cash Flows from investing activities Pelatihan new employee orientation Program Outing Bhakti Investama group

2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 67 Data Perseroan CORPORATE DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

a. arus Kas dari aktivitas Operasi

Arus kas bersih dari aktivitas operasional melonjak naik 577,9, menjadi Rp1,0 triliun dari sebelumnya Rp152,6 miliar di tahun 2010 terutama dikarenakan meningkatnya penerimaan dari pelanggan, yang mencerminkan hasil kegiatan operasi Perseroan dan entitas anak yang memuaskan.

b. arus Kas dari aktivitas Investasi

Arus kas bersih untuk aktivitas investasi turun 77,0 menjadi Rp261,8 miliar dari sebelumnya Rp1,1 triliun, terutama karena penurunan belanja modal aset tetap di tahun 2011.

c. arus Kas dari aktivitas Pendanaan

Arus kas bersih untuk aktivitas pendanaan mencapai Rp936,8 miliar, naik signiikan bila dibandingkan tahun 2010, dimana Perseroan memperoleh arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan sebesar Rp652,6 miliar. Peningkatan penggunaan arus kas terutama untuk pembayaran utang bank dan liabilitas jangka panjang, serta pembelian kembali saham beredar entitas anak, dan pembayaran dividen. Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perseroan dan entitas anak melakukan transaksi penting lainnya dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain: 1. Perseroan menyediakan manfaat pada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berupa imbalan kerja jangka pendek, imbalan pasca kerja dan pembayaran berbasis saham. 2. Perseroan dan entitas anak memiliki portofolio efek berupa kontrak pengelolaan dana dengan PT MnC Asset Management dan unit penyertaan reksadana. 3. Penjualanpembelian barang dan jasa, penyewaan gedung dan transaksi pembiayaan dengan pihak berelasi. 4. PT Global Mediacom Tbk dan entitas anak juga mempunyai transaksi dengan pihak berelasi, yaitu: a. Pemberianpenerimaan pinjaman dana tanpa bunga atas pembayaran lebih dahulu biaya MnC Media dan entitas anak oleh pihak berelasi atau sebaliknya. b. Transaksi dengan karyawan meliputi pemberian pinjaman tanpa bunga termasuk pinjaman perumahan. Kebijakan Dividen Untuk tahun 2011, manajemen Perseroan akan mengusulkan pembayaran dividen sebesar 50 dari total dividen yang diterima dari entitas anak. Usulan ini akan diajukan kepada pemegang saham untuk diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dijadwalkan pada bulan Mei 2012.

a. cash Flows from operating activities

Net cash lows from the operational activities surged 577.9 to Rp1.0 trillion from Rp152.6 billion in 2010, following the increase in receipts from customers, principally due to the Company and subsidiaries strong operation results.

b. cash Flows from investing activities

Net cash lows from investing activities declined sharply by 77.0 to Rp261.8 billion from Rp1.1 trillion in 2010 due to the decline in capital expenditure for ixed assets in 2011.

c. cash Flows from Financing activities

Net cash lows from inancing activities reached Rp936.8 billion, rising signiicantly from Rp652.6 billion in 2010. The increasing use of cash was particularly for settling bank loans and long- term liabilities as well as buying back the outstanding shares of the subsidiaries, and payment of dividends. transactions with related Parties In doing business, the Company and its subsidiaries have a number of important transactions with related parties, as follows: 1. The Company provides beneits for the Board of Commissioners and Directors in the form of short-term working beneits, post- term beneits and equity-based payments. 2. The Company and its subsidiaries have equity portfolios in the form of fund management contracts with PT MNC Asset Management and mutual fund units. 3. The salepurchase of goods and services, building rental, and inancing transaction with related parties. 4. PT Global Mediacom Tbk and its business entities also have transactions with related parties, as follows: a. Lendingborrowing without interest charged on early payments made by MNC Media and its business entities with related parties, and vice versa. b. Transactions with employees, including the provision of interest-free loans including mortgages. dividend Policy For the year 2011, the Company‘s management will propose 50 dividend payment out of the total dividend received from business entities. This will be proposed to the shareholders to be approved during the Annual General Meeting of Shareholders, scheduled on May 2012. PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011 Laporan Kepada Pemegang Saham REPORT TO THE SHAREHOLDERS Komitmen Investasi Perusahaan INVESTMENT COMMITMENT OF THE COMPANY 68 Analisa dan Diskusi Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kilas Kinerja Tahun 2011 PERFORMANCE HIGHLIGHTS IN 2011 Sekilas Perseroan THE COMPANY AT A GLANCE Kebijakan akuntansi dan Informasi Keuangan Tambahan Perseroan telah menerapkan standar akuntansi keuangan Indonesia dalam menerbitkan laporan keuangan tahunannya dan Perseroan telah menjelaskan kebijakan penting akuntansi yang diterapkan pada catatan laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2011 dan 2010 yang terdapat pada laporan ini. Selama tahun 2011, Perseroan mencatat tidak adanya informasi keuangan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi. Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Perseroan pada tahun 2011 tidak memiliki ikatan yang material untuk investasi barang modal. Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh Signiikan terhadap Perseroan Pada tahun 2011, tidak terdapat perubahan perundang- undangan yang berpengaruh signiikan terhadap Perseroan. Transaksi Benturan Kepentingan Pada tahun 2011, Perseroan tidak memiliki transaksi yang mengakibatkan benturan kepentingan. Peristiwa Penting setelah Tanggal neraca Perseroan menjaminkan 682.000.000 saham PT Global Mediacom Tbk milik Perseroan kepada Jalan Sudirman Limited ‘JSL” sehubungan dengan kesepakatan jual beli saham PT Global Mediacom Tbk antara Perseroan, JSL dan Express Cyber Ltd pada tanggal 19 Maret 2012. accounting Policy and additional Financial information The Company has applied the Indonesia’s accounting standards in the preparation of this annual report and explained the key accounting policies applied in the consolidated inancial statements as per December 31, 2011 and 2010, that are presented in this report. The Company notes that no inancial information containing extraordinary events was reported in 2011. Material commitments for capital investment The Company had no material commitments for capital investment in 2011. changes in the law that Had a Signiicant impact on the company There were no changes in the law that resulted in a signiicant impact on the Company in 2011. conlict of interest transactions In 2011, the Company did not enter into any transactions that had a conlict of interest. Subsequent events after the date of the balance Sheet On March 19, 2010, the Company pledged its 682,000,000 in PT Global Mediacom Tbk to Jalan Sudirman Limited ‘JSL” pursuant to the sale and purchase agreement of PT Global Mediacom Tbk’s stock between the Company, JSL and Express Cyber Ltd. 2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 69 Data Perseroan CORPORATE DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Pada tahun mendatang, Perseroan mengembangkan strategi pengembangan bisnis sebagai berikut: • Meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan di bidang media dalam rangka mempertahankan posisi MnC Media sebagai perusahaan media terbesar dan terintegrasi di Indonesia. Dengan dukungan makro ekonomi yang kondusif, Perseroan juga menargetkan akuisisi beberapa proyek baru untuk mendukung pertumbuhan bisnis media. • Meningkatkan kontribusi dari sektor jasa keuangan melalui pertumbuhan kinerja anak-anak perusahaan di bawah PT Bhakti Capital Indonesia Tbk MnC Financial Services dan merealisasikan rencana akuisisi atas sebuah bank untuk melengkapi layanan keuangan Perseroan guna menjadi inancial supermarket terkemuka di Indonesia. • Merealisasikan akuisisi atas perusahaan energi dan sumber daya alam pada semester I2012 serta memantapkan kontribusi dari sektor ini melalui peningkatan volume produksi dan pembangunan infrastruktur pendukung, seperti jalan dan pelabuhan, dari perusahaanIUP pertambangan batubara yang telah berproduksi selain juga melalui percepatan pelaksanaan eksplorasi atas IUP batubara yang telah dimiliki. • Mengembangkan kegiatan portofolio investasi untuk memposisikan Perseroan sebagai ‘operating company’ serta memperkuat diversiikasi sumber pendapatan Perseroan. Perseroan mempunyai kemampuan besar untuk melaksanakan strategi pengembangan bisnis di atas, termasuk dari segi pendanaan. Pada tanggal 12 Januari 2012, terjadi konversi Tanda Bukti Utang Konversi TBUK sebanyak US100 juta menjadi 3.165.217.391 saham dengan harga konversi senilai Rp287,5 sehingga total jumlah saham beredar Perseroan menjadi 33.133.711.682 saham. Konversi TBUK ini semakin memperkuat struktur permodalan Perseroan. Perseroan secara aktif mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal. Media Prospek usaha untuk bidang media di Indonesia diyakini akan terus membaik ke depannya. Belanja iklan, yang merupakan kontributor terbesar di industri media, diyakini akan terus berkembang. Belanja iklan bersih net ad spend di Indonesia merupakan salah satu yang terendah di kawasan Asia Pasiik, mengindikasikan potensi pertumbuhan yang sangat besar. Tv dan media cetak diharapkan tetap menjadi pendorong utama pendapatan di sektor media. For the coming year, the Company has developed the following business strategies: • To improve the performance of the media business companies in order to secure MNC Media’s position as the biggest and the most integrated media company in Indonesia. Supported by expectations of conducive macroeconomic conditions, the Company is also targeting some new projects and acquisitions to support the growth of the media business. • To grow the contribution of the inancial services sector by strengthening the performance of the business units under PT Bhakti Capital Indonesia Tbk MNC Financial Services and realize plans for the acquisition of a bank to complete the Companys inancial services portfolio and make it the leading inancial supermarket in Indonesia. • To realize plans for the acquisition of energy and natural resources companies in the irst half of 2012 and to strengthen the contribution of this sector by increasing production volume, developing supporting infrastructure such as roads and ports from coal producing mines, and accelerating exploration in the Company’s licensed coal mining areas. • To develop our portfolio investments to better position the Company as an ‘operating company’ and strengthen the diversiication of revenue sources. The Company has great ability to realize the aforementioned business development strategies, including its inancing terms. On January 12, 2012 , there was a conversion of convertible bonds valued at US100 million into 3,165,217,391 shares at a conversion price of Rp 287.5, bringing the total number of outstanding shares to 33,133,711,682. This conversion will strengthen the capital structure of the Company. The Company actively managed its capital structuring to ensure optimal capital structure and return to shareholders. Media We believe that the prospects for the media business in Indonesia will continue to improve in the future. Ad spend, which is the biggest contributor to the media industry, is expected to increase. However, net ad spend in Indonesia is still the lowest in the Asia Paciic region, indicating even greater room for growth. Tv and printed media are expected to be the main drivers of revenue growth in the media business. Prospek usaha BUSInESS PROSPECT PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011 Laporan Kepada Pemegang Saham REPORT TO THE SHAREHOLDERS Komitmen Investasi Perusahaan INVESTMENT COMMITMENT OF THE COMPANY 70 Analisa dan Diskusi Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kilas Kinerja Tahun 2011 PERFORMANCE HIGHLIGHTS IN 2011 Sekilas Perseroan THE COMPANY AT A GLANCE Sama halnya untuk media berbasis pelanggan pay Tv dengan tingkat penetrasi hanya 3, Indonesia memiliki tingkat penetrasi pay Tv terendah di kawasan Asia Pasiik. Indonesia juga diproyeksikan untuk mengalami pertumbuhan pay Tv tertinggi di kawasan Asia Pasiik. Untuk bisnis online, Indonesia juga diproyeksikan untuk mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Dengan tingkat penetrasi online advertising yang hanya 2 dari total belanja iklan nasional national ad spend, potensial pertumbuhan masih sangat besar. Menurut Media Partners Asia, tingkat penetrasi internet Indonesia sekarang adalah 17, dan diproyeksikan akan bertumbuh menjadi 30 di tahun 2016. oleh karena itu, MnC Sky vision pada Februari 2012 akan memulai layanan servis internet Internet Service Provider ISP dengan jaringan ADSL untuk pelanggan Indovision. jasa Keuangan Untuk ke depannya, industri jasa keuangan Indonesia masih memiliki prospek yang cerah seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat dan meningkatnya daya beli masyarakat. Dalam bidang pasar modal, Indonesia telah menunjukkan performa yang relatif baik meskipun adanya sentimen negatif dari krisis Eropa. Dengan terus bertambahnya perusahaan yang melakukan IPo, emisi saham dan obligasi, dapat dipastikan bahwa kegiatan pasar modal akan semakin aktif di tahun-tahun mendatang. Sementara itu, tingkat penetrasi pasar asuransi jiwa di Indonesia masih terbilang sangat rendah dan terbuka potensi yang sangat besar untuk menggarap industri asuransi jiwa. Pada tahun 2010 tercatat hanya terdapat 13,8 juta pemegang polis, sedangkan di penghujung tahun 2011 sudah terdapat 56 juta pemegang polis, atau naik lebih dari 400 hanya dalam kurun waktu satu tahun. Seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat, jasa perusahaan pembiayaan semakin akan diperlukan. Hal ini dapat terlihat dari penjualan kendaraan bermotor di Indonesia yang semakin meningkat. Penjualan mobil pada tahun 2011 mencapai 894 ribu unit, naik 17 dari angka penjualan di tahun 2010 yang sebesar 765 ribu unit sumber: Gaikindo, sedangkan penjualan sepeda motor tahun 2011 mencapai 8 juta unit, naik 9 dari angka penjualan di tahun 2010 yang tercatat sebesar 7,4 juta unit sumber: AISI. energi dan Sumber Daya alam Pertumbuhan industri pertambangan batubara di Indonesia masih sangat cerah, seiring dengan permintaan yang besar dan terus meningkat dari dalam negeri domestik maupun luar negeri ekspor terutama dari Cina dan India. Produsen batubara di Indonesia memproyeksikan pertumbuhan produksi dan impor batubara akan mencatat pertumbuhan sebanyak 15 per tahun. oleh karena itu Perseroan akan segera merealisasikan rencana akuisisi perusahaan energi dan sumber daya alam untuk kemudian dikembangkan secara strategis. Similarly, the penetration of the pay Tv segment in Indonesia, at just 3, is also the lowest in the Asia Paciic region. For this reason, Indonesia is expected to experience the highest pay Tv growth in the region. Indonesia is also expected to see signiicant growth in the online business. With the penetration of online advertising at only 2 of the total national ad spend, there is enormous potential for growth. Media Partners Asia, noting that internet penetration in Indonesia is currently 17, projected that it will climb to 30 by 2016. To capture this potential, in February 2012 MNC Sky vision will launch an Internet Service Provider ISP based on ADSL networks for Indovision subscribers. Financial Services The prospects for the inancial services industry in Indonesia over the coming years remain bright, in line with the vast economic growth and improved public purchasing power. On the stock market, Indonesia has performed well, although we expect to face negative sentiment arising from the European crisis. With the increasing number of companies doing IPOs, rights issue and bond issuance, the stock market will be active in the years to come. Meanwhile, the penetration of the life insurance market in Indonesia remains low, signaling considerable potential for growth in this business. From 13.8 million policy holders in 2010, the number surged to 56 million in 2011, a leap of more than 400 within just one year. Driven by improved public purchasing power, we will see financing companies playing a bigger role. This is already indicated by the growing automotive sales in Indonesia. In 2011, car sales reached 894 thousand units, up 17 from 2010 when 765 thousand units were sold source: Gaikindo, while motorcycle sales stood at 8 million units in 2011, up 9 from 7.4 million units sold in 2010 source: AISI. energy and natural resources There are considerable prospects for growth in the Indonesian coal mining industry as the volume of demand from both domestic customers and export destinations, particularly China and India, continues to expand. Coal producers in Indonesia are projecting a growth in coal output and imports of around15 per annum. The Company is therefore will soon realize the acquisition plan over energy and natural resource based companies to be later developed strategically. Tata Kelola Perusahaan gOOD cOrPOraTe gOvernance PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011 Laporan Kepada Pemegang Saham REPORT TO THE SHAREHOLDERS Komitmen Investasi Perusahaan INVESTMENT COMMITMENT OF THE COMPANY 72 Analisa dan Diskusi Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kilas Kinerja Tahun 2011 PERFORMANCE HIGHLIGHTS IN 2011 Sekilas Perseroan THE COMPANY AT A GLANCE Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERnAnCE Tata kelola perusahaan GCG merupakan konsep yang melekat kokoh pada Perseroan. Perseroan menyadari tujuan praktik GCG adalah sangat jelas yakni untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang para pemangku kepentingan termasuk para pemegang saham Perseroan. Dengan kata lain, praktik GCG amat penting bagi pemenuhan ekspektasi pihak-pihak yang terkait dengan Perseroan. Hal ini berarti praktik tersebut juga mencakup berbagai dampak kegiatan Perseroan terhadap lingkungan hidup dan kemasyarakatan. Perseroan memiliki komitmen untuk terus memperkuat sistem GCG. Aspek GCG diimplementasikan melalui sistem yang meliputi prinsip-prinsip dasar, pendekatan dan sistem organisasi yang berlaku dalam Perseroan. Pelaksanaan Pedoman Umum GCG oleh Perseroan pada dasarnya bersifat comply and explain. Di mana perusahaan diharapkan menerapkan seluruh aspek pedoman GCG ini. Apabila belum seluruh aspek pedoman ini dilaksanakan maka perusahaan harus mengungkapkan aspek yang belum dilaksanakan tersebut beserta alasannya dalam Laporan Tahunan. Untuk Mencapai Pertumbuhan yang Berkesinambungan dan Menjadi Perusahaan yang Berkualitas, Perseroan Secara Konsisten telah Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. The concept of Good Corporate Governance GCG is strongly upheld by the Company throughout the organization. The Company recognizes that the objectives of GCG implementation are clearly aimed at fulilling the long-term interests of the stakeholders including the shareholders. Implementing GCG practices is also important in meeting the expectations of others related to the Company. This means that GCG practices also cover any potential impacts of the Company’s activities on the environment and society. The Company has intensiied its commitment to further strengthening the GCG system. GCG is implemented through a framework consisting of the basic principles, approach and organizational system of the Company. GCG implementation in the Company is focused on compliance, meaning that the Company is expected to apply all aspects of the general guidelines on GCG implementation. If any aspects of the guidelines cannot yet be implemented, the Company will reveal in the Annual Report why the aspects concerned are not yet applicable. 2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 73 Data Perseroan CORPORATE DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS ruang lingkup Pedoman gcg Pedoman Umum GCG Indonesia memuat prinsip dasar dan pedoman pokok pelaksanaan GCG yang merupakan standar minimal yang mencakup: a. Peran negara, dunia usaha dan masyarakat dalam menciptakan situasi kondusif untuk melaksanakan GCG. b. Asas-asas GCG yang meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran dan kesetaraan. c. Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku. d. Rapat Umum Pemegang Saham. e. Komposisi, persyaratan, pengangkatanpemberhentian, tugas dan fungsi, komite penunjang dan pertanggungjawaban Dewan Komisaris. f. Komposisi, persyaratan, pengangkatanpemberhentian, tugas dan fungsi, dan pertanggungjawaban Direksi. g. Hak dan tanggungjawab Pemegang saham. h. Pemangku kepentingan yang meliputi karyawan, mitra bisnis dan masyarakat serta pengguna produk atau jasa perusahaan. i. Pernyataan tentang Penerapan Pedoman GCG. j. Pedoman Praktis Penerapan GCG. coverage of GcG implementation Guidelines Indonesia’s Guidelines on GCG Implementation contain the basic principles and guidance on GCG, including minimum standards on: a. Roles of the country, business, and society in creating a favorable climate for the implementation of GCG. b. GCG principles, including transparency, accountability, responsibility, independence, fairness and equality. c. Business Ethics and Code of Conduct. d. General Meeting of Shareholders. e. Composition, requirements, promotionretirement, duties and functions, supporting committees and responsibilities of the Board of Commissioners. f. Composition, requirements, promotionretirement, duties and functions, supporting committees and responsibilities of the Board of Directors. g. Rights and Obligations of the Shareholders. h. Stakeholders including the staf, business partners and society, as well as end users of the Company’s products and services. i. Statement on the Guidelines on GCG Implementation. j. Practical Guidelines for GCG Implementation. To Achieve Sustainable Growth and Become a High-Quality Organization, the Company has Consistently Improved the Implementation of Good Corporate Governance. PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011 Laporan Kepada Pemegang Saham REPORT TO THE SHAREHOLDERS Komitmen Investasi Perusahaan INVESTMENT COMMITMENT OF THE COMPANY 74 Analisa dan Diskusi Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kilas Kinerja Tahun 2011 PERFORMANCE HIGHLIGHTS IN 2011 Sekilas Perseroan THE COMPANY AT A GLANCE Praktik GCG yang dijalankan telah menjadi bagian dari prinsip-prinsip usaha Perseroan. Sebagai perusahaan publik, Perseroan senantiasa berusaha meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan melalui pemantapan usaha-usaha yang disiplin, berimbang, teratur dan transparan. Setiap keputusan dalam Perseroan selalu diuji agar konsisten dengan prinsip dasar GCG, yaitu terkait hal: • Independensi dan Pemisahan Tugas dan Tanggung jawab di antara Dewan Komisaris dan Direksi Dengan menerapkan prinsip ini, Perseroan memastikan bahwa tugas pembuatan kebijakan, pemantauan dan pengelolaan pekerjaan sehari-hari terbagi secara eksklusif. • Keterbukaan Informasi Prinsip keterbukaan merupakan syarat mutlak bagi Perseroan yang tunduk pada jurisdiksi hukum pasar modal dalam rangka menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada masyarakat. Seluruh informasi atau fakta material yang disampaikan termasuk juga informasi operasional dan inansial perusahaan. • Pedoman Perilaku code of conduct Perseroan telah menyusun pedoman perilaku melalui Surat Keputusan Direksi yang berlaku bagi seluruh karyawan. Dengan panduan tersebut, diharapkan semua karyawan dapat menjaga kredibilitas dan tingkat kepercayaan publik terhadap Perseroan yang selama ini sudah dikenal memiliki reputasi baik dan terpercaya. Code of Conduct terus disosialisasikan kepada seluruh karyawan di seluruh bagian atau departemen yang ada untuk mempertahankan kejujuran, integritas dan keadilan dalam beraktivitas kerja di lingkungan masing-masing. Perilaku secara umum yang diharapkan menjadi landasan bagi segenap aktivitas Perseroan dalam menjalankan usahanya, di antaranya adalah: a. integritas dalam berusaha yang merupakan bentuk kepatuhan pada peraturan yang berlaku; b. tidak membuat pernyataan palsu dan klaim palsu terutama terkait pemasaran dan negosiasi termasuk akuntansi untuk biaya dan kewajiban, kajian atas proyek tertentu dan penulisan laporan; The GCG practices the Company applies form part of the business code of the Company. As a publicly listed company, the Company consistently seeks to add value for the shareholders and stakeholders by fostering disciplined, balanced, well managed and transparent businesses. Every decision made by the Company is always tested to ensure that it is consistent with GCG principles, which relate to the following: • independence and Separation of duties and responsibilities between the board of commissioners and board of directors By applying these principles, the Company ensures that the responsibility for decision making, monitoring and management of daily activities is exclusively divided. • information disclosure The disclosure principle is an absolute requirement for the Company as it comes under the legal jurisdiction of stock exchange and is therefore obliged to provide accurate information punctually to the public. The information and material facts that must be disclosed cover information on the operational and inancial aspects of the company. • code of conduct The Company has formulated a code of conduct pursuant to a Directors’ Decree, and this is binding on all the staf. The code is expected to serve as a tool for maintaining the Company’s credibility and its reputation as a trusted company. The Code of Conduct is disseminated to all levels throughout the organization to guide employees in upholding honesty, integrity, and fairness in carrying out their daily activities in their respective working environments. The Code of Conduct provides guidelines on the expected conduct in the various business activities of the Company, including: a. integrity in business conduct, which forms part of the Company’s compliance with the applicable rules and regulations; b. refraining from making false statements or claims relating to marketing and negotiation, including cost and expense accounting, project reviews and reporting; Prinsip Dasar BASIC PRInCIPLES 2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 75 Data Perseroan CORPORATE DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS c. menghindari terjadinya benturan kepentingan, terutama terkait dengan kepemilikan saham baik langsung maupun tidak langsung, moonlighting, insider trading, memakai aset Perusahaan untuk kepentingan pribadi, melakukan pekerjaan lain di luar Perusahaan yang berpotensi mengganggu produktivitas, dan memberikan informasi yang menguntungkan orang lain; d. pemberianpenerimaan hadiah. Hal ini tidak berlaku atas hadiah yang memenuhi syarat-syarat berikut: tidak berupa uang tunai ataupun voucher, tidak lebih dari Rp500.000; e. menerima atau melakukan suap dalam bentuk apapun; f. tidak melakukan penyelewengan seperti menipu, menggelapkan, memalsukan, penyalahgunaan aset, pengalihan kas, dan lain-lain. Karyawan dan hubungan Industrial Menghadapi tantangan kerja yang semakin kompetitif, Perseroan akan berfokus pada pengembangan kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas sebagai profesional. Perseroan selalu mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dan mengembangkan masyarakat Community Development, mengkaji persaingan usaha, dan mengelola pemangku kepentingan. hubungan dengan Mitra Kerja Kebijakan dalam pengelolaan hubungan pelanggan, supplier, dan kreditur selanjutnya disebut “Mitra Kerja Perseroan”, ditetapkan perlunya membangun kerja sama yang saling menguntungkan dan menjaga citra Perseroan. Perseroan dan mitra kerja Perseroan saling menjunjung prinsip GCG yaitu kewajaran, transparansi dan akuntabilitas dan kemandirian serta nilai-nilai etika berusaha. hubungan dengan Pegawai dan Pejabat Pemerintah Perseroan telah menentukan kebijakan untuk mengembangkan dan memelihara hubungan baik dan komunikasi efektif dengan setiap jajaran pemerintah yang memiliki kewenangan pada bidang operasional perusahaan, namun perlu dihindari terjadinya penyelewengan danatau tindakan yang dilarang oleh undang- undang serta kepatuhan. c. avoiding conlicts of interest, particularly relating to direct or indirect ownership, moonlighting, insider trading, using the Company’s assets for personal interest, taking other jobs outside the Company which could potentially afect productivity, and giving information that may beneit others; d. refraining from givingaccepting gifts, other than cash or vouchers with a value of less than Rp500,000; e. refraining from accepting or giving gifts illegally in any form whatsoever; f. avoiding violations or abuses of law, such as manipulation, misuse of assets, cash fraud, and others. employees and industrial relations To anticipate the competitive challenges in the business, the Company will focus on improving the quality of its human resources to improve their competence and capability as professionals. Health and safety at work, as well as Community Development, reviewing the business competition, and stakeholder engagement, are top priorities of the Company. relations with business Partners Our policy on managing relations with our customers, suppliers and creditors referred to as the ‘Company’s Business Partners’ in this report, is that we need to develop mutually beneicial partnerships that can reinforce the Company’s image. Both the Company and our business partners undertake to respect the principles of GCG: fairness, transparency, accountability, independence and business ethics. relations with Government oicials and institutions The Company has determined a policy for developing and maintaining good relations and efective communication with oicials at all levels of Government that have authority over the company’s operation. Central to this policy is avoiding any non- compliance or violation of the law. PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011 Laporan Kepada Pemegang Saham REPORT TO THE SHAREHOLDERS Komitmen Investasi Perusahaan INVESTMENT COMMITMENT OF THE COMPANY 76 Analisa dan Diskusi Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kilas Kinerja Tahun 2011 PERFORMANCE HIGHLIGHTS IN 2011 Sekilas Perseroan THE COMPANY AT A GLANCE Setiap pihak baik internal maupun eksternal perusahaan diharapkan mematuhi Code of Conduct ini dan atas pelanggaran peraturankebijakan perusahaan lain secara pribadi, pelaporan dapat disampaikan melalui telepon atau surat atau dapat melalui hotlinebhakti-investama.com dengan melindungi kerahasiaan identitas pelapor. Perseroan menjamin tidak lanjut atas pelaporan yang masuk secara cepat, proporsional dan profesional oleh Audit Internal Perseroan melalui mekanisme audit maupun audit investigasi. Apabila karyawan terbukti melakukan pelanggaran, akan diberikan sanksi sesuai ketentuan Perseroan yang berlaku termasuk sanksi berupa hukuman pidana. Manajemen risiko dan Pengendalian Internal yang fungsional Perseroan menyadari adanya risiko usaha yang datang baik dari luar maupun dari dalam perseroan seperti hubungan dengan anak perusahaan. Untuk mengelola risiko-risiko ini, Perseroan telah mengimplementasikan berbagai inisiatif manajemen risiko yang meliputi pemantauan dan pengendalian risiko-risiko ini. All parties, both internal and external, to the company’s operations are required to respect the Code of Conduct. Any breach of this policy or of the law can be reported by telephone or letter, or via the hotlinebhakti-investama.com. The Company guarantees to keep the identity of the reporting person conidential and to ensure that any reports that are accountable, proportional and professional are followed up by the Company’s Internal Audit through the audit mechanism or an investigation. If any employee is proven to have violated the rules, he or she will receive appropriate sanctions, including criminal sanctions, according to the prevailing rules. risk Management and internal control Function The Company recognizes that there are internal and external business risks inherent in various aspects of the business, such as relations with subsidiaries. To manage these risks, the Company has taken several initiatives relating to risk management, including risk monitoring and risk control. 2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 77 Data Perseroan CORPORATE DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Pendekatan Perseroan atas praktik GCG yang baik didasarkan pada kinerja dan integritas. Perseroan menyadari bahwa kegiatan-kegiatan untuk memperoleh keuntungan usaha dan upaya mencapai standar GCG yang tinggi bukan merupakan dua tujuan yang terpisah sama sekali. Keduanya memiliki tingkat kepentingan yang sama dan saling mendukung. Karena itu, Perseroan memutuskan untuk memasukkan prinsip- prinsip tata kelola perusahaan dan integritas ke dalam budaya Perusahaan. Perseroan telah menyusun petunjuk manual tata kelola perusahaan yang baik yang memuat “Code of Conduct ”, Perumusan Kebijakan GCG, Pedoman Transparansi Pengungkapan Informasi, Prosedur Manajemen, dan prosedur- prosedur kerja untuk berbagai lembaga penunjang Komite Audit, Komite Remunerasi. Perseroan berkeyakinan bahwa dengan mengembangkan budaya kepatuhan dan etika bekerja dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan kerja sehari-hari, Perseroan akan membangun pertahanan yang lebih baik dalam menghadapi penyimpangan dan menjamin integritas usaha. Perseroan berkomitmen penuh melaksanakan GCG di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan terkait dengan pelaksanaan GCG yang diwujudkan dalam: Penerapan konsep-konsep GCG dalam organisasi Perseroan • berlandaskan pada komitmen untuk menciptakan perusahaan yang transparan, akuntabel, dan terpercaya melalui manajemen bisnis yang dapat dipertanggungjawabkan. Penerapan praktik-praktik GCG merupakan salah satu langkah • penting bagi Perseroan untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai perusahaan corporate value, mendorong pengelolaan perusahaan yang profesional, transparan dan eisien dengan penekanan pada 5 lima prinsip GCG yaitu keterbukaan, akuntabilitas, adil, independen dan bertanggung jawab sehingga Perseroan dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada pemegang saham, Dewan Komisaris, mitra bisnis serta pemangku kepentingan lainnya. Pendekatan Tata Kelola di Perseroan GOOD CORPORATE GOVERnAnCE APPROACH In THE COMPAny The Company’s approach to GCG practices refers to work performance-based principles and integrity. The Company realizes that eforts to generate proits and to meet the high GCG standards it has set are not mutually exclusive objectives of the Company; rather, they are work towards the same interest and are mutually supportive. The Company has therefore incorporated GCG principles and integrity into its corporate culture. The Company has also formulated a suite of GCG guidelines, consisting of the Code of Conduct, the Formulation of GCG Policies, Guidelines on Transparency Information Disclosure, Management Procedures, and procedures for supporting institutions the Audit Committee and Remuneration Committee. The Company believes that by developing of a culture of compliance and ethics in our daily activities, we will establish better defenses against fraud and guarantee the integrity of our business. The Company is fully committed to better GCG implementation at all levels of the organization with reference to the GCG standards articulated in the GCG guidelines. • The implementation of GCG concept is based on a commitment to create a transparent, accountable, and trusted company through responsible business management. • The implementation of GCG practices in the organization is an important step towards enhancing the implementation of our corporate values and encouraging the professional, transparent and eicient management of the Company, by emphasizing the ive GCG principles: such as openness, accountability, fairness, independence and responsibility, so as to better fulill its obligations to the shareholders, the Board of Commissioners, business partners and other stakeholders. PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011 Laporan Kepada Pemegang Saham REPORT TO THE SHAREHOLDERS Komitmen Investasi Perusahaan INVESTMENT COMMITMENT OF THE COMPANY 78 Analisa dan Diskusi Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kilas Kinerja Tahun 2011 PERFORMANCE HIGHLIGHTS IN 2011 Sekilas Perseroan THE COMPANY AT A GLANCE Penjabaran lebih lanjut terhadap kelima prinsip GCG yang dianut Perseroan adalah sebagai berikut:

1. Keterbukaan

Tujuan dari penerapan prinsip ini adalah pemberian kesempatan yang sama bagi para pemangku kepentingan untuk mengakses informasi perusahaan. Profesionalisme diterapkan di tiap lini usaha serta dalam semua pengambilan keputusan untuk memastikan bahwa operasional bisnis Perseroan dijalankan sesuai ketentuan yang berlaku.

2. akuntabilitas

Profesionalisme Perseroan yang diterapkan di tiap lini usaha serta dalam setiap pengambilan keputusan memastikan bahwa operasional bisnis perseroan senantiasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga menjadikan Perseroan sebagai perusahaan yang akuntabel dan dipercaya dimata publik luas.

3. Kesetaraan

Dalam pengambilan keputusan, Perseroan memperhatikan asas kesetaraan agar dapat melindungi kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan secara adil dan bijaksana.

4. Independensi

Prinsip independensi ditunjukkan Perseroan dengan menunjuk Komisaris Independen untuk mengawasi pelaksanaan operasional Perseroan dan keputusan-keputusan serta kebijakan yang ditetapkan oleh pihak manajemen.

5. Tanggung jawab

Prinsip ini dijalankan untuk memastikan bahwa setiap keputusan maupun kebijakan yang dijalankan dalam Perseroan adalah bebas dari intervensi pihak manapun dan bahwa manajemen bertanggungjawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan keputusan dan kebijakan dimaksud. The five GCG principles of the Company are explained further below:

1. openness

The implementation of this principle is to provide equal opportunities to all stakeholders with regard to accessing corporate information. Professionalism is applied in each of the business lines and in all decision-making processes to ensure that the operations of the Company are in line with the rules.

2. accountability

The Company’s professionalism in every business line and in all decision-making processes ensures the Company’s compliance with the prevailing rules, creating an accountable and trusted Company. Thus making the Company acccountable and trustworthy in the public eye.

3. Fairness

The Company ensures that fairness is applied in all decision- making processes to protect the interests of both shareholders and stakeholders in fair and wise manner.

4. independence

The independence principle is carried out by appointing Independent Commissioners to the Board to help monitor the operation of the Company as well as the decisions and policies set by the management.

5. responsibility

Implementing this principle ensures that any policies and decisions taken by the Company are free from any intervention and that the management will take full responsibility for their implementation, decisions and policies. 2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 79 Data Perseroan CORPORATE DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Adapun unsur-unsur yang tercakup dalam GCG, antara lain: a. Rapat Umum Pemegang Saham; b. Dewan Komisaris; c. Direksi; d. Komite-Komite; e. Sekretaris Perusahaan. Agar pelaksanaan GCG dapat berjalan optimal, sehingga Perseroan mampu merealisasikan visi dan misinya sebagaimana diamanatkan oleh pemegang saham dan pemangku kepentingan, Perseroan telah melakukan sosialisasi ke seluruh elemen organisasi, termasuk kepada anak-anak usaha Perseroan. Upaya ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan tapi juga mampu memberikan nilai tambah bagi investasi dari para pemegang saham. rapat umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham RUPS merupakan elemen dalam organisasi Perseroan yang memiliki wewenang tertinggi dalam proses pengambilan keputusan, yang eksistensinya diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Kegiatan dalam RUPS di antaranya adalah menerima laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan- kegiatan Perseroan dari Direksi maupun Dewan Komisaris serta memberikan persetujuan atas rencana aksi korporasi Perseroan. Selain melaksanakan RUPS, Perseroan juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB sebanyak masing- masing 1 satu kali dalam setahun. Pada tahun 2011, Perseroan telah melaksanakan RUPST pada tanggal 28 April 2011 di mana pada tanggal yang sama juga diselenggarakan RUPSLB, yang menghasilkan keputusan sebagai berikut: KePuTuSan ruPST: 1. untuk agenda Pertama: Menyetujui dan menerima dengan baik Laporan Tahunan Direksi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

2. untuk agenda Kedua:

Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember The elements that form the Company’s GCG structure are: a. General Meeting of Shareholders; b. Board of Commissioners; c. Board of Directors; d. Committees; e. Corporate Secretary. In order to ensure optimal GCG implementation and enable the Company to realize the corporate vision and mission as mandated by the shareholders and stakeholders, the Company has disseminated the GCG principles to all elements of the organization, including the subsidiaries. This is aimed not only at improving the Company’s performance but also to add value to the shareholders’ investment. General Meeting of Shareholders The General Meeting of Shareholders GMS is a key element in the organization. It has the highest authority in the decision-making process and its existence is regulated by the Company’s Articles of Association. Agenda carried out in GMS among which are to receive the responsibility reports from Directors and Board of Commissioners about the management of operation as well as to give approval to a number of corporate actions planned by the Company. In addition to implementing the General Meeting of Shareholders GMS the company also held an Annual General Meeting of Shareholders AGMS and Extraordinary General Meeting of Shareholders EGMS of the respective 1 one time a year. In 2011, the Company has conducted the AGMS on April 28, 2011 in which the on the same date also held the EGMS, which produces the following decisions: reSolUtionS oF tHe aGMS: 1. First agenda: Approved and accepted the Annual Report presented by the Board of Directors of the Company for the book year ended on December 31, 2010.

2. Second agenda:

Approved and endorsed the Financial Statements of the Company for the book year ended on December 31, 2010, which Struktur Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERnAnCE STRUCTURE PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011 Laporan Kepada Pemegang Saham REPORT TO THE SHAREHOLDERS Komitmen Investasi Perusahaan INVESTMENT COMMITMENT OF THE COMPANY 80 Analisa dan Diskusi Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kilas Kinerja Tahun 2011 PERFORMANCE HIGHLIGHTS IN 2011 Sekilas Perseroan THE COMPANY AT A GLANCE 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik osman Bing Satrio Rekan, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas segala tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 acquit et de charge sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan tahun 2010.

3. untuk agenda Ketiga:

a. Menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dengan ketentuan setiap 1 satu saham berhak menerima dividen tunai sebesar Rp2 dua Rupiah atau nilai total dividen Rp59.696.325.690 lima puluh sembilan miliar enam ratus sembilan puluh enam juta tiga ratus dua puluh lima ribu enam ratus sembilan puluh Rupiah, nilai total dividen tersebut belum memperhitungkan jumlah saham yang akan dikeluarkan dari Management and Employee Stock Option Program MESoP dan hasil konversi dari Tanda Bukti Utang Konversi TBUK, dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tunai sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang nantinya akan diumumkan dalam harian surat kabar dan atas penerimaan dividen tunai tersebut akan dikenakan pajak sesuai ketentuan yang berlaku. b. Sisa laba bersih Perseroan akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat permodalan Perseroan.

4. untuk agenda Keempat:

Menyetujui pengangkatan Bapak Wandhy Wira Riady sebagai Direktur Tidak Terailiasi Perseroan untuk sisa masa jabatan Direksi yang menjabat saat ini. a. Dengan pengangkatan tersebut maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi sejak ditutupnya Rapat ini menjadi sebagai berikut : Dewan Komisaris: Ibu Ratna Endang Soelistyawati, selaku Komisaris • Utama Perseroan. Bapak Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, selaku • Komisaris Perseroan. Ibu Liliana Tanaja, selaku Komisaris Perseroan. • Bapak Posma Lumban Tobing, selaku Komisaris • Independen Perseroan. Bapak Antonius Z. Tonbeng, selaku Komisaris • Independen Perseroan. Direksi : Bapak Hary Tanoesoedibjo, selaku Direktur Utama Perseroan. • Bapak Hary Djaja, selaku Direktur Perseroan. • Bapak Darma Putra, selaku Direktur Perseroan. • Bapak Wandhy Wira Riady, selaku Direktur Tidak Terailiasi • Perseroan. were audited by public accountant irm of Osman Bing Satrio Partners, and discharging the Board of Commissioners and the Board of Directors from their monitoring and management responsibilities acquit et de charge for the book year ended on December 31, 2010 since the acts were already relected in the 2010 Annual Report and Financial Statements of the Company.

3. third agenda:

a. Approved on distribution of a cash dividend to the shareholders in which 1 one share is entitled to a cash dividend of Rp2 two Rupiah, or a total dividend of Rp59,696,325,690 ifty nine billion six hundred ninety six million three hundred twenty ive thousand six hundred and ninety Rupiah. The total dividend value excludes the shares issued through the Management and Employee Stock Option Program MESOP and the results of the conversion of Convertible Bonds TBUK. Authority is delegated to the Board of Directors of the Company to determine the schedule and guidelines for the payout of the cash dividend according to the regulations, which will be further announced in a daily newspaper, and regarding the distribution of the cash dividend, the Company will be taxed according to the applicable rules. b. The use of Company’s remaining net income as retained earnings to strengthen the Company’s capitalization.

