Fungsi Puak Poi sebagai Sarana Komunikasi dengan Tuhan dan Dewa

leluhur untuk menyelesaikan permasalahan hidupnya, dengan cara bertanya dan kemudian dijawab melalui media puak poi ini. Jadi fungsi komunikasi puak poi ini dapat diklasifikasikan kepada dua komunikasi timbal balik dua arah: 1. Komunikasi manusia dengan Alam Langit, dalam hal ini Tuhan dan Dewa-Dewa. 2. Komunikasi manusia dengan Alam Baka, dalam hal ini para leluhur yang telah meninggalkan dunia dan hidup di Alam Baka, atau makhluk gaib lainnya.

5.1.1.2 Fungsi Puak Poi sebagai Sarana Komunikasi dengan Tuhan dan Dewa

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, terutama dari ajuaran Tao, Konghucu, dan Buddha, bahwa terdapat tiga alam, yaitu: ALam Langit, Alam Dunia, dan Alam Baka. Orang-orang Tionghoa ini mempercayai bahwa di Alam Langit terdapat tempat tinggal Thien dan juga para Dewa dan Dewi. Tuhan adalah sebagai pencipta seluruh alam tersebut dan ia Maha Kuasa. Jika manusia mengalami berbagai persoalamn hidup, atau ingin memecahkan permasalahan hidupnya tentu saja ia dapat meminta pertolongan kepada Yang Maha Kuasa ini yaitu Thien. Oleh karena itu dilakukanlah upacara paisin sembahyang untuk memecahkan masalah hidup manusia ini. Ia kemudian bertanya tentang masalah hidupnya ini, baik itu mengenai rezeki, jodoh, kesehatan, pengobatan penyakit, nasibnya di masa depan, dan lain-lain. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan kepada Tuhan. Kemudian pertanyaan kepada Tuhan tersebut dijawab melalui puak poi, dengan kemungkinan adalah tiga jawaban: sengpoi, jiupoi, dan kampoi. Universitas Sumatera Utara Fungsi puak poi yang seperti ini adalah sebagai sarana komunikasi dengan Tuhan. Dalam melakukan pertanyaan, secara umum masyarakat Tionghoa di seluruh dunia umumnya menggunakan bahasa etniknya atau bahasa Mandarin. Yang menarik bagi penulis, masyarakat Tionghoa di Pematangsiantar walau ada yang menggunakan bahasa etnik atau Mandarin, mereka lebih sering menggunakan bahasa Indonesia. Sebagai fungsi komunikasi, maka prosesnya dipandang dari sudut ilmu komunikasi adalah sebagai berikut. Pelaksana atau pelaku paisin sembahyang dapat sendiri atau berkelompok adalah dipandang sebagai komunikator penyampai pesan awal. Pelaku paisin ini meminta kepada Tuhan melalui pesan- pesan secara kebahasaan verbal dan juga nonverbal. Adapun pesan-pesan tersebut didukung oleh peralatan upacara seperti: dupa, hio, asap hio, dan yang penting adalah puak poi. Setersunya pesan atau message ini disampikan kepada Tuhan, yang dalam ilmu komunikasi dipandang sebagai komunikan, dengan posisi kekuasaan Dia adalah pencipta manusia dan yang melakukan reinkarnasi. Dengan demikian pertanyaan dan sekaligus permintaan pelaku paisin tadi adalah hak Tuhan secara absolut, apakah Ia jawab ya, digantung, atau tidak. Apakah permintaan dikabulkan atau ditolak. Dalam hal ini puak poi menjadi sarana penting dalam konteks komunikasi antara manusia pelaku paisin dengan Tuhan. Demikian menurut kepercayaan yang dipegang teguh oleh orang-orang Tionghoa dalam hal komunikasi kepada Tuhan ini. Selain kepada Tuhan, orang-orang Tionghoa yang menganut sistem religi Konghucu dan Tao serta Buddha mempercayai berbagai Dewa dan Dewi. Umumnya para Dewa dan Dewi ini memiliki sifat dan kemampuan khusus dalam Universitas Sumatera Utara hal menolong manusia yang meminta dan berdoa kepada mereka. Di Pematangsiantar, orang-orang Tionghoa yang melakukan upacara paisin dengan menggunakan media puak poi ini, selalu bertanya dan memohon petunjuk kepada para Dewa sesuai dengan sifat dan kemampuan khususnya. Sepertrti telah diuraikan di atas, untuk menanyakan mengenai usaha atau perniagaan, mereka menujukan pertanyaan dan petunjuk kepada Dewa Hok Tek Ceng Sin dan Dewa Cai Sen. Demikian pula untuk meningkatkan kemakmurannya mereka dapat bertanya dan petunjuk dari Dewa Kemakmuran. Atau berbagai masalah kehidupan yang universal seperti mohon kebijaksanaan dan cinta kasih welas asih di dalam hidup mereka memohon kepada Dewi Kwan Im, dan lain-lainnya. Fungsi puak poi sebagai saran komunikasi kepada Tuhan dan para dewa ini dapat digambarkan sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara Bagan 5.1: Fungsi Puak Poi sebagai Sarana Komunikasi dengan Tuhan dan Para Dewa ALAM BAKA JAWABAN DAN PETUNJUK ALAM DUNIA pertanyaan dan mohon petunjuk KEBUDAYAAN TIONGHOA pesan komunikasi peralatan komunikasi komunikator Orang yang melakukan paisin puak poi dan dupa ALAM LANGIT Dewa-Dewi Kwan Im, Hok Tek Ceng Sin,Dewa Kemakmuran, dll komunikan Thien komunikasi Universitas Sumatera Utara

5.1.1.2 Fungsi Puak Poi sebagai Sarana Komunikasi dengan Para Leluhur