3.9. Reliabilitas Data
15
Reliabilitas sebuah alat ukur berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data yang dihasilkan dari proses pengumpulan data dengan
menggunakan instrumen tersebut. Dua ukuran yang umum digunakan untuk mengetahui derajat reliabilitas atau kehandalan instrumen pengumpulan data,
yaitu stabilitas instrumen dan konsistensi internal instrumen. Stabilitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan derajat
kestabilan instrumen terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen tersebut artinya jika instrumen tersebut digunakan dalam pengukuran
variabel yang sama dalam waktu yang berbeda dan memberikan hasil yang sama makan dikatakan stabilitas instrumen tersebut cukup baik.
Pengujian reliabilitas pada umumnya dikenakan untuk pengujian stabilitas instrumen dan konsistensi internal instrumen. Pengujian terhadap kedua
karakteristik dari instrumen tersebut dapat dilakukan dengan beberapa metode.Untuk pengujian stabilitas instrumen terdapat dua macam uji yaitu test-
retest reliability dan parallel-form reliability. Pengukuran konsistensi internal instrumen pengumpulan data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu interitem
consistency reliability dan split-half reliability. Salah satu alat test yang sering digunakan dalam pengujian konsistensi internal instrumen ialah Koefisien Alpha
Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen yang pertanyaannya menggunakan skor dalam rentangan tertentu.
Rumus yang digunakan dalam menghitung koefisien tersebut ialah :
15
Ibid., h. 240-251
−
−
=
∑
t b
k k
r
2 2
1 1
σ σ
dimana, k
= jumlah butir pertanyaanc
yi
2
σ
= varians butir pertanyaan
x
2
σ = varians total butir pertanyaan
3.10. Pengukuran Waktu
16
1. Menentukan waktu dan perencanaan kerja
Pengukuran waktu digunakan untuk mendapatkan waktu yang diperlukan oleh operator yang terlatih dan memenuhi kualifikasi untuk bekerja dalam
keadaan normal menyelesaikan tugas tertentu. Pengukuran waktu digunakan untuk mengukur pekerjaan. Hasil dari pengukuran waktu adalah waktu ketika
seorang operator cocok dengan pekerjaan dan terlatih dalam metode yang spesifik dalam bekerja apakah bekerja dalam keadaan normal atau standar. Waktu yang
dihasilkan dinamakan waktu standar dari operasi. Pengukuran waktu memiliki tujuan dalam penggunaannya sebagai
berikut:
2. Menentukan standar biaya dan penentuan biaya awal
3. Memperkirakan biaya dari produksi sebelum memproduksi produk tersebut.
16
Ralph M. Barnes, Motion and Time Study Design and Measurement of Work 7
th
Edition,John Wiley and Sons, 1980, h. 257-259.
4. Menentukan efektivitas mesin, jumlah mesin dari satu operator, dan
keseimbangan dari lintasan produksi baik secara manual ataupun melalui conveyor
5. Menentukan waktu standar yang digunakan sebagai standar pembayaran
antara karyawan langsung dan karyawan tidak langsung 6.
Menentukan waktu standar yang digunakan sebagai dasar kontrol gaji karyawan.
17
17
Ibid. p 274.
Sebuah keputusan dibuat dengan tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian yang digunakan untuk menentukan jumlah pengamatan yang
diperlukan. Tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian ±5 digunakan dalam pengukuran waktu. Pernyataan tersebut berarti kesempatan total 95 dari
100 dimana rata-rata dari sampel dari elemen tidak mengalami kesalahan lebih dari ±5 dari waktu sebenarnya.
�
′
= �
40 �� ∑ �
2
− ∑ �
2
∑ � �
2
Dimana N’ adalah jumlah pengamatan yang diperlukan untuk memprediksi waktu sebenarnya dengan tingkat ketelitian ±5 dan tingkat
kepercayaan 95.
3.11. Peta Kerja