4. Fourth agenda:

Approved the appointment of Mr. Wandhy Wira Riady as a Non-Ailiated Director for the rest of the term of the current Board of Directors. a. Following his appointment, the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors as of the close of the Meeting were as follows: Composition of the Board of Commissioners: Mrs. Ratna Endang Soelistyawati, as President • Commissioner. Mr. Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, as a • Commissioner. Mrs. Liliana Tanaja, as a Commissioner. • Mr. Posma Lumban Tobing, as an Independent • Commissioner. Mr. Antonius Z. Tonbeng, as an Independent • Commissioner. Composition of the Board of Directors: Mr. Hary Tanoesoedibjo, as President Director. • Mr. Hary Djaja, as a Director. • Mr. Darma Putra, as a Director. • Mr. Wandhy Wira Riady, as a Non-Ailiated Director. • 2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 81 Data Perseroan CORPORATE DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS b. Memberikan wewenang kepada Komite Remunerasi untuk menetapkan gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi Perseroan dan untuk menetapkan besarnya honorarium bagi seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan.

5. untuk agenda Kelima:

Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik Independen untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan untuk menetapkan jumlah honorarium serta persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan Akuntan Publik Independen tersebut.

6. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa

dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan keputusan Rapat ini termasuk tapi tidak terbatas pada membuat atau meminta untuk dibuatkan serta menandatangani segala akta sehubungan dengan keputusan rapat ini. KePuTuSan ruPSlB 1. untuk agenda Pertama: a. Menyetujui pemberian jaminan atas seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan danatau anak perusahaan Perseroan, baik berupa jaminan perusahaan Corporate Guarantee yang akan diberikan oleh Perseroan danatau anak perusahaan Perseroan maupun jaminan dalam bentuk aset-aset tertentu dari Perseroan danatau anak perusahaan Perseroan yang merupakan seluruh maupun sebagian besar harta kekayaan Perseroan danatau anak perusahaan Perseroan dimaksud dalam rangka penerimaan pinjaman dari pihak ketiga dalam jumlah yang dianggap baik oleh Direksi; b. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan pemberian jaminan atas seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan danatau anak perusahaan Perseroan baik berupa jaminan perusahaan Corporate Guarantee yang akan diberikan oleh Perseroan danatau anak perusahaan Perseroan maupun jaminan dalam bentuk aset-aset tertentu dari Perseroan danatau anak perusahaan Perseroan yang merupakan seluruh maupun sebagian besar harta kekayaan Perseroan dan atau anak perusahaan Perseroan dimaksud dalam rangka penerimaan pinjaman dari pihak ketiga dalam jumlah yang dianggap baik oleh Direksi, termasuk untuk membuat atau meminta dibuatkan segala dokumen, perjanjian dan akta yang diperlukan, hadir atau menghadap dihadapan pihak atau pejabat yang berwenang, termasuk notaris, seluruhnya tanpa pengecualian. b. Delegated authority to the Remuneration Committee to determine the salaries and allowances of the Board of Directors and the remuneration package of the members of Board of Commissioners of the Company.

5. the Fifth agenda:

Approved on delegating authority to the Board of Directors of the Company to appoint an Independent Public Accountant to audit the Financial Statements of the Company for the book year ended on December 31, 2011, and to determine the amount of the fee and other requirements following the appointment of the Independent Public Accountant.

6. Approved on delegating authority with substitution rights to the

Board of Directors to execute any actions relating to the results of the GMS, including but not limited to making or requesting the making and signing of any acts relating to the meeting results. reSolUtionS oF tHe eGMS 1. the First agenda: a. Approved on providing a guarantee for all or part of the assets of the Company andor its subsidiaries, in the form of a Corporate Guarantee provided by the Company and or the subsidiaries and a guarantee in the form of certain assets of the Company andor the subsidiaries which are all or part of the assets of the Company andor the subsidiaries in receiving third party loans in a reasonable amount according to the Board of Directors; b. Approved on delegating authority to the Board of Directors to take any actions to provide a guarantee for all or part of the assets of the Company andor its subsidiaries, in the form of a Corporate Guarantee provided by the Company andor the subsidiaries and a guarantee in the form of certain assets of the Company andor the subsidiaries which are all or part of the assets of the Company and or the subsidiaries in receiving third party loans in a reasonable amount according to the Board of Directors, including formulating or requesting the formulation of any necessary documents, agreements and acts, presenting or meeting the authorized party or oicial, including the Notary, the whole without exception. PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011 Laporan Kepada Pemegang Saham REPORT TO THE SHAREHOLDERS Komitmen Investasi Perusahaan INVESTMENT COMMITMENT OF THE COMPANY 82 Analisa dan Diskusi Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kilas Kinerja Tahun 2011 PERFORMANCE HIGHLIGHTS IN 2011 Sekilas Perseroan THE COMPANY AT A GLANCE

2. untuk agenda Kedua:

a. Menyetujui Pernyataan Tertulis Direksi Perseroan tanggal 28 April 2011; b. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pernyataan tertulis Direksi Perseroan tersebut; c. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan hal-hal terkait pelaksanaan permohonan pengesahan perubahan peraturan Dana Pensiun Danapera kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia termasuk namun tidak terbatas pada penandatanganan Pernyataan Tertulis, dalam hal terdapat perubahan peraturan Dana Pensiun Danapera selanjutnya.

3. untuk agenda Ketiga:

a. Menyetujui untuk menegaskan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk mengeluarkan saham baru Perseroan dalam rangka Konversi Tanda Bukti Utang Konversi TBUK; b. Menyetujui untuk menegaskan kembali pemberian Management and Employee Stock Option Program “MESoP” serta memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan dalam rangka Pelaksanaan Program Kepemilikan Saham Perseroan oleh Karyawan, Komisaris dan Direksi Perseroan dengan mengeluarkan saham baru Perseroan sebanyak-banyak 3 tiga persen dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh atau sebanyak-banyaknya 868.352.668 delapan ratus enam puluh delapan juta tiga ratus lima puluh dua ribu enam ratus enam puluh delapan saham baru; c. Menyetujui untuk menegaskan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk pelaksanaan hak Konversi atas TBUK dan pelaksanaan MESoP termasuk tapi tidak terbatas pada penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan berkaitan dengan penyesuaian atas harga konversi pada TBUK, jumlah saham MESoP dan harga pelaksanaan MESoP.

4. untuk agenda Keempat:

i. Menyetujui untuk menegaskan kembali pelaksanaan penambahan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan cara mengeluarkan setinggi-tingginya 10 sepuluh persen dari modal disetor Perseroan, masing-masing dengan nilai nominal Rp100 seratus Rupiah per saham kepada investor- investor danatau kepada pemegang saham Perseroan sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan no. IX.D.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK no. Kep-429BL2009 tanggal 9 Desember 2009. ii. Menyetujui untuk menegaskan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan peningkatan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tersebut diatas, termasuk tetapi tidak terbatas dalam menentukan jumlah

2. the Second agenda:

a. Approved the Written Statements of the Board of Directors on April 28, 2011; b. Approved the delegation of authority to the Board of Directors to take any actions necessary in relation to the Written Statements of the Board of Directors; c. Approved the delegation of authority to the Board of Directors take actions related to the legalization with regard to the change in the rules of the Danapera Pension Fund by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia, including but not limited to the signing of Written Statements, if there are further changes in the rules of the Danapera Pension Fund.

3. the third agenda:

a. Approved to reairm the delegation of authority to the Board of Directors to issue new shares in a Conversion of Convertible Bonds; b. Approved to reairm the execution of MESOP as well as to give authority to the Board of Directors to conduct the Employee Stock Option Program for the Employees, Board of Commissioners and Board of Directors of the Company by issuing new shares amounting to 3 of all the fully paid and subscribed capital, or 868,352,668 eight hundred sixty eight million three hundred ifty two thousand six hundred and sixty eight new shares; c. Approved to reairm the delegation of authority to the Board of Directors to execute the conversion right over the Convertible Bonds and MESOP, including but not limited to any adjustments taken relating to adjustments in the conversion price of the Convertible Bonds, the number of shares to be issued in MESOP and the execution price of MESOP.

4. the Fourth agenda:

i. Approved to reairm the plan to add capital through a non- Preemptive Rights Issue in the amount of 10 of the paid- up capital, with a nominal value of Rp100 one hundred Rupiah per unit to the investors andor the shareholders of the Company pursuant to Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency Bapepam-LK Rule No. IX.D.4, Addendum of the Chairman of Bapepam-LK’s Decree No. Kep-429BL2009 dated December 9, 2009. ii. Approved to reairm the delegation of authority to the Board of Directors to take any actions regarding the addition of capital through a non-Preemptive Rights Issue, including but not limited to determining the reasonable number of shares and the execution price, making and 2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 83 Data Perseroan CORPORATE DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS saham dan harga pelaksanaan penambahan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dianggap baik oleh Direksi, membuat danatau minta dibuatkan segala dokumen berkaitan dengan peningkatan modal tersebut serta meminta persetujuan danatau melaporkan serta melakukan pendaftaran yang diperlukan kepada pihak yang berwenang berkaitan dengan peningkatan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, satu dan lain hal tanpa ada pengecualian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan di bidang Pasar Modal.

5. untuk agenda Kelima:

a. Menerima pemaparan rencana Perseroan untuk melakukan divestasi aset perusahaan; b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan divestasi aset perusahaan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan di bidang Pasar Modal.

6. untuk agenda Keenam:

a. Menerima pemaparan atas rencana penambahan modal Perseroan pada anak perusahaan; b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan rencana penambahan modal Perseroan pada anak perusahaan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku termasuk peraturan di bidang Pasar Modal.

7. untuk agenda Ketujuh:

a. Menerima pemaparan atas rencana Perseroan untuk melakukan akuisisi danatau rencana investasi pada proyek-proyek baru Perseroan maupun melalui anak perusahaan Perseroan; b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan akuisisi danatau rencana investasi pada proyek-proyek baru Perseroan maupun melalui anak perusahaan Perseroan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan di bidang Pasar Modal.

8. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa

dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan keputusan Rapat ini termasuk tapi tidak terbatas pada membuat atau meminta untuk dibuatkan serta menandatangani segala akta sehubungan dengan keputusan Rapat ini. or requesting the preparation of any documents regarding the addition of capital as well as asking for approval and or reports, and conducting the mandatory registration of the non-Preemptive Rights Issue plan with the competent authority, without exception and by taking into account the applicable rules, including Stock Exchange regulations.

5. the Fifth agenda:

a. Approved the exposure of the Company’s plan for asset divestment; b. Delegated authority to the Board of Directors to take any actions necessary regarding the divestment of corporate assets by taking into account the applicable rules, including Stock Exchange regulations.

6. the Sixth agenda:

a. Approved on the exposure of the Company’s plan to add capital to the subsidiaries; b. Giving the authority to the Board of Directors to take any actions necessary relating to the plan for the addition of capital to the Company’s subsidiaries by taking into account the applicable rules, including Stock Exchange regulations.

7. the Seventh agenda:

a. Approved on the exposure of the Company’s plan for acquisition andor investment in new projects of the Company or through its subsidiaries; b. Delegated authority to the Board of Directors to take any actions necessary regarding the plan for acquisition and or investment in new projects of the Company or through its subsidiaries by taking into account the applicable rules, including Stock Exchange regulations.

