Pengembangan Buku Saku Akuntansi materi Perolehan dan

belajar Akuntansi. Buku Saku Akuntansi mempengaruhi skor Motivasi Belajar Siswa.

C. Pembahasan

1. Pengembangan Buku Saku Akuntansi materi Perolehan dan

Penyusutan Aset Tetap Prosedur penelitian dan pengembangan ini diadaptasi dari rangkuman aktivitas model ADDIE Dick and Carey 1996 dalam Endang Mulyatiningsih 2011: 185-186. Model ADDIE terdiri dari lima tahap yaitu: 1 Analysis, 2 Design, 3 Development or Production, 4 Implementation or Delivery, and 5 Evaluations . Pengembangan Buku Saku Akuntansi sebagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dimulai dari analisis terhadap kebutuhan peserta didik. Observasi dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2014. Jumlah siswa yang hadir ada 26 siswa yang terdiri dari 4 siswa laki- laki dan 22 siswa perempuan. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa guru menggunakan media berupa buku paket. Siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran. Mereka berpendapat bahwa pembelajaran akan lebih menarik dengan adanya media pembelajaran yang variatif. Setelah diketahui permasalahan yang dihadapi siswa dan potensi yang ada, peneliti melakukan wawancara dengan guru terkait mata pelajaran dan kompetensi dasar apa yang akan diambil sebagai bahan materi Buku Saku. Tahun ajaran 20142015 ini merupakan percobaan penerapan kurikulum 2013. Sekolah tempat penelitian menngikuti perubahan tersebut namun masih belum sempurna. Guru menyarankan kompetensi dasar Aset Tetap karena materinya sesuai jika disajikan dalam bentuk modulBuku Saku yaitu ada unsur teori dan perhitungannya. Peneliti merancang desain Buku Saku mulai dari bentuk, ukuran, bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Peneliti mengacu pada desain modul “Pestisida Nabati” karya Siti Reksasuwirya terbitan tahun 2014. Peneliti merancang sendiri susunan Buku Saku ini menggunakan Microsoft Word . Untuk sampul depan dan belakang, peneliti dibantu oleh Nisa Furqonik dalam pembuatannya yaitu menggunakan Corel Draw X5 . Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengembangan media adalah angket kelayakan dan angket motivasi. Peneliti tidak melakukan uji coba kevalidan angket kelayakan karena peneliti menggunakan lembar penilaian buku teks yang diterbitkan Badan Standar Nasional Pendidikan 2014 http:bsnp-indonesia.orgid. Aspek kelayakan yang dinilai terdiri dari aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikaan. Angket motivasi yang digunakan peneliti dimodifikasi dari enam indikator pengukuran motivasi dari Hamzah B.Uno 2012: 23 sehingga sebelum digunakan, peneliti melakukan uji coba angket tersebut ke SMK YPKK 3 Sleman. Alasan pemilihan subjek uji coba angket maupun subjek uji coba awal nantinya saat tahap implementasi adalah adanya kesamaan antara sekolah tersebut dengan tempat penelitian yaitu sama-sama sekolah swasta, fasilitas pembelajaran kurang memadai, dan karakteristik siswa. Untuk mengetahui kelayakan media, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah validasi oleh Ahli. Para validator yaitu dua Ahli Materi dari dosen Pendidikan Akuntansi, satu Ahli media dari dosen Pendidikan Akuntansi, satu Ahli Media dari dosen Fisika, dan satu Guru Akuntansi SMK yang mengampu mata pelajaran Akuntansi Keuangan memberikan saran perbaikan media. Peneliti melakukan revisi terhadap media Buku Saku sehingga diperoleh media yang layak untuk diujicobakan kepada subjek uji coba Lapangan. Buku Saku Akuntansi diimplementasikan kepada subjek uji coba Kelompok Kecil awal dan subjek uji coba Lapangan akhir. SMK YPKK 3 Sleman kembali dipilih peneliti karena kesamaan karakteristiknya. Peneliti memilih 6 siswa SMK tersebut sebagai subjek uji coba awal. SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta dipilih sebagai subjek uji coba akhir berdasarkan potensi dan latar belakang masalah pembelajaran yang diamati peneliti. Jumlah subjek penelitian pada awalnya 26 siswa namun karena ada 2 siswa pindah sekolah dan 2 siswa tidak masuk sekolah maka subjek penelitian menjadi 22 siswa yang terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Siswa terlihat antusias saat pembelajaran Akuntansi tersebut. Mereka sangat tertantang dengan soal- soal latihan pada Buku Saku dan saling berebut memberikan jawabannya. Mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar materi Aset Tetap, soal-soalnya, dan teknis penggunaan media pembelajaran yang dikembangkan. Tujuan utama dari pengembangan media Buku Saku Akuntansi adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Peneliti mengukur peningkatan motivasi belajar siswa dengan mengumpulkan angket motivasi sebelum dan sesudah penggunaan Buku Saku. Peneliti melakukan evaluasi terhadap hasil angket motivasi dengan menginterpretasikan setiap indikatornya dikaitkan dengan hasil penilaian angket kelayakan media terhadap siswa uji coba lapangan.

2. Kelayakan Buku Saku Akuntansi materi Perolehan dan Penyusutan