Uji Organoleptik Poste et.al.,1991 Uji Kekerasan Buah Uji nilai pH AOAC Official Method 981.12, 1995 Total Padatan Terlarut AOAC Official Method 932.12, 1995 Viskositas Laboratory Manual Falling Ball Viscometer

27

1.4.1 Uji Organoleptik Poste et.al.,1991

Uji yang dilakukan adalah uji ranking hedonik. Skala yang digunakan adalah skala 1 hingga 6 1 = paling disukai hingga 6 = paling tidak disukai, atau skala 1 hingga 3 1 = paling disukai hingga 3 = paling tidak disukai . Panelis yang digunakan sebanyak 30 orang panelis tidak terlatih. Data akan diolah dengan uji Friedman’s.

1.4.2 Uji Kekerasan Buah

Kekerasan buah nanas diukur menggunakan alat penetrometer dengan beban 100 gram selama 10 detik. Pengukuran dilakukan pada beberapa titik yang berbeda. Angka yang diperoleh dirata-rata. Kekerasan bahan dinyatakan dalam satuan mm per 10 detik.

1.4.3 Uji nilai pH AOAC Official Method 981.12, 1995

Pengukuran pH harus dilakukan pada suhu yang sama. Sebelum pengukuran, pH-meter harus distandarisasi dengan menggunakan buffer standar pH 4 dan pH 7. Pengukuran dilakukan dengan cara elektroda dibilas dengan akuades dan dikeringkan dengan kertas tisue. Sampel dimasukkan ke dalam gelas piala 100 ml kemudian elektroda dicelupkan hingga tenggelam pada larutan sampel dan dibiarkan kurang lebih selama satu menit hingga diperoleh angka yang stabil lalu nilai dicatat.

1.4.4 Total Padatan Terlarut AOAC Official Method 932.12, 1995

Refraktometer dibersihkan bagian kacanya dengan cara meneteskan alkohol hingga merata dan melapnya dengan tisue hingga permukaan kaca refraktometer kering. Sebanyak 2-3 tetes sampel produk jadi diteteskan pada kaca bagian depan refraktometer dan dilakukan pembacaan skala. Kemudian bersihkan kembali sampel pada kaca dengan tisue dan lakukan 28 prosedur awal untuk menghitung kembali TPT. Total padatan terlarut dinyatakan dalam o Brix.

1.4.5 Viskositas Laboratory Manual Falling Ball Viscometer

Sampel dimasukkan ke dalam tabung lalu masukkan bola ke dalam tabung yang telah berisi sampel tersebut. Kemudian dihitung waktu mengalirnya bola dari garis awal sampai garis akhir. Kekentalan diperoleh dengan rumus : µ = K ρ f – ρ t Keterangan : µ = kekentalan cP ρ f = densitas bola gml 2.53 untuk bola gelas; 8.02 untuk bola stainless steel digunakan dalam penelitian; 16.6 untuk bola tantalum ρ = densitas cairan gml t = waktu bola mengalir menit K = konstanta viskometer tipe 2 = 3.3

1.4.6 Warna Hutching,1999