Foreign currency translation ACCOUNTING POLICIES

PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Lampiran – 524 – Schedule 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2. ACCOUNTING POLICIES continued i. Efek-efek dan Obligasi Pemerintah i. Marketable securities and Government Bonds Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia SBI, Surat Perbendaharaan Negara SPN, obligasi korporasi, wesel ekspor dan medium term notes. Marketable securities consist of Certificates of Bank Indonesia SBI, Treasury Bills SPN, corporate bonds, export bills and medium term notes. Obligasi Pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang dibeli dari pasar. Government Bonds represent bonds issued by the Government of the Republic of Indonesia purchased from the market. Efek-efek dan Obligasi Pemerintah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, tersedia untuk dijual, dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntasi atas aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Marketable securities and Government Bonds are classified as financial assets held for trading, available-for-sale, and loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of financial assets held for trading, available-for-sale and loans and receivables.

j. Instrumen keuangan derivatif

j. Derivative financial instruments

Dalam melakukan usaha bisnisnya, Bank melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif seperti kontrak tunai dan berjangka mata uang asing, kontrak opsi mata uang asing, interest rate swaps, dan cross currency swaps. Semua instrumen derivatif termasuk instrumen derivatif melekat pada kontrak lainnya dinyatakan sebesar nilai wajarnya. In the normal course of business, the Bank enters into transactions involving derivative financial instruments such as foreign currency spot and forward contracts, foreign currency options, interest rate swaps, and cross currency swaps. All derivative instruments including certain derivatives embedded in other contracts are stated at their fair value. Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Liabilitas derivatif disajikan sebesar kerugian yang belum direalisasi dari kontrak derivatif. Derivative receivables are presented at the amount of unrealised gain from derivative contracts, less allowance for impairment losses. Derivative payables are presented at the amount of unrealised loss from derivative contracts. Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, sedangkan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Derivative receivables are classified as financial assets at fair value through profit or loss, meanwhile derivative payables are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss. Refer to Note 2c for the accounting policy of financial assets and liabilities at fair value through profit or loss. PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Lampiran – 525 – Schedule 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2. ACCOUNTING POLICIES continued k. Tagihan dan liabilitas akseptasi k. Acceptance receivables and payables Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Acceptance receivables are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables. Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Acceptance payables are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2c for the accounting policy for financial liabilties at amortised cost.

l. Pinjaman yang diberikan

l. Loans

Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Loans represent the provision of cash or cash equivalent based on agreements with borrowers, where borrowers are required to repay their debts with interest after a specified period. Kredit sindikasi dinyatakan sebesar saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank. Syndicated loan, are stated at their outstanding balances in proportion to the risks borne by the Bank. Kerugian yang mungkin timbul dari restrukturisasi kredit diakui dalam bentuk cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. The potential loss arising from credit restructuring is accounted in the allowance for impairment losses. Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables. m. Penyisihan kerugian aset non-produktif m. Allowance for impairment on non-earning assets Aset non-produktif adalah aset Bank antara lain dalam bentuk rekening antar kantor dan suspense accounts. Bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas rekening antar kantor dan suspense account, pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai pemulihan. Non-earning assets of Bank’s assets consist of inter-office accounts and suspense accounts. The Bank provided an allowance for impairment of the inter-office account and suspense account, the allowance provided is based on the lower of carrying value and the recoverable amount.