8. Approved to delegate authority with substitution rights to the

Board of Directors to take any actions necessary regarding the Meeting results, including but not limited to making or requesting the making and signing of acts regarding the Meeting results. PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011 Laporan Kepada Pemegang Saham REPORT TO THE SHAREHOLDERS Komitmen Investasi Perusahaan INVESTMENT COMMITMENT OF THE COMPANY 84 Analisa dan Diskusi Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kilas Kinerja Tahun 2011 PERFORMANCE HIGHLIGHTS IN 2011 Sekilas Perseroan THE COMPANY AT A GLANCE rapat umum Pemegang Tanda Bukti utang Konversi ruPTBuK Kemudian pada tanggal 28 november 2011, wali amanat Perseroan, yaitu PT Bank Permata Tbk telah melaksanakan RUPTBUK dari para pemegang Tanda Bukti Utang Konversi Bhakti Investama Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap TBUK. Rapat ini dihadiri oleh pemegang TBUK atau kuasanya yang mewakili sebesar USD102.582.981 atau setara dengan 98,88 dari jumlah pokok TBUK yang masih terhutang. haSIl raPaT uMuM PeMegang TanDa BuKTI uTang KOnverSI 1. Menyetujui restrukturisasi Tanda Bukti Utang Konversi Perseroan Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap TBUK sebagaimana yang diajukan oleh Emiten. 2. Menyetujui penandatanganan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Tanda Bukti Utang Konversi Perseroan Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap Yang Diubah Dan Dinyatakan Kembali, Akta Pengakuan Hutang, dan dokumen lainnya sehubungan dengan restrukturisasi TBUK. 3. Menyetujui pemberian kompensasi sebesar 0,25 dari nilai pokok TBUK yang akan dilakukan paling lambat 10 sepuluh hari kerja terhitung sejak ditutupnya RUPTBUK ini kepada pemegang TBUK berdasarkan recording date KSEI tanggal 22 november 2011, sehingga nilai pembayaran bunga TBUK ke 17 yang telah dilakukan pada tanggal 24 oktober 2011 dengan tingkat bunga 6 per tahun ditambah dengan kompensasi dimaksud diatas akan menghasilkan total tingkat bunga TBUK yang setara 7 per tahun. 4. Menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada PT Bank Permata Tbk selaku Wali Amanat untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan keputusan RUPTBUK ini termasuk tetapi tidak terbatas pada membuat atau meminta untuk dibuatkan serta menandatangani segala akta sehubungan keputusan RUPTBUK. 5. Dengan ditandatanganinya Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen-dokumen lainnya pada hari ini tanggal 28 november 2011, dan sehubungan dengan penandatanganan dokumen Jaminan sebagaimana dideinisikan dalam Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan yang akan dilakukan oleh Wali Amanat dikemudian hari, dengan ini Para Pemegang TBUK melalui Rapat Umum Pemegang TBUK memutuskan untuk, sepanjang hal-hal tersebut tidak disebabkan oleh kelalaian atau kesengajaan dari Wali Amanat, membebaskan Wali Amanat dari segala tuntutan, gugatan, klaim, ganti rugi sebagai akibat ditandatanganinya dokumen- dokumen tersebut, yang mungkin diajukan oleh Pemegang TBUK: • Apabila dikemudian hari terdapat ketidaksempurnaan dalam pengikatan Jaminan danatau tidak dapat dilakukannya pengikatan Jaminan; • Apabila dikemudian hari eksekusi terhadap Jaminan tidak dapat dilaksanakan karena tidak sesuai atau bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. General Meeting of bondholders GMb In addition, on November 28, 2011, the Company’s trustee, PT Bank Permata Tbk, held a GMB for the holders of Bhakti Investama Convertible Bond Debts of 2007 With a Fixed Rate. The meeting was attended by the Convertible Bond Holders representing a total of USD102,582,981 or 98.88 of the total principal of the Convertible Bond debts. reSUltS oF General MeetinG oF bondHolderS 1. Approved on the restructuring of the Company Convertible Bonds of 2007 with a Fixed Rate as proposed by the Listed Company. 2. Approved on the signing of a Trusteeship Agreement on the the Company Convertible Bonds of 2007 with a Fixed Rate, which was amended and reairmed, a Debt Agreement, and other documents relating to the restructuring of the Convertible Bonds. 3. Approved on compensation of 0.25 of the Convertible Bonds principal, to be executed at least 10 ten working days as of the closing of the GMB to the Convertible Bondholders based on the recording date at KSEI on November 22, 2011. Thus the 17 th interest payment value of the Convertible Bonds executed on October 24, 2011 with an interest rate of 6 per annum plus the above-mentioned compensation will generate an interest rate of 7 per annum for the Convertible Bonds. 4. Approved on the delegation of authority to PT Bank Permata Tbk as the Trustee to take any actions necessary regarding the GMB’s decisions, including but not limited to making or requesting the making and signing of acts regarding the GMB’s decisions. 5. Following the signing of the Amendment of the Trusteeship Agreement and other documents on November 28, 2011, and with regard to the signing of a Guarantee document as deined in the Amendment of the Agreement on Trusteeship by the Trustee in the future, the Convertible Bondholders, through the GMB, decided to, provided that the matters did not result from ignorance or by intention of the Trustee, free the Trustee from any legal charges, claims, or loss claims following the signing of the documents, possibly proposed by the Convertible Bond Holders: • If there is subsequently found to be such incompleteness in the binding agreement of the Guarantee andor inability to realize the binding agreement of the Guarantee; • If subsequently the Guarantee fails to be executed because it is in appropriate or contravenes the applicable laws. 2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 85 Data Perseroan CORPORATE DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Perseroan memiliki kompetensi dan integritas yang sangat baik. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab telah dijalankan secara efektif dimana fungsi pengawasan monitoring baik secara langsung maupun melalui komite-komite yang dibentuk berjalan optimal. Dewan Komisaris Perseroan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengawasi dan mengendalikan jalannya perusahaan yang diselenggarakan oleh Direksi agar sesuai visi dan misi yang ditetapkan oleh perusahaan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-Komite. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan selama tahun 2011 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama : Ratna Endang Soelistyawati Komisaris : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Komisaris : Liliana Tanaja Komisaris Independen : Posma Lumban Tobing Komisaris Independen : Antonius Z. Tonbeng raPaT DeWan KOMISarIS Dewan Komisaris Perseroan mengadakan rapat rutin sekurang- kurangnya 2 dua kali dalam setahun namun rapat tambahan dapat diadakan sewaktu-waktu atas permintaan tertulis dari Komisaris Utama ataupun dari salah satu anggota Dewan Komisaris dan atau anggota Direksi. Keputusan yang diambil dalam rapat tersebut adalah berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris dapat dianggap sebagai salah satu instrumen untuk mengukur efektivitas pengendalian dan pengawasan perusahaan. Selama tahun 2011, telah diadakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 6 enam kali untuk membahas hal-hal berikut ini: - Mendiskusikan isi laporan pertanggungjawaban Direksi terkait dengan kinerja keuangan dan operasional Perseroan dan anak-anak perusahaan untuk periode triwulan. - Membahas temuan-temuan dari hasil pengawasan perusahaan yang dilakukan Dewan Komisaris. - Memberikan masukan untuk hal-hal strategis terkait aksi korporasi perusahaan. the board of commissioners Members of the Board of Commissioners of the Company have competence and strong integrity. They have carried out their duties and responsibilities efectively, including direct as well as indirect supervisory functions through the committees under the Board of Commissioners. The Board of Commissioners of the Company is responsible for monitoring and supervising the management of the company by the Board of Directors in order to fulill the corporate vision and mission. In carrying out its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Committees. The members of the Board of Commissioners are appointed and dismissed by the GMS. The membership of the Board of Commissioners in 2011 was as follows: President Commissioner : Ratna Endang Soelistyawati Commissioner : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Commissioner : Liliana Tanaja Independent Commissioner : Posma Lumban Tobing Independent Commissioner : Antonius Z. Tonbeng MeetinGS oF tHe board oF coMMiSSionerS The Board of Commissioners holds routine meetings at least twice a year and other meetings at the written request of the President Commissioner or one of the members of the Board of Commissioners andor the Board of Directors. Meeting decisions are taken through a process of deliberation to reach a consensus. Board of Commissioners’ meetings are a key instrument to measure the efective control and monitoring of the Company. In 2011, the Board of Commissioners met six times to discuss the following issues: - Discussing the report on the accountability of the Board of Directors containing the quarterly inancial performances of the Company and its subsidiaries. - Discussing the indings from the monitoring activities of the Board of Commissioners. - Providing inputs on strategic issues regarding corporate actions. PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011 Laporan Kepada Pemegang Saham REPORT TO THE SHAREHOLDERS Komitmen Investasi Perusahaan INVESTMENT COMMITMENT OF THE COMPANY 86 Analisa dan Diskusi Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kilas Kinerja Tahun 2011 PERFORMANCE HIGHLIGHTS IN 2011 Sekilas Perseroan THE COMPANY AT A GLANCE no nama Name Jabatan Position Rapat yang dihadiri Attendance of meeting 1 Ratna Endang Soelistyawati Komisaris Utama President Commissioner 6 2 Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Komisaris Commissioner 6 3 Liliana Tanaja Komisaris Commissioner 6 4 Posma Lumban Tobing Komisaris Commissioner 6 5 Antonius z Tonbeng Komisaris Independen Independent Commissioner 6 Direksi Direksi Perseroan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengurus pengelolaan perusahaan agar dapat merealisasikan visi dan misinya sesuai amanat para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Direksi memiliki kekuasaan penuh untuk mengatur jalannya perusahaan, mengambil tindakan dan kebijakan yang dianggap perlu demi kelancaran operasional perusahaan dengan memperhatikan aspek eisiensi dan efektivitas. Untuk keputusan-keputusan strategis, diperlukan persetujuan RUPS. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Berikut susunan Direksi Perseroan selama tahun 2011: Direktur Utama : Hary Tanoesoedibjo Direktur : Hary Djaja Direktur : Darma Putra Direktur Tidak Terailiasi : Wandhy Wira Riady raPaT DIreKSI Direksi mengadakan rapat rutin sekurang-kurangnya 3 tiga kali dalam setahun namun dapat diadakan rapat tambahan atas permintaan tertulis dari Direktur Utama atau dari satu atau lebih anggota Direksi atau dari satu atau lebih anggota Dewan Komisaris. Selama tahun 2011, telah diadakan Rapat Direksi sebanyak 14 empat belas kali dengan presentasi kehadiran 100. Rapat Direksi membahas beberapa isu berikut ini: - Kinerja keuangan dan kegiatan operasional Perseroan dan anak-anak perusahaan. - Penyusunan kebijakan dan mendiskusikan isu-isu strategis. - Membahas anggaran tahun iskal berikutnya. Selain rapat dengan sesama anggota, Direksi juga mengadakan rapat rutin dengan para pimpinan divisi 1 satu minggu sekali untuk membahas masalah operasional dan perencanaan strategis. the board of directors The Board of Directors are responsible for managing the Company in order to be able to realize the vision and mission as mandated by both the shareholders and the stakeholders. The Board of Directors are fully authorized to run the Company, and take any necessary actions and policies to ensure the smooth operation of the Company by taking into consideration aspects of eiciency and efectiveness. However, decisions on strategic require the approval of the GMS. The members of the Board of Directors are appointed and dismissed by the GMS. The composition of the Board of Directors in 2011 was as follows: President Director : Hary Tanoesoedibjo Director : Hary Djaja Director : Darma Putra Non-Ailiated Director : Wandhy Wira Riady MeetinGS oF tHe board oF directorS The Board of Directors meets at least three times a year and further meetings may be convened at the request of the President Director or one or more members of the Board of Directors or one or more members of the Board of Commissioners. In 2011, the Board of Directors met fourteen times with a 100 attendance record. The following issues were discussed at the meetings: - The inancial performance and operational performance of the Company and its subsidiaries. - Policy formulation and discussion of strategic issues. - Discussion on the budget for the next iscal year. In addition to meeting with the Board members, the Board of Directors have meetings with division heads once a week to discuss the business operation and strategic plans. 2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 87 Data Perseroan CORPORATE DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS no nama Name Jabatan Position Rapat yang dihadiri Attendance of meeting 1 Hary Tanoesoedibjo Direktur Utama President Director 14 2 Hary Djaja DIrektur Director 14 3 Darma Putra DIrektur Director 14 4 wandhy wira Riady DIrektur Director 10 Diangkat pada bulan April 2011 Appointed in April 2011 raPaT gaBungan DeWan KOMISarIS Dan DIreKSI Direksi juga terlibat dalam rapat koordinasi gabungan bersama Dewan Komisaris yang terjadi sebanyak 4 empat kali selama tahun 2011. Rapat ini membahas hal-hal di antaranya, laporan pertanggungjawaban kepada Dewan Komisaris terkait kinerja keuangan dan operasional perusahaan dan anak-anak perusahaan, serta untuk memperoleh masukan atas aksi korporasi yang disiapkan manajemen. no nama Name Jabatan Position Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Joint Meeting of the Board of Commissioners and DIrectors Kehadiran Attendance 1 Ratna Endang Soelistyawati Komisaris Utama President Commissioner 4 100 2 Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Komisaris Commissioner 4 100 3 Liliana Tanaja Komisaris Commissioner 4 100 4 Posma Lumban Tobing Komisaris Independen Independent Commissioner 4 100 5 Antonius Z. Tonbeng Komisaris Independen Independent Commissioner 4 100 6 Hary Tanoesoedibjo Direktur Utama President Director 4 100 7 Hary Djaja Direktur Director 4 100 8 Darma Putra Direktur Director 4 100 9 Wandhy Wira Riady Direktur Director 3 100 Diangkat pada bulan April 2011 Appointed in April 2011 Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris Perseroan telah membentuk perangkat pendukung pelaksanaan GCG di tubuh organisasi perusahaan, yaitu berupa komite-komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komite- komite ini bertugas untuk membantu kegiatan pengawasan maupun pengendalian perusahaan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris sekaligus memastikan seluruh kegiatan telah sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. Komite-komite tersebut adalah: joint MeetinGS between tHe board oF coMMiSSionerS and directorS There were also four joint meetings between the Board of Directors and the Board of Commissioners in 2011. These meetings discussed among other matters the accountability report to the Board of Commissioners on the inancial and operational performance of the Company and its subsidiaries, and inputs on the corporate actions prepared by the management. committees Under the board of commissioners The Company has established support elements for GCG in the form of committees that are responsible to the Board of Commissioners. The Committees are assigned to assist the monitoring and supervision activities of the Board of Commissioners and ensure that all activities are in compliance with the applicable rules. These committees are: PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011 Laporan Kepada Pemegang Saham REPORT TO THE SHAREHOLDERS Komitmen Investasi Perusahaan INVESTMENT COMMITMENT OF THE COMPANY 88 Analisa dan Diskusi Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kilas Kinerja Tahun 2011 PERFORMANCE HIGHLIGHTS IN 2011 Sekilas Perseroan THE COMPANY AT A GLANCE KOMITe auDIT Pedoman GCG tidak mengatur banyaknya anggota Komite Audit dalam suatu perusahaan namun harus disesuaikan dengan kompleksitas Perusahaan dengan tetap memperhatikan efektiitas dalam pengambilan keputusan. Bagi perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa efek, perusahaan negara, perusahaan daerah, perusahaan yang menghimpun dan mengelola dana masyarakat, perusahaan yang produk atau jasanya digunakan oleh masyarakat luas, serta perusahaan yang mempunyai dampak luas terhadap kelestarian lingkungan, Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan anggotanya dapat terdiri dari Komisaris dan atau pelaku profesi dari luar Perseroan. Salah seorang anggota memiliki latar belakang dan kemampuan akuntasi dan atau keuangan. Komite Audit dibentuk berdasarkan peraturan Bapepam-LK no.IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Dalam peraturan tersebut Emiten dan Perusahaan Publik diwajibkan membentuk Komite Audit yang berjumlah sekurang-kurangnya tiga orang dimana salah satunya merupakan Komisaris Independen Perusahaan dan bertindak sebagai ketua Komite Audit. Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris untuk memastikan bahwa: a. Laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum; b. Struktur pengendalian internal perusahaan dilaksanakan dengan baik, pelaksanaan audit internal maupun eksternal dilaksanakan sesuai dengan standar audit yang berlaku dan tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen; c. Komite Audit juga bertugas memproses calon auditor eksternal termasuk imbalan jasanya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris; d. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan, seperti Laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya, antara lain : - Melakukan penelaahan atas efektiitas sistem pengendalian internal Perseroan; - Menilai pelaksanaan dan hasil audit yang dilaksanakan oleh Auditor Eksternal; - Menelaah independensi dan obyektiitas Auditor Eksternal - Melakukan penelaahan dan penilaian atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Auditor Eksternal. e. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan; f. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal; tHe aUdit coMMittee The Guidelines on GCG Implementation do not regulate the number of members of the Company’s Audit Committee, but the number should be in line with the complexity of the organization and the efectiveness of the decision-making process. For companies listed on the stock exchange, state-owned enterprises, locally owned companies, companies that collect and manage public funds, companies whose products and services are widely used by the public, and companies that have a great impact on environmental aspects, the Audit Committee must be chaired by an Independent Commissioner, and its members should consist of Commissioners andor professionals who have not had a career in the Company. One of the members should have an accounting andor inancial background. The Audit Committee is established with reference to Regulation of Bapepam-LK No.IX.I.5 Regulation regarding the Formulation and Working Guidelines of the Audit Committee. The regulation states that Listed and Public Companies are required to form an Audit Committee consisting of at least three members, of which one member is an Independent Commissioner of the Company who will serve as Chairman of the Audit Committee. The Audit Committee assists the Board of Commissioners to: a. Ensure that the inancial report is fairly presented in line with general accounting principles; b. Ensure that the internal control structure is properly implemented, and the internal as well as external audits comply with the applicable audit standards, and ensure that management follows up the audit indings; c. Make recommendations on future external auditors, including the compensation of their services, for submission to the Board of Commissioners; d. Review the inancial information that will be disclosed by the Company, such as inancial statements, projections, and other inancial information, by: - Reviewing the efectiveness of the internal control system of the Company; - Evaluating the implementation and results of the audit conducted by the External Auditor; - Reviewing the independence and objectivity of the External Audit; - Reviewing and evaluating the adequacy of investigations by the External Auditor. e. Review the Company’s compliance with the prevailing rules at the stock exchange and other laws relating to the Company’s activities; f. Review investigation reports issued by the Internal Auditor; 2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 89 Data Perseroan CORPORATE DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS g. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi oleh Perseroan serta pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi; h. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan. i. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan; j. Membuat Pedoman Kerja Komite Audit. Struktur dan komposisi keanggotaan Komite Audit telah memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen yang memiliki keahlian di bidang akuntansi dengan anggota satu orang Komisaris Independen dan satu orang Pihak Independen. Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan dalam melaksanakan tugasnya, Komite ini merujuk pada Pedoman Kerja. Berikut susunan keanggotaan Komite Audit per 31 Desember 2011: Ketua : Antonius Z. Tonbeng Anggota : Posma Lumban Tobing Anwar Ade Widjaya Proil Antonius Z. Tonbeng dan Posma Lumban Tobing dapat dilihat pada halaman 31 dari Laporan Tahunan ini. Proil anwar adewidjaya: Anwar Adewidjaya, warga negara Indonesia kelahiran Jakarta tahun 1971, adalah lulusan Sarjana Teknik Elektro dari Univesitas Trisakti, Jakarta 1994. Karir profesionalnya dimulai di PT Bank Central Dagang 1994-1998. Beliau kemudian bergabung dalam Tim Pengelola Sementara BCD-BPPn 1999, PT Bank Artha Graha 1999-2000, PT Bank Unibank Tbk 2000-2003, PT Bank Kesawan Tbk 2003-2005, serta pernah menjabat sebagai General Manager SMBD pada PT Bhakti Finance 2005-2008 and Direktur PT Indo Finance Perkasa 2008-sekarang. rapat Komite audit Rapat Komite Audit diselenggarakan sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun. Setiap risalah rapat yang dibuat dalam Rapat Komite Audit dilaporkan kepada Dewan Komisaris disertai dengan pendapat dan usulan. Pada tahun 2011, Komite Audit telah menyelenggarakan rapat sebanyak 7 tujuh kali, dengan tingkat kehadiran 100 seratus persen. Dari hasil pemeriksaan maupun penelaahan terhadap kinerja Perseroan, Komite Audit tidak menemukan hal-hal yang bersifat material. g. Report to the Board of Commissioners on any risks dealt with by the Company and on the implementation of risk management by the Board of Directors; h. Review and report to the Board of Commissioners on claims relating to the Company; i. Maintain the conidentiality of the documents, data and information of the company; j. Formulate a Working Guidance for the Audit Committee. The structure and composition of the Audit Committee complies with current requirements. The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner with an accounting background, and has at least one member who is an Independent Commissioner and one who is independent. The Audit Committee is responsible to the Board of Commissioners. In carrying out its duties, the Committee refers to the Working Guidance. The membership of the Audit Committee as per December 31, 2011 is as below: Chairman : Antonius Z. Tonbeng Members : Posma Lumban Tobing Anwar Ade Widjaya Proiles of Antonius Z. Tonbeng and Posma Lumban Tobing can be seen on page 31 of this Annual Report. Proile of anwar adewidjaya: Born in Jakarta in 1971, Anwar Adewidjaya, an Indonesian citizen, graduated with a degree in Electrical Engineering from Trisakti University, Jakarta 1994. His professional career began at PT Bank Central Dagang 1994-1998. He then joined the Temporary Management Team of BCD-BPPN 1999, followed by PT Bank Artha Graha 1999-2000, PT Bank Unibank Tbk 2000-2003, and PT Bank Kesawan Tbk 2003-2005, and he served as General Manager SMBD at PT Bhakti Finance from 2005 to 2008. He is also a Director of PT Indo Finance Perkasa 2008-present. Meetings of the audit committee Audit Committee Meetings are held twice a year. The minutes of the Audit Committee meetings are reported to the Board of Commissioners, including any opinions and recommendations. In 2011, the Audit Committee met seven times, with a 100 attendance record. From its analysis and review of the Company’s performance, the Audit Committee did not uncover any material indings. PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011 Laporan Kepada Pemegang Saham REPORT TO THE SHAREHOLDERS Komitmen Investasi Perusahaan INVESTMENT COMMITMENT OF THE COMPANY 90 Analisa dan Diskusi Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kilas Kinerja Tahun 2011 PERFORMANCE HIGHLIGHTS IN 2011 Sekilas Perseroan THE COMPANY AT A GLANCE rapat Komite audit Tahun 2011 no. nama Posisi Name Position Jumlah Rapat Number of Meeting Kehadiran of Attendance 1 Antonius Z. Tonbeng Ketua Chairman 7 100 2 Posma Lumban Tobing Anggota Member 7 100 3 Anwar Ade Widjaya Anggota Member 7 100 KOMITe reMuneraSI Komite Remunerasi, yang dibentuk pada tahun 2008 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan memutuskan Komite Remunerasi, antara lain: Ketua : Hary Tanoesoedibjo Anggota : Hary Djaja Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Aktivitas yang dilakukan selama tahun 2011 terkait dengan penentuan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi, adalah melaksanakan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut: • Menyusun sistem remunerasi, tunjangan dan bonus untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan; • Melakukan penilaian terhadap kinerja Komisaris dan Direksi dalam menjalankan aktivitas usaha Perseroan; • Menyusun sistem penilaian anggota Dewan Komisaris Direksi. Komite Remunerasi bertugas membantu Dewan Komisaris dalam : 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi; 2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham serta kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi melalui Dewan Komisaris; 3. Menetapkan sistem remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi; 4. Membantu Dewan Komisaris mempersiapkan calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta mengusulkan besaran remunerasinya. Selain itu, Komite telah melakukan penelaahan terhadap hasil survei remunerasi di berbagai perusahaan yang sekelas dengan Perseroan, dan ternyata nilai remunerasi di Perseroan masih cukup kompetitif Paket Remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp18.836 juta. Penelaahan terhadap kompensasi ini telah dilakukan pula oleh Komite Audit. audit committees Meeting in 2011 reMUneration coMMittee The Remuneration Committee was established in 2008 pursuant to a Decision of the Company’s Board of Commissioners. The members of the Remuneration Committee are: Chairman : Hary Tanoesoedibjo Members : Hary Djaja Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo All activities in 2011 relating to the determination of the remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors, were in line with the functions, duties and responsibilities of the Remuneration Committee, as follows: • Formulating the remuneration system, beneits and bonuses for the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company; • Conducting an assessment of the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors in running the Company’s business; • Formulating an evaluation system for the members of Board of Commissioners and Board of Directors. The Remuneration Committee assists the Board of Commissioners on the following matters: 1. Evaluating the remuneration policy; 2. Giving recommendations to the Board of Commissioners about the remuneration policy for the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted to the GMS and the remuneration policy for the Executives and employees to be submitted to the Board of Directors through the Board of Commissioners; 3. Determining the remuneration system for the members of the Board of Commissioners and Board of Directors; 4. Assisting the Board of Commissioners to prepare future members of the Board of Commissioners and Board of Directors as well as recommend the amount of remuneration. In addition, the Committee has completed a review of the results of a remuneration survey of peer companies, which indicated that the remuneration provided by the Company is quite competitive. The Company determined a total remuneration package of Rp18,836 million for the Board of Commissioners and Board of Directors in 2011. The Audit Committee also completed its own review of the compensation. 2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 91 Data Perseroan CORPORATE DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS rapat Komite remunerasi Pada tahun 2011, Komite Remunerasi telah mengadakan rapat sebanyak 4 empat kali dengan tingkat kehadiran 100 seratus persen. rapat Komite remunerasi Tahun 2011 no. nama Posisi Name Position Jumlah Rapat Number of Meeting Kehadiran of Attendance 1 Hary Tanoesoedibjo Ketua Chairman 4 100 2 Hary Djaja Anggota Member 4 100 3 Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Anggota Member 4 100 Beberapa agenda penting dalam rapat yang diselenggarakan oleh Komite Remunerasi, antara lain: • Memberikan rekomendasi mengenai remunerasi dan tunjangan untuk Direksi dan Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. • Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. KOMITe ManageMenT eMPlOyee STOcK OPTIOn PrOgraM MeSOP Dibentuk pada tahun 2008, Komite MESoP bertanggung jawab dalam menentukan kebijakan-kebijakan terkait pelaksanaan MESoP dalam lingkungan perusahaan didasarkan pada keputusan Pemegang Saham Perseroan yang menyetujui pemberian MESoP sebanyak-banyaknya 3 dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Berikut adalah susunan keanggotaan Komite MESoP per 31 Desember 2011: Ketua : Hary Tanoesoedibjo Anggota : Hary Djaja : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Selama tahun 2011, Komite MESoP telah mengadakan rapat sebanyak 3 tiga kali dengan tingkat kehadiran 100. Berdasarkan surat no. S-07705BEI-PPJ12-2010 tanggal 8 Desember 2010, Bursa Efek Indonesia telah menyetujui pra pencatatan saham dalam pelaksanaan MESoP Perseroan Tahap I dan II adalah sebagai berikut: Keterangan remark on Pre registration Pra Pencatatan Pre-registration Jumlah Saham Pra Pencatatan Number of stocks at pre registration 308,467,533 saham stocks Tahap I 1 st Phase 173,670,533 saham stocks Tahap II 2 nd Phase 134,797,000 saham stocks Harga Pelaksanaan MESoPMESOP Execution Price Rp117 Meetings of the remuneration committee In 2011, the Remuneration Committee held four meetings, with a 100 attendance record. Meetings of the remuneration committee in 2011 Among the important issues discussed at the Remuneration Committee the meetings were the following: • Recommendations on the remuneration and allowances for the Board of Directors and Board of Commissioners, to be submitted to the GMS. • Recommendation on the future members of the Board of Commissioners and Board of Directors, to be proposed to the GMS. ManaGeMent eMPloyee Stock oPtion ProGraM MeSoP coMMittee Established in 2008, the MESOP Committee is responsible for determining policies relating to the execution of MESOP, the Management and Employee Stock Option Program. The MESOP refers to the decision of the shareholders to approve the allocation of 3 of the fully paid-in and subscribed capital for the MESOP. The members of the MESOP Committee as of December 31, 2011 were: Chairman : Hary Tanoesoedibjo Members : Hary Djaja : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo In 2011, the MESOP Committee held three meetings with a 100 attendance record. Referring to the letter No. S-07705BEI-PPJ12-2010 dated December 8, 2010, the Indonesia Stock Exchange has agreed to the pre- registration of stocks at the Company’s First and Second Stage of MESOP, as follows: PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011 Laporan Kepada Pemegang Saham REPORT TO THE SHAREHOLDERS Komitmen Investasi Perusahaan INVESTMENT COMMITMENT OF THE COMPANY 92 Analisa dan Diskusi Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kilas Kinerja Tahun 2011 PERFORMANCE HIGHLIGHTS IN 2011 Sekilas Perseroan THE COMPANY AT A GLANCE Periode Penukaran Tahap I adalah sebagai berikut: alokasi allocation jumlah Saham number of Stocks Periode Pelaksanaan execution date 2010 30 52,101,160 Desember 2010 dan April 2011 December 2010 and April 2011 2011 30 52,101,160 April 2011 dan oktober 2011 April 2011 and October 2011 2012 40 69,468,213 April 2012 dan oktober 2012 April 2012 and October 2012 Periode Penukaran Tahap II adalah sebagai berikut: alokasi allocation jumlah Saham number of Stocks Periode Pelaksanaan execution date 2011 30 40,439,100 April 2011 dan oktober 2011 April 2011 and October 2011 2012 30 40,439,100 April 2012 dan oktober 2012 April 2012 and October 2012 2013 40 53,918,800 April 2013 dan oktober 2013 April 2013 and October 2013 Bursa Efek Indonesia juga telah menyetujui pra pencatatan saham dalam pelaksanaan MESoP Perseroan Tahap III adalah sebagai berikut: Keterangan remarks Pra Pencatatan Pre-registration Jumlah Saham Pra Pencatatan Number of stocks at pre registration 212,544,067 saham stocks Harga Pelaksanaan MESoP MESOP Execution Price Rp117 Periode Penukaran Tahap III adalah sebagai berikut: alokasi allocation jumlah Saham number of Stocks Periode Pelaksanaan execution date 2011 30 63,763,220 oktober 2011 October 2011 2012 30 63,763,220 April 2012 dan oktober 2012 April 2012 and October 2012 2013 40 85,017,627 April 2013 dan oktober 2013 April 2013 and October 2013 Sampai akhir tahun 2011, jumlah MESoP yang telah dikonversi menjadi saham dapat dilaporkan sebagai berikut: - Tahap I : 84.535.500 saham - Tahap II: 29.798.500 saham - Tahap III: 44.473.000 saham Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary dibentuk mengacu pada Peraturan Bapepam LK no. IX.I.4 dan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia BEI no. I-A, yang bertugas antara lain mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi Perseroan, memberikan masukan kepada Direksi guna mematuhi peraturan Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, sebagai penghubung contact person antara Perseroan dengan Bapepam LK dan masyarakat, menghadiri rapat Dewan Komisaris dan Direksi, serta bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham. Pembentukan Sekretaris Perusahaan tidak hanya sebagai kelengkapan perangkat organisasi namun memiliki peran strategis dalam membangun hubungan yang harmonis antara Perseroan, otoritas Pasar Modal, Pelaku Pasar Modal, Pemodal dan Masyarakat Umum. Lingkup tugas, fungsi dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut: The 1 st Phase of Conversion Period was as follows: The 2 nd Phase of Conversion Period was as follows: Indonesia Stock Exchange also has agreed on pre stock registration at 3 rd Phase of MESOP: The 3 rd Phase of Conversion Period was as follows: Until end of 2011, total MESOP that was converted into stocks was as follows: - 1 st Phase: 84,535,500 stocks - 2 nd Phase: 29,798,500 stocks - 3 rd Phase: 44,473,000 stocks corporate Secretary Pursuant to Bapepam-LK Regulation No. IX.I.4 and Stock Exchange Regulation No. I-A, the duties of the Corporate Secretary include closely monitoring developments at the Indonesia Stock Exchange IDX; providing services to the public such as providing corporate information; giving input to the Board of Directors to ensure the Company’s compliance with Capital Market regulations and any technical provisions; serving as a liaison between the Company and Bapepam-LK and the public; attending meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors, and being responsible for organizing the General Meeting of Shareholders. The Corporate Secretary also has a strategic role in building and maintaining harmonious relations between the Company, the Capital Market Authority, Stock Market Players, Investors and Public. The scope of the duties, functions and responsibilities of the Corporate Secretary are as follows: 2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 93 Data Perseroan CORPORATE DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS • Memonitor perkembangan Pasar Modal dan mengetahui peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. • Menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat, khususnya pemodal, yang berkaitan dengan kinerja perusahaan. • Memberikan saran kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan tentang Undang-undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, serta peraturan BEI. • Berperan sebagai penghubung antara Perseroan dengan regulator yaitu Bapepam dan BEI serta masyarakat terutama investor. • Menjunjung tinggi prinsip dan cara kerja profesional dan menghindari adanya benturan kepentingan conlict of interest . • Memberikan persetujuan terhadap informasi maupun kegiatan yang berada diluar ketentuan pasar modal dan perundang-undangan yang berlaku. Beberapa aktivitas yang dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan selama tahun 2011, di antaranya: 1. Menyelenggarakan RUPST dan RUPLSB Perseroan pada tanggal 28 April 2011, serta RUPTBUK pada tanggal 28 november 2011. 2. Menyelenggarakan kegiatan korporasi antara lain: paparan publik public expose, Site visit Exhibition, Rapat Umum Pemegang Tanda Bukti Utang RUPTBUK, berpartisipasi dalam Seminar ASEAN Corporate Governance Scorecard, ASEAN Capital Market Forum , Sosialisasi Pengenalan Pemahaman Undang-Undang otoritas Jasa Keuangan oJK, Seminar Tanggung Jawab Komite Audit Terhadap Terjadinya Fraud, Seminar Capital Global Economic Update, Investor Summit And Capital Market Expo 2011, Workshop KWC dan Internal Kontrol, overview Peraturan Bapepam dan LK. no.v.D.3 Tentang Pengendalian Internal Perantara Pedagang Efek, Workshop Penerapan Prinsip Mengenal nasabah Di Pasar Modal Indonesia, Tipologi Tindak Pidana Pencucian Uang. 3. Membangun komunikasi yang efektif dengan para otoritas di Pasar Modal, yaitu Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. 4. Mengikutimengupdate perkembangan pasar modal termasuk setiap peraturan Pasar Modal yang baru diterbitkan selama tahun 2011 serta memberikan masukan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan unit kerja terkait dengan adanya peraturan baru tersebut. 5. Menyampaikan Laporan Berkala dan Laporan insidentil kepada Bapepam-LK dan Bursa, termasuk Laporan rencana dan hasil pelaksanaan aktivitas-aktivitas korporasi seperti RUPST dan RUPSLB. 6. Menyampaikan keterbukaan informasi kepada Publik melalui Bursa atas setiap informasi berkaitan dengan aktivitas kegiatan dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan nomor X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam nomor: Kep 86PM1996 tanggal 24 Januari 1996 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik dan Peraturan Bursa Perseroan yang disampaikan kepada media. 7. Menghadiri setiap pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi. • Monitoring Capital Market development and acknowledging current market regulations. • Providing information to the public, particularly investors, relating to the Company’s performance. • Giving suggestions to the Board of Directors in term of compliance with Capital Market laws and provisions, as well as IDX regulations. • Acting as mediator between the Company and the market regulators, namely Bapepam, the IDX and the public, particularly investors. • Upholding principles and professionalism and avoiding conlicts of interest. • Approving any information and activities that are not regulated by the Stock Exchange or existing law. Some of the activities carried out by the Corporate Secretary in 2011 were: 1. Holding an AGMS and EGMS on April 28, 2011 and the GMB on November 28, 2011. 2. Organizing other corporate activities, including a public expose, a Site visit Exhibition, General Meeting of Bondholders GMB, participating at seminars on the ASEAN Corporate Governance Scorecard, the ASEAN Capital Market Forum, an Introduction to and Understanding of Law on Financial Service Authority OJK, the Responsibility of Audit Committees Against Fraud, and Capital Global Economic Update; and participating in the Investor Summit and Capital Market Expo 2011, a Workshop KWC and Internal Control, an Overview of Bapepam-LK Regulation No.v.D.3 about Internal Control of Brokerage, a Workshop on Implementation of Principles in Knowing Your Customers at the Indonesias capital market, and the Typology of Money Laundering. 3. Building efective communication with the market authorities, Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange. 4. Followingupdating market developments, including the market regulations issued in 2011, and providing inputs on the same to the Board of Commissioners, Board of Directors and related working units. 5. Submitting Periodic Reports and Incidental Reports to Bapepam- LK and the Stock Exchange, including reports on plans and results of corporate activities such as the AGMS and EGMS. 6. Disclosing information to the public through the Stock Exchange, including information on the activities referred to in Regulation No. X.K.1 of Addendum of Decision of Chairman of Bapepam- LK No: Kep 86PM1996 dated January 24, 1996, regarding Information Disclosures which Shall be Immediately Announced to the Public and Market Regulations Disclosed to the Media. 7. Attending meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors. PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011 Laporan Kepada Pemegang Saham REPORT TO THE SHAREHOLDERS Komitmen Investasi Perusahaan INVESTMENT COMMITMENT OF THE COMPANY 94 Analisa dan Diskusi Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kilas Kinerja Tahun 2011 PERFORMANCE HIGHLIGHTS IN 2011 Sekilas Perseroan THE COMPANY AT A GLANCE “Hubungan Investor harus dapat menjunjung tinggi penerapan Tata Kelola Perusahaan GCG pada setiap kegiatan, peraturan internal Perseroan dan Hubungan antara perseroan dengan stakeholder” . “The Investor Relations unit shall uphold GCG implementation in every activity of the internal supervision of the Company and the pattern of relations between the Company and the stakeholders” . Perseroan telah menunjuk Robert Satrya untuk menduduki posisi Sekretaris Perusahaan. Robert Satrya, kelahiran tahun 1963, menyandang jabatan sebagai Senior vice President, Corporate SecretaryGroup Head of Investor Relations Perseroan sejak bulan September 2006. Pemilik gelar Bachelor of Science di bidang Financial Management dari California State University of Long Beach, California, Amerika Serikat pada tahun 1986 dan gelar Master of Applied Finance dari University of Western Sydney pada tahun 1999 ini sebelumnya adalah Senior vice President dan Special Assistant to President Director Perseroan, sebagai Direktur Utama di PT Asia Media Internasional 2001-2003 dan sebagai Direktur di Indonesia Recovery Company Ltd. 2003-2005. Sebagai Sekretaris Perusahaan, beliau juga membawahi Divisi Hubungan Investor HI. The Company appointed Robert Satrya as the Corporate Secretary. Born in 1963, Robert Satrya has been Senior vice President, Corporate SecretaryGroup Head of Investor Relations of the Company since September 2006. He holds a Bachelor of Science degree in Financial Management from the California State University of Long Beach, California, USA 1986 and a Master of Applied Finance degree from the University of Western Sydney 1999. He was once appointed as Senior vice President and Special Assistant to the President Director of the Company, President Director of PT Asia Media Internasional 2001-2003 and a Director of Indonesia Recovery Company Ltd. 2003-2005. As Corporate Secretary, he also leads the Investor Relations Division. hubungan Investor Hubungan Investor dengan regulatorotoritas pasar modal dilaksanakan dengan memperhatikan aspek kepatuhan atas peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Hubungan Investor selalu memperhatikan penerapan GCG pada setiap kegiatan peraturan internal dan pola hubungan antara Perseroan dengan para pemangku kepentingan. Hubungan Investor mempunyai peran penting bagi Perseroan, yaitu di antaranya: • Menciptakan pengaruh yang positif bagi masyarakat luas khususnya para pelaku pasar modal, termasuk para investor; • Menciptakan, memelihara dan mengembangkan akses Perseroan kepada otoritas bursa, masyarakat luas, pelaku pasar modal termasuk investor; • Mengelola harapan pasar market expectations dan membangun citra positif di antara pemodal terkait kredibilitas, eisiensi, transparansi dan kapabilitas Perseroan; • Mendorong penciptaan pandangan yang positif di antara masyarakat luas dan pelaku pasar modal termasuk investor mengenai Perseroan. investor relations Relations with the market regulatory authority are carried out with due consideration to compliance with the current rules and regulations. The Investor Relations unit shall uphold GCG implementation in every activity of the internal supervision of the Company and the pattern of relations between the Company and the stakeholders. The Investor Relations Unit plays an important role for the Company by: • Positively inluencing the public, particularly market players, including investors; • Creating, maintaining, and developing access to the Company for the market authorities, the public, and market players, including investors; • Managing market expectations and building a positive image among investors with regard to the Company’s credibility, eiciency, transparency and capability; • Encouraging a positive corporate image among the public and market players, including investors. 2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 95 Data Perseroan CORPORATE DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS • Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang dibutuhkan pelaku pasar modal termasuk investor didalamnya dan masyarakat yang terkait dengan kondisikeadaan Perseroan. • Menjadi penghubung antara Perseroan dengan masyarakat dan pelaku pasar modal. • Memelihara dan mengembangkan akses perusahaan terhadap regulator dan pelaku pasar modal. Untuk mendukung perannya tersebut, Divisi Hubungan Investor melaksanakan sejumlah kegiatan rutin, yaitu : - Mengadakan pertemuan setiap bulan dengan unit-unit usaha di lingkungan perusahaan dalam rangka pertukaran informasi mengenai perkembangan kinerja masing-masing perusahaan, rencana dan strategi usaha ke depan; - Membuat kajian permodalan, nilai saham dan corporate action. - Menyiapkan materi roadshow, analyst meeting, siaran pers, konferensi pers, paparan publik, presentasi RUPST dan RUPSLB, review rating, news release; - Melakukan back up datainformasi tentang Perseroan setiap triwulan dan menyiapkan Q A; - Melakukan conference call, roadshow ke luar negeri ataupun one-on- one meeting dengan beberapa perusahaan lokal maupun asing; - Membuat Laporan Tahunan Annual Report dan mendistribusikan kepada komunitas pasar modal, investor, pemangku kepentingan dan regulator terkait lainnya; - Menyiapkan Laporan Keuangan Triwulan yang sudah dipublikasikan di media massa dan website regulator Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia; - Mengumpulkan dan mereview isi Corporate Research yang diterbitkan oleh perusahaan sekuritas atau regulator; - Kinerja saham Perseroan. aKSeS InfOrMaSI Dan DaTa PeruSahaan Mengingat statusnya sebagai perusahaan publik dan dalam rangka merealisasikan transparansi, Perseroan berkewajiban menyediakan informasi dan data kepada siapapun yang memerlukan, sepanjang informasi atau data tersebut merupakan informasi dan data yang boleh diketahui secara umum seperti Laporan Keuangan, Laporan Tahunan, Siaran Pers, dan sebagainya. Bahkan informasi dan data tersebut tersedia dan dapat diakses publik melalui situs resmi Perseroan yaitu www.bhakti-investama.com. • Providing the information needed by market players, including investors, and the public regarding the current condition of the Company; • Being the mediator between the Company and the public and market players. • Maintaining Expanding the Companys access to regulations and market players. In fulilling the above roles, Investor Relations conducts the following routine activities: - Organizing monthly meetings with the business units of the Company to exchange information about the performance of each company, their plans and future strategies; - Conducting reviews of capitalization, stock value and corporate actions; - Preparing materials for roadshows, analysts’ meetings, press releases, press conferences, public exposes, presentations for the AGMS and EGMS, review ratings and news releases; - Doing datainformation backup every quarter and preparing QA; - Organizing conference calls, roadshows abroad, and one-on- one meetings with local and foreign companies; - Publishing the Annual Report and distributing it to the capital market community, investors, stakeholders and regulators; - Preparing the Quarterly Financial Reports published in the mass media and the websites of the market regulators Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange; - Collecting and reviewing content of Corporate Research published by the security companies or regulators; - Company’s stock performance . acceSS to corPorate data and inForMation Given its status as a publicly listed company and in order to fulill its commitment to the principle of transparency, the Company shall provide information and data to any persons who need it, provided that the data or information are intended for the general public such as inancial statements, annual reports, press releases and others. Such data and information are accessible by the public via the corporate website, www.bhakti-investama.com. PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011 Laporan Kepada Pemegang Saham REPORT TO THE SHAREHOLDERS Komitmen Investasi Perusahaan INVESTMENT COMMITMENT OF THE COMPANY 96 Analisa dan Diskusi Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kilas Kinerja Tahun 2011 PERFORMANCE HIGHLIGHTS IN 2011 Sekilas Perseroan THE COMPANY AT A GLANCE Perseroan mendirikan Grup Internal Audit dalam rangka meningkatkan efektivitas kegiatan audit, konsultasi aspek kontrol dan lain sebagainya. Grup Internal Audit mempunyai fungsi utama untuk memberikan masukan yang independen terhadap kondisi sistem pengendalian internal di lingkungan perusahaan dan unit-unit usahanya. Grup Internal Audit melaksanakan tugasnya dengan merujuk pada Piagam Internal Audit Internal Audit Charter yang telah disesuaikan dengan peraturan Bapepam-LK. Selain itu Grup Internal Audit melakukan koordinasi dengan divisi Internal Audit yang terdapat di masing-masing unit usaha dalam Group Perseroan untuk memastikan kecukupan cakupan audit, serta meningkatkan kualitas kegiatan audit dan kompetensi auditor di unit usaha. Grup Internal Audit juga bertugas menyusun Rencana Kerja Audit berbasis risiko untuk tiap unit usaha di jajaran MnC Group dengan mengedepankan berbagai faktor terkait inansial dan operasional, kinerja pengendalian di masa lalu dan aspek-aspek penting lainnya. Setelah selesai disusun, Rencana Kerja Audit ini dikonsultasikan terlebih dulu kepada Direksi untuk memperoleh persetujuan. Grup Internal Audit harus menyampaikan laporan mengenai hasil kegiatan audit, implementasi rekomendasi dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan usaha peningkatan pengendalian internal setiap bulan kepada Direksi. Internal Audit telah melaksanakan fungsi pengawasan secara independen dengan cakupan tugas yang memadai dan memiliki pedoman yang telah ditetapkan. Untuk memperkuat fungsi audit internal, Internal Audit telah melakukan langkah- langkah perbaikan antara lain melalui peningkatan kapasitas dan kemampuan staf termasuk memprioritaskan kepada kegiatan berisiko tinggi. The Company has established a Group Internal Audit to improve the efectiveness of the auditing process, provide consultation on control aspects, and more. One of the key functions of the Group Internal Audit is to provide independent consultations on the state of the internal control system in the Company and its business units. The Group Internal Audit has conducted its duties with reference to the Internal Audit Charter, which is in compliance with the regulations of Bapepam-LK. The Group Internal Audit has also coordinated with the Internal Audit Division in each of the business units in the Group to ensure the adequacy of their auditing processes, as well as to improve the quality of audit activities and the competencies of the auditors each business unit. The Group Internal Audit is also responsible for formulating a Risk- based Audit Work Plan for each business unit of the MNC Group, taking into account a number of inancial and operational factors, the past control performance and other important aspects. The Audit Work Plan then undergoes a consultation process with the Board of Directors to get their approval. The Group Internal Audit must submit the audit report, the implementation of the recommendations and other activities relating to eforts to improve internal control to the Board of Directors on monthly basis. The Internal Audit Unit has implemented its independent monitoring function and has developed working guidelines. To strengthen its function, the Internal Audit Unit has made a number of improvements, including enhancing the capacity and competence of the staf and giving priority to high-risk activities. Internal audit InTERnAL AUDIT 2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 97 Data Perseroan CORPORATE DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan dan entitas anak beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. Manajemen risiko Mata uang asing Perusahaan dan entitas anak terekspos terhadap pengaruh luktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti pembelian barang impor dan pinjaman yang didenominasi dalam mata uang asing. Perusahaan dan entitas anak mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Manajemen risiko Tingkat Bunga Perusahaan dan entitas anak juga terpapar terhadap risiko tingkat bunga, karena Perusahaan dan entitas anak memiliki pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang dan bunga tetap. Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Perusahaan dan entitas anak memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan dalam Rupiah dengan tingkat bunga bank yang rendah, dan pinjaman yang akan memberikan spread bunga yang kecil serta jangka waktu pinjaman yang lebih leksibel sehinngga dapat dilakukan pelunasan segera apabila tingkat bunga meningkat tinggi. Manajemen risiko Kredit Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan dan entitas anak. Risiko kredit Perusahaan dan entitas anak terutama melekat pada rekening bank, pinjaman piutang kepada pihak berelasi dan piutang usaha. Perusahaan dan entitas anak menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak The Company and its subsidiaries’ overall inancial risk management and policies seek to ensure that adequate inancial resources are available for operation and development of their business, while managing their exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Company and its subsidiaries operate within deined guidelines that are approved by the Board. Management of Foreign exchange rate risk The Company and its subsidiaries are e xposed to the efect of foreign currency exchange rate luctuation mainly because of foreign currency denominated transactions such as purchases of goods and borrowings denominated in foreign currency. The Company and its subsidiaries manage the foreign currency exposure by matching, as far as possible, receipts and dpayments in each individual currency. Management of interest rate risk The Company and its subsidiaries are exposed to interest rate risk because the Company and its subsidiaries have borrowing with both loating and ixed interest rate. To manage the interest rate risk, the Company and its subsidiaries have a policy in obtaining a low interest inancing, and borrowing with a low margin of interest and also a lexible loan term, enabling the Company to pay the loan if there is a signiicant increase with the rate. Management of credit risk Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Company and its subsidiaries. The Company and its subsidiaries’ credit risk is primarily attributed to their trade accounts receivable, bank deposits, short-term investments and other investment. Credit risk on bank deposits and short-term investments is considered minimal because they are placed in credit worthy inancial institutions. Other investments and trade accounts Manajemen risiko RISK MAnAGEMEnT PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011 Laporan Kepada Pemegang Saham REPORT TO THE SHAREHOLDERS Komitmen Investasi Perusahaan INVESTMENT COMMITMENT OF THE COMPANY 98 Analisa dan Diskusi Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kilas Kinerja Tahun 2011 PERFORMANCE HIGHLIGHTS IN 2011 Sekilas Perseroan THE COMPANY AT A GLANCE ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Perusahaan dan entitas anak dan rekanan dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara rekanan yang telah disetujui. Manajemen risiko likuiditas Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada Dewan Direksi, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan proil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Perusahaan dan entitas anak memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan. Perkara yang Dihadapi Perseroan Perseroan, pada periode Laporan Tahunan ini disajikan saat ini tidak sedang menghadapi atau terlibat dalam perkara penting apapun. receivable with third parties are entered with respected and credit worthy third parties. The Company and its subsidiaries exposure and its counterparties are continuously monitored and the aggregate value of transactions concluded is spread amongst approved counterparties. Management of liquidity risk The ultimate responsibility for liquidity risk management rests at the Board of Directors, which has build a risk liquidity management framework that suits the liquidity management requirement and short, medium and long term funding for the Company and its subsidiaries. The Company and its subsidiaries manage liquidity risk by maintaining adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities by continuously monitoring forecast and actual cash lows and matching the maturity proiles of inancial assets and liabilities. The Company and its subsidiaries maintain suicient funds to inance its ongoing working capital requirements. legal claims of the company The Company, was not involved in or facing any legal claims when this Annual Report was presented. 2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 99 Data Perseroan CORPORATE DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Sumber Daya Manusia huMan reSOurceS PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011 Laporan Kepada Pemegang Saham REPORT TO THE SHAREHOLDERS Komitmen Investasi Perusahaan INVESTMENT COMMITMENT OF THE COMPANY 100 Analisa dan Diskusi Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kilas Kinerja Tahun 2011 PERFORMANCE HIGHLIGHTS IN 2011 Sekilas Perseroan THE COMPANY AT A GLANCE Perseroan menyadari bahwa keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya secara efektif diantaranya tergantung pada sumber daya manusia serta motivasi yang dimilikinya. Sebagaimana dijelaskan dalam Teori Dua Faktor yang dikembangkan oleh Frederick Herzberg, psikolog Amerika asal Jerman, tinggi atau rendahnya motivasi karyawan sendiri dipengaruhi oleh faktor motivator dan faktor hygiene. Faktor motivator terkait pada kepuasan yang diberikan baik dalam bentuk prestasi, pengakuan, maupun kemajuan personal. Kemudian, faktor hygiene terkait dengan hal-hal pendukung untuk memuaskan karyawan, yaitu seperti gaji, tunjangan, keamanan kerja dan hubungan antar karyawan yang terkait dengan kebijakan dan tindakan perusahaan. Dalam rangka memenuhi kedua faktor tersebut, Perseroan telah menetapkan strategi pengembangan kompetensi karyawan yang sistematis dan terarah agar mereka dapat meningkatkan kualitas diri, baik dari sisi kompetensi teknis maupun non-teknis. Pelatihan dan pendidikan karyawan serta pengembangan organisasi dan budaya menjadi bagian kegiatan untuk menciptakan iklim kerja yang dinamis. Perseroan secara berkala mengukur kinerja tiap karyawan dengan menggunakan konsep Balance Score Card BSC yang mulai diterapkan sejak tahun 2010. Penerapan BSC membantu perusahaan mendapatkan penilaian yang obyektif mengenai performa masing-masing karyawan sesuai bidang pekerjaannya sehingga dapat ditentukan keahlian dan kemudian menempatkan mereka di posisi yang tepat, merencanakan jenjang karir dan menentukan pelatihan yang sesuai dengan bidang yang digelutinya. Pada tahun 2011, Perseroan telah melaksanakan sejumlah kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi teknis maupun non-teknis tersebut. Kegiatan untuk pengembangan kompetensi teknis dilaksanakan sesuai dengan bidang dan tugas masing-masing karyawan. Hal ini tidak hanya mengasah kemampuan personal tiap karyawan namun juga menciptakan spesialisasi di bidangnya masing-masing. Kegiatan pelatihan baik di dalam in house maupun di luar lingkungan perusahaan yang dilakukan selama tahun 2011 meliputi: The Company realizes that the success of an organization in achieving its goals efectively partly depends on human resources and motivation. As explained in the Two Factor theory developed by American psychologist Frederick Herzberg, the motivation of employees is inluenced by two types of factors: Motivator factors and Hygiene factors. Motivator factors relates to satisfaction given in the form of achievement, recognition and personal development. Hygiene factors are the supporting factors that can satisfy employees, such as remuneration, safety at work, relations among employees and corporate policies and acts. To fulill the two factors, the Company has put in place systematic, targeted strategies for developing the competencies of our employees so that they can improve their quality in both technical and non-technical domains. Training and education for the staf as well as for the development of the organization and its culture form part of the dynamic working environment. The Company periodically measures the performance of each employee using the Balance Score Card BSC concept, which has been implemented since 2010. BSC helps the company to make an objective evaluation of the performance of each employee in accordance with their specialization in order to identify their skills and place them in the right position, as well as to plan their career development and training in line with their ield of work. In 2011, the Company ran a number of activities to enhance the technical and non-technical competencies of the staf. Technical competency development was provided to suit the type of work and duties of each employee, enhancing their personal qualities as wells increasing their specialization in their respective ields. In-house and external training programs conducted in 2011 included: Sumber Daya Manusia HUMAn RESOURCES 2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 101 Data Perseroan CORPORATE DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Seminar The Future HR - Pelatihan PPA Accreditation Program - Pelatihan Job Design - Pelatihan Talent Management. - Pelatihan Essential Leadership Skill - Pelatihan Secretary Forum - Pelatihan Motivation Selling Skill Selain melakukan kegiatan pelatihan dan pendidikan untuk pengembangan potensi personal karyawan, Perseroan juga melaksanakan rotasi kerja guna memperkaya pengetahuan dan pengalaman karyawan akan bidang kerja yang berbeda sekaligus memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan potensi sesuai keahliannya. Kegiatan ini didukung oleh kebijakan Perseroan yang dituangkan dalam Talent Inventory System. Sementara itu, kegiatan untuk pengembangan kompetensi non teknis adalah sebagai berikut:

a. Pelatihan new employee orientation Program

Pelatihan ini diberikan kepada tiap karyawan baru dengan tujuan untuk memperkenalkan latar belakang serta mensosialisasikan peraturan yang berlaku di lingkungan perusahaan. objektivitas dari pelatihan ini adalah bahwa tiap karyawan dapat mengetahui proil perusahaan serta keterkaitannya dengan unit bisnis lainnya. Dengan demikian, karyawan baru ini dapat mengetahui batasan-batasan yang harus dipatuhi di samping kompensasi dan tunjangan yang akan mereka terima. Pelatihan yang bersifat orientasi lingkungan ini dilakukan secara berkala kepada karyawan baru minimum setiap 2 bulan sekali.

b. Outing Bhakti Investama group

Seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, program outing Perseroan dan jajaran perusahaan dalam MnC Group bertujuan untuk meningkatkan motivasi kerja serta membangun kerja tim teamwork yang solid. Program outing kali ini diselenggarakan dalam dua batch, yaitu batch I pada bulan Juli 2011 dan batch II pada bulan September 2011 di Santa Monica Resort. Seluruh karyawan tidak terkecuali para Direksi dari Perseroan, PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, PT MnC Securities, PT MnC Asset Management, PT MnC Life, dan PT MnC Finance berpartisipasi dalam program ini. - Seminar on the Future HR; - PPA Accreditation Training Program; - Job Design Training; - Talent Management Training. - Essential Leadership Skill Training - Secretary Forum Training - Motivation Selling Skill Training In addition to training and educational programs to develop personal potential, the Company also rotated staf to enable them to gain more knowledge and experience of diferent areas of work and give them an opportunity to develop their potential in line with their particular skills and talents. These activities were supported by the Company’s policy on its Talent Inventory System. Activities for developing non-technical competencies included:

a. new employee orientation Program training