7. Statistical Analysis
26
26
Bilson Simamora, Analisis Multivariate Pemasaran Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2005, hal. 1-5
Analisis multivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua varaibel. Tujuan analisis multivariat adalah mengukur, menerangkan, dan memprediksi
tingkat relasi the degree of relathionship diantara variat-variat lainnya. Pada metode ini, digunakan conjoint analysis sebagai metode pengujian statistik
kuesioner Kansei. Conjoint analysis merupakan teknik statistik yang digunakan untuk penelitian pasar guna mendefinisikan bagaimana pengguna
memberikan perbedaan nilai fitur produk. Metode ini digunakan untuk membobot konsep produk satu dengan yang lain untuk mengidentifikasi
atribut produk yang digunakan oleh konsumen. 8. Intrepretation of the Analyzed Data
Analisis statistik memiliki properti interpretasi tertentu. Koefisien korelasi menunjukkan kesamaan arti antara setiap kata kansei, dan teknik analisis
multivariat mampu menunjukkan posisi saling terkait antara kansei dan produk sampel.
4.10.2. Membuat Matriks House of Quality HoQ
Pembuatan matriks house of quality HoQ didasarkan pada pengembangan karakteristik produk Blender, dimana HoQ disini akan diisi
berdasarkan data-data yang telah didapatkan sebelumnya. Pembangunan matriks HOQ dilaksanakan dengan tahapan :
1. Identifikasi keinginan responden yang berisi variabel proses perakitan
produk. 2.
Penentuan tingkat kepentingan dengan menggunakan data modus jawaban pada setiap atribut variabel proses perakitan pada kuesioner tertutup.
3. Menetapkan karakteristik-karakteristik teknis produk
4. Menetapkan hubungan antara karakteristik teknis produk
5. Menetapkan tingkat hubungan antara karakteristik teknis dengan atribut
produk. 6.
Menyusun matriks perencanaan, merupakan hasil kalkulasi dari beberapa jenis data yang didapatkan dari proses sebelumnya.
7. Membangun matriks house of quality pengembangan karakteristik atribut
produk 8.
Menghitung ukuran kinerja house of quality yang terdiri dari derajat kepentingan, tingkat kesulitan dan perkiraan biaya.
Diagram alir pembangunan matriks house of quality ditunjukan Gambar 4.6.
Identifikasi Kebutuhan Responden Penentuan Tingkat Kepentingan
Menetapkan Karakterisitk Teknis Produk
Menetapkan Tingkat Hubungan Antara Karakteristik Teknis Produk dengan Kebutuhan
Responden Menyusun Matriks Perencanaan Planning
Matriks Menetapkan Hubungan Antara Karakteristik
Produk
Membangun Matriks House of Quality Produk
Hitung Ukuran Kinerja HoQ Derajat Kepentingan, Tingkat Kesulitan dan
Perkiraan Biaya Sumber: Lou Couhen 1997
Gambar 4.6. Diagram Alir Pembangunan House Of Quality Fase I
Tahap pembangunan matriks Design Deployment pada QFD fase II adalah
27
9. Menetapkan karakteristik-karakteristik teknis produk berdasarkan prioritas
karakteristik teknis dari revisi QFD fase 1. :
10. Menetapkan part kritis.
11. Menetapkan hubungan antara part kritis.
12. Menetapkan tingkat hubungan antara karakteristik teknis dengan part kritis..
13. Menyusun matriks perencanaan.
27
Ronald G. Day, “Quality Function Deployment” Milwauke, ASQC Quality Press, h. 111-131.
14. Membangun matriks design depolyment.
15. Menentukan bobot kepentingan desain.
4.10.3. Perancangan Produk dengan Metode DFMA Langkah-langkah perancangan produk DFMA adalah sebagai berikut
1. Membuat struktur produk dari desain awal produk
2. Identifikasi part yang dapat dikembangkan, kombinasi dan dieliminasi.
3. Menggambarkan assembly process chart awal
4. Analisis seluruh proses perakitan dengan menggunakan 5W dan 1H what,
who, where, when, why dan how 5.
Menggambarkan assembly process chart usulan 6.
Hitung Efisiensi Desain Perakitan Produk Efisiensi desain perakitan menunjukkan perbandingan antara estimasi
waktu perakitan produk redesign dengan waktu ideal perakitan produk sebelumnya. Waktu ideal didapatkan dengan mengasumsikan bahwa setiap
komponen mudah untuk ditangani dan digabungkan. Menghitung efisiensi desain perakitan manual dengan cara Boothroyd Dewhurst, 2002 :
EM= 3 x NM
TM dimana :
EM = efisiensi desain manual NM= jumlah komponen teoritis
TM= waktu perakitan 7.
Hasil rancangan produk akhir dengan menggunakan metode DFMA.
Flow chart perbaikan dan perancangan produk melalui metode Design for Manufacturing and Assembly dilihat pada Gambar 4.7.
Identifikasi part yang dapat diperbaiki, kombinasi atau eliminasi Bangun Struktur Produk
Hitung Efisiensi desain dan Biaya Perakitan Hasil Akhir Perbaikan Produk dengan DFMA
Menggambarkan Assembly Process Chart usulan Analisis Proses Perakitan dengan menggunakan 5W dan 1 H
Menggambarkan Assembly Process Chart awal
Sumber: Dewhurst Boothroyd dan Knight W 2002
Gambar 4.7. Block Diagram Perancangan dan Perbaikan Produk
4.11. Analisis Pemecahan Masalah