3. Komoditas Unggulan dan Andalan Peternakan

75 dan keterkaitan produk ke depan. Demikian pula dengan komoditas karet dan lada, komoditas lada kuat pada kriteria kesesuaian lahan, keunggulan komparatif, dan komoditas diperdagangkan antar wilayah, sedangkan karet kuat pada kriteria luas lahan pengembangan, tingkat produktivitas, keunggulan kompetitif, dan keterkaitan produk ke depan, namun lemah pada kriteria kesesuaian lahan, keunggulan komparatif, dan keterkaitan produk ke depan. Tabel 12. Penilaian Komoditas Tanaman Perkebunan Wilayah Perbatasan Kabupaten Bengkayang. Kriteria Penilaian Komoditas 1 2 3 4 5 6 7 Total Bobot Keputusan 6.506,7 23,42 4,47 43.560 7,71 Kelapa sawit 2 2 1 3 1 4 1 14 Unggulan 9.141,0 2,10 1,87 3.804 3,18 Karet 1 3 2 5 2 5 2 20 Unggulan 1.838,0 0,56 6,72 1.064 13,69 Lada 3 1 5 1 3 1 3 17 Unggulan 418,0 0,60 2,49 119 10,99 Kakao 4 5 4 4 4 3 4 28 Andalan 316,0 1,92 6,44 108 13,37 Kopi 5 4 3 2 5 2 5 26 Andalan Sumber : Data di Olah dari Data Sekunder BPS Kabupaten Bengkayang 2002-2005. Keterangan : 1 Luas Tanam ha, 2 Kesesuaian Lahan, 3 Produktivitas tonha, 4 Keunggulan Komparatif, 5 Keunggulan Kompetitif, 6 LQ Produksi, dan 7 Peluang Pengembangan. Berbeda halnya dengan komoditas yang termasuk dalam komoditas andalan seperti kakao dan kopi, dimana komoditas andalan ini hampir pada semua kriteria mengalami nilai yang relatif rendah dibandingkan dengan nilai kriteria pada komoditas unggulan.

b.3. Komoditas Unggulan dan Andalan Peternakan

Komoditas unggulan dan andalan komoditas peternakan terdiri dari lima komoditas yaitu sapi potong, kambing, babi, ayam, dan itik. Kelima komoditas peternakan ini terseleksi dari dominansi harga jual masing-masing komoditas peternakan tersebut. Setelah menggunakan penilian berikutnya, maka diperoleh bahwa ada tiga komoditas yang tergolong dalam komoditas unggulan yaitu sapi potong, kambing, dan ayam potong dan hanya dua komoditas peternakan lainnya tergolong dalam komoditas andalan yaitu babi dan itik. Hasil analisis seperti tertera dalam Tabel 13. 76 Tabel 13. Penilaian Komoditas Peternakan Wilayah Perbatasan Kabupaten Bengkayang Tahun 2007. Kriteria Penilaian Komoditas 1 2 3 4 5 6 7 Total Bobot Keputusan 8.500.000 4,05 0,53 40,55 Sapi Potong 1 V 3 2 1 2 2 11 Unggulan 1.250,000 10,48 0,68 52,47 Kambing 2 V 2 1 4 1 4 14 Unggulan 300.000 3,58 0,21 15,94 Babi 3 V 4 5 3 5 3 23 Andalan 22.500 15,05 0,50 32,97 Ayam 4 V 1 3 2 3 1 14 Unggulan 20.000 1,96 0,28 21,45 Itik 5 V 5 4 5 4 5 28 Andalan Sumber : Data di Olah dari Data Sekunder BPS Kabupaten Bengkayang 2002-2005. Keterangan : 1 Tingkat Harga Rp, 2 Kesesuaian Lahan, 3 Laju Perkembangan , 4 Nilai Relatif ratio, 5Keunggulan Kompetitif, 6 LQ Diperdagangkan, dan 7 Tingkat Permintaan DagingSusu Pada Tabel 13 di atas terihat bahwa komoditas sapi potong unggul dibandingkan dengan komoditas lainnya karena memiliki tingkat harga, keunggulan kompetitif, dan tingkat permintaan dagingsusu yang lebih besar dibandingkan dengan komoditas lainnya. Untuk komoditas kambing, unggul dalam hal tingkat harga, laju perkembangan, nilai relatif perkembangan antar wilayah dan komoditas diperdagangkan antar wilayah, tetapi tidak unggul terhadap kriteria keunggulan kompetitif dan tingkat permintaan susudaging. Komoditas ayam, unggul pada kriteria laju perkembangan, keunggulan kompetitif, dan tingkat permintaan dagingsusu. Sedangkan komoditas babi dan itik merupakan komoditas andalan karena semua kriteria penilaian berada pada kondisi yang lemah.

c. Evaluasi Kesesuaian Lahan