Konsep Self-Care Dorothea Orem Teori Self-Care

diagnosis AIDS dapat ditegakkan bila ditemukan 2 gejala mayor dan 1 gejala minor