PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
Lampiran – 569 – Schedule 30. MANAJEMEN RISIKO
30. RISK MANAGEMENT
Bank mengimplementasikan
kebijakan manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia No. 58PBI2003 yang diubah melalui Peraturan Bank Indonesia No. 1125PBI2009,
serta Surat
Edaran Bank
Indonesia No.
521DPNP yang diubah melalui Surat Edaran Bank
Indonesia No.
1323DPNP tentang
“Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum”. Berdasarkan
peraturan tersebut,
penerapan manajemen risiko harus dilakukan pada risiko
kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko
reputasi dan risiko stratejik. The Bank implements risk management policy in
accordance with Bank Indonesia Regulation No. 58PBI2003
which was
amended by
Bank Indonesia Regulation No. 1125PBI2009, and
Bank Indonesia Circular Letter No. 521DPNP which was amended by Bank Indonesia Circular
Letter No. 1323DPNP concerning “Application of Risk Management for Commercial Bank”. As
stipulated in the decree, the application of risk management shall be implemented for credit risk,
market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, compliance risk, reputation risk and strategic
risk.
Bisnis Bank
mencakup aktivitas
dalam pengambilan risiko dengan fokus tertentu dan
pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko Bank adalah mengidentifikasi,
menilai, mengukur, memantau dan memitigasi semua risiko kunci yang ada di Bank. Dengan
demikian, posisi risiko dikelola dan alokasi modal dapat ditentukan. Bank secara rutin mengkaji
ulang kebijakan dan sistem manajemen risiko Bank untuk menyesuaikan dengan perubahan
peraturan, kondisi pasar dan praktek terbaik yang ada.
The Bank’s business involves taking activity in a targeted
manner and
managing them
professionally. The core functions of the Bank’s risk management are to identify, assess, measure,
monitor and mitigate all key risks of the Bank. Hence, risk positions are managed and capital
allocation is determined. The Bank regularly reviews its risk management policies and systems
to reflect changes in regulations, market condition, and best practices in the market.
Pengelolaan risiko Bank mengacu pada kebijakan dan
kerangka kerja,
struktur manajemen,
perangkat dan proses yang telah didefinisikan dengan jelas.
The Bank manages the risk in accordance with the clearly-defined
policies and
framework, management structure, tools and processes.
Pengelolaan risiko
yang efektif
diterapkan, sehingga praktek-praktek yang sehat tertanam
pada sistem utama dan proses bisnis yang ada di Bank,
dengan demikian,
memungkinkan pengelolaan risiko sendiri oleh satuan bisnis yang
bersangkutan, dimana pengelolaan risiko adalah tanggung jawab dari semua pegawai pada semua
level di organisasi. Bank juga menerapkan budaya kesadaran yang kuat dan proaktif atas risiko, yang
mana merupakan fundamental di dalam mencapai konsistensi dan efektifnya pengelolaan risiko.
Effective risk management is adopted, hence, the sound practices are embedded in the Bank’s core
systems and business processes, thus allowing self-management of risk by respective business
units, in which managing risk is a responsibility of all employees at all levels in the organizational
hierarchy. The Bank also adopts a strong and proactive
risk awareness
mindset, which
is fundamental in attaining consistent and effective
risk management. Risiko yang berasal dari instrumen keuangan yang
dihadapi oleh Bank adalah risiko keuangan, terutama termasuk risiko kredit, risiko likuiditas,
risiko pasar dan risiko operasional. The risks arising from financial instruments to
which the Bank exposes are financial risks, which include particularly credit risk, liquidity risk, market
risk and operational risk.
a. Risiko kredit
a. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika nasabah, klien atau rekanan
gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Bank. Risiko kredit berasal dari kredit
yang diberikan kepada konsumen dan sektor korporasi
dan risiko
kredit dari
credit enhancement seperti derivatif, garansi, letters
of credit, endorsement dan akseptasi. Credit risk is the risk of financial loss, should
any of the customers, clients or market counterparties fail to fulfill their contractual
obligations to the Bank. Credit risk arises mainly from consumer and corporate sectors
and risk from credit enhancement such as derivative,
guarantees, letters
of credit,
endorsements and acceptances.
PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
Lampiran – 570 – Schedule 30. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
30. RISK MANAGEMENT continued a.
Risiko kredit lanjutan a.
Credit risk continued
Bank menerapkan proses manajemen risiko kredit yang dilakukan secara disiplin dengan
mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses
manajemen bisnis
dengan tetap
mempertahankan independensi dan integritas penilaian risiko kredit. Bersamaan dengan itu,
pengelolaan portofolio
dan risiko
kredit merupakan
tanggung jawab
dari Komite
Manajemen Risiko. The Bank adopts a disciplined credit risk
management process which integrates risk management into the business management
process, while preserving the independence and integrity of credit risk assessment. At the
same time, portfolio management and credit risk
is the
responsibility of
the Risk
Management Committee. Prinsip yang diterapkan oleh Bank untuk
menjalankan aktivitas manajemen risiko kredit didasarkan pada kebijakan risiko kredit yang
mencakup persyaratan
peraturan Bank
Indonesia dan
juga kebijakan-kebijakan
internal. Kebijakan internal direvisi secara berkala agar sejalan dengan perubahan-
perubahan dalam peraturan, lingkungan bisnis dan
perubahan-perubahan yang
terjadi karena pertumbuhan bisnis Bank dan kondisi
ekonomi global. The principle of which the Bank conducts their
credit risk management activities is governed by credit risk policy that incorporates Bank
Indonesia’s regulatory requirements as well as internal policies. Internal policies are revised
periodically to reflect changes in the regulatory requirements,
business environment
and changes resulting from the Bank’s business
growth and global economic condition.
i Pengukuran risiko kredit
i Credit risk measurement
Estimasi terhadap eksposur kredit adalah proses yang kompleks dan memerlukan
penggunaan model, dimana nilai dari suatu
produk bervariasi
tergantung dengan perubahan pada variabel-variabel
pasar, arus kas masa depan dan rentang waktu. Penilaian risiko kredit atas suatu
portofolio aset
memerlukan estimasi-
estimasi lebih lanjut, seperti kemungkinan terjadinya
wanprestasi dan
rasio kerugian.
The estimation of credit exposure is complex and requires the use of models,
as the value of a product varies with changes in market variables, expected
cash flows and the passage of time. The assessment of credit risk of a portfolio of
assets entails further estimations as to the likelihood
of defaults
occurring and
associated loss ratios.
Bank telah mengembangkan model yang menggunakan judgmental credit models
dan statistical
credit models
untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit.
Model peringkat dan skor ini digunakan untuk keseluruhan portofolio kredit utama
dan membentuk basis untuk mengukur risiko wanprestasi.
The Bank has developed and adopted judgmental credit models and statistical
credit models to support the quantification of the credit risk. These rating and scoring
models are in use for all key credit portfolios
and form
the basis
for measuring default risks.