Limbah Filet Ikan Kakap Merah
pangan terolah minimal dalam beberapa hal seperti sifat antioksidan, warna firmness, kualitas sensori, menghambat pertumbuhan mikroba, komponen volatil
yang dihasilkam dari proses anaerobik Falguera et al. 2011. Penelitian yang telah dilakukan oleh Riyanto 2006 menunjukkan bahwa
dengan pemberian coating dengan isinglass pada produk udang masak mampu mencegah perubahan kimia akibat oksidasi, sehingga mampu mempertahankan
perubahan warna produk. Pelapis edible dari isinglass juga mampu melindungi udang masak dari kontaminasi mikroba. Hasil yang sama juga diperoleh pada
proses coating yang telah diteliti oleh Ismudiyati 2003 pada filet ikan patin menggunakan coating kappa karagenan semi refine dapat menghambat
pertumbuhan mikroba hingga hari ke-10 pada produk yang diberi coating terdapat bakteri sebanyak 1,5 x 10
6
kolonig, sedangkan pada produk tanpa coating terdapat bakteri sebanyak 2 x 10
7
kolonig. Hasil penelitian Julikartika 2003 melaporkan bahwa udang kupas rebus yang dilapisi edible coating dari natrium
alginat mampu menghambat susut bobot sebesar 36. Selanjutnya, Mastromatteo et al. 2010 menemukan bahwa coating aktif dari minyak thymol pada udang
peeled ready to use efektif mengurangi kerusakan kualitas sensori selama penyimpanan refrigerasi dan dapat menghambat pertumbuhan mikroba terutama
pada awal penyimpanan. Edible film dan coating dalam perkembangannya telah lama digunakan
sebagai pelindung produk pangan. Contohnya adalah aplikasi gula dan coklat sebagai coating pada permen, coating lilin pada buah-buahan, lemak cair atau
minyak juga sering kali digunakan sebagai coating pada produk pangan. Edible film juga sangat menarik dan seringkali digunakan sebagai parameter terhadap
kualitas dan stabilitas beberapa produk pangan Gontard dan Guilbert 1994. Menurut Donhowe dan Fennema 1994, terdapat beberapa metode dalam
pembuatan edible film dan coating, yaitu : 1.
Pencelupan dipping Metode ini merupakan metode aplikasi dari coating, produk yang akan
dilapisi dicelupkan dalam larutan yang akan digunakan sebagai bahan coating. Metode ini sudah diaplikasikan sebagai pengemas atau pelapis pada
produk daging, ikan, produk ternak, sayur, dan buah-buahan.
2. Penyemprotan spraying
Pada metode ini, larutan bahan yang akan digunakan sebagai coating disemprot, kemudian dikeringkan sehingga lapisan dapat menempel pada
produk dengan baik. 3.
Pembungkusan casting Pembungkusan atau casting, merupakan metode yang digunakan dalam
pembuatan edible film. Metode ini diawali dengan pembuatan larutan bahan pembentuk film, kemudian dituangkan dalam cetakan dengan ketebalan
tertentu, dilanjutkan dengan pengeringan. Film yang telah kering diangkat dari cetakan dan siap untuk diaplikasikan. Ketebalan film dapat dikontrol
sehingga dihasilkan film dengan ketebalan yang lebih rata.