Interest income and expense

PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Lampiran – 533 – Schedule 3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS continued

b. Menentukan

nilai wajar instrumen keuangan

b. Determining

fair values of financial instruments Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, Bank menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2c. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar mungkin kurang obyektif dan membutuhkan berbagai pertimbangan manajemen tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tersebut. In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Bank uses the valuation techniques as described in Note 2c. For financial instruments that are traded infrequently and a lack of price transparency, fair value might less objective and requires varying degrees of management’s judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.

c. Imbalan pensiun

c. Pensions

Imbalan pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuaria. Perhitungan aktuaria menggunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain- lain lihat Catatan 2s dan 21. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi nilai liabilitas pensiun. Pensions are determined based on actuarial valuation. The actuary valuation involves making assumptions about discount rate, expected rate of return investments, future salary increases, mortality rate, resignation rate and others refer to Note 2s and 21. Any changes in those assumptions will impact to the pension liabilities balance. Asumsi yang digunakan untuk menentukan beban pendapatan bersih untuk imbalan pensiun termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasi yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga Obligasi Pemerintah yang memiliki jangka waktu hingga jatuh tempo yang serupa dengan jangka waktu liabilitas pensiun yang terkait. Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan pada informasi historis atas tingkat kenaikan gaji sebelumnya, tingkat inflasi dan menyesuaikannya dengan perencanaan bisnis masa datang. The assumptions used in determining the net cost income for pensions include the discount rate. The Bank determines the appropriate discount rate at the end of each reporting date. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Bank considers the interest rates of Government Bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liabilities. Annual salary increment rate determined based on historical information of previous salary increment rate, inflation rate and adjusts it for future business plans. PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Lampiran – 534 – Schedule 3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS continued

c. Imbalan pensiun lanjutan

c. Pensions continued

Asumsi tingkat mortalita telah didasarkan pada tabel mortalita yang sesuai yang dihitung dengan menggunakan metode aktuaria yang diterima secara umum. Asumsi utama liabilitas pensiun lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Mortality rate assumption is based on the appropriate mortality table which is calculated using actuarial method and generally accepted. Other key assumption for pension obligations are based in part on current market conditions.

4. KAS

4. CASH

Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 30c. Information in respect of maturities is disclosed in Note 30c. 2014 2013 Rupiah 91,616 95,028 Rupiah Mata uang asing 96,063 120,946 Foreign currencies 187,679 215,974 Kas dalam mata uang asing terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Singapura dan Dolar Australia. Cash in foreign currencies are denominated in United States Dollar, Singapore Dollar and Australian Dollar. Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk kas pada ATM Automatic Teller Machine sejumlah Rp 3.419 pada tanggal 31 Desember 2014 2013: Rp 2.960. The Rupiah balance includes cash in ATMs Automatic Teller Machine amounting to Rp 3,419 as at 31 December 2014 2013: Rp 2,960.

5. GIRO PADA BANK INDONESIA

5. CURRENT

ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 30c. Information in respect of maturities is disclosed in Note 30c. 2014 2013 Rupiah 3,266,415 1,920,097 Rupiah Dolar Amerika Serikat 2,665,980 2,218,551 United States Dollar 5,932,395 4,138,648 Giro Wajib Minimum “GWM” dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah: As at 31 December 2014 and 2013, the Minimum Statutory Reserves in Rupiah and United States Dollar are: