menangkap kejadian tersebut. Dalam hal ini peneliti menjumlahkan skor keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran yang dinilai oleh dua observer. Setelah skor tersebut dijumlahkan kemudian dibagi dua untuk memperoleh skor rata-rata keaktifan untuk setiap anak. Tabel 4.15 Tabel Pengamatan Keaktifan Siswa Selama proses Pembelajaran No. Nama Skor Total Jumla h Observer 1 Observer 2 1 Siswa 1 27 31 58 29 2 Siswa 2 28 32 60 30 3 Siswa 3 25 26 51 25,5 4 Siswa 4 19 23 42 21 5 Siswa 5 22 22 44 22 6 Siswa 6 20 23 43 21,5 7 Siswa 7 24 21 45 22,5 8 Siswa 8 27 26 53 26,5 9 Siswa 9 23 27 50 25 10 Siswa 10 21 23 44 22 11 Siswa 11 30 30 60 30 12 Siswa 12 21 24 45 22,5 13 Siswa 13 35 34 69 34,5 14 Siswa 14 22 21 43 21,5 15 Siswa 15 23 21 44 22 16 Siswa 16 20 26 46 23 17 Siswa 17 30 24 54 27 18 Siswa 18 24 28 52 26 19 Siswa 19 19 21 40 20 20 Siswa 20 27 27 54 27 Dari perhitungan diatas diperoleh skor rata-rata terbesarnya adalah 34,5 dan skor rata-rata terendahnya adalah 20. Dengan perhitungan menggunakan skala Likert 3 dapat diperoleh kriteria tingkat keaktifan dari masing-masing siswa sebagai berikut : A = Skor terbesar = 34,5 B = Skor terkecil = 20 C = A – B = 14,5 Rendah = B x ≤ B + C = 20 x ≤ 24,8 Sedang = B + C x ≤ B + C = 24,8 x ≤ 29,7 Tinggi = B + C x ≤ B + C = 29,7 x ≤ 34,5 Sehingga dapat ditentukan kriteria tingkat keaktifan siswa untuk masing-masing individu sebagai berikut : Tabel 4.16 Kriteria Tingkat Keaktifan Siswa No Nama Skor Keaktifan Kriteria 1 Siswa 1 29 Sedang 2 Siswa 2 30 Tinggi 3 Siswa 3 25,5 Sedang 4 Siswa 4 21 Rendah 5 Siswa 5 22 Rendah 6 Siswa 6 21,5 Rendah 7 Siswa 7 22,5 Rendah 8 Siswa 8 26,5 Sedang 9 Siswa 9 25 Sedang 10 Siswa 10 22 Rendah 11 Siswa 11 30 Tinggi 12 Siswa 12 22,5 Rendah 13 Siswa 13 34,5 Tinggi 14 Siswa 14 21,5 Rendah

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI KOOPERATIF LEARNING TIPE JIGSAW PADA Peningkatan Hasil Belajar Materi Kubus Dan Balok Melalui Kooperatif Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Kedungjeruk Tahun Pelajaran 2012/20

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI KOOPERATIF LEARNING TIPE JIGSAW PADA Peningkatan Hasil Belajar Materi Kubus Dan Balok Melalui Kooperatif Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Kedungjeruk Tahun Pelajaran 2012/20

0 1 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI KOOPERATIF LEARNING TIPE JIGSAW PADA Peningkatan Hasil Belajar Materi Kubus Dan Balok Melalui Kooperatif Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Kedungjeruk Tahun Pelajaran 2012/20

0 1 11

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Volume Kubus dan Balok Melalui Pendekatan Belajar Tuntas (Mastery Learning) pada Siswa Kelas V SD Negeri I Pule Tahun P

0 1 18

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (Education Entertainment)( PTK pada Siswa kelas IV SD N

0 2 17

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada kelas IV SD Kanisius Minggir tahun ajaran 2013/2014.

0 0 359

Peningkatan minat dan prestasi belajar melalui penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II dalam pembelajaran PKN pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir.

0 2 288

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN KESIAPAN BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK (Penelitian Tindakan Kelas Pada siswa Kelas VIII MTs. Islamic Centre Kec. Ke

0 0 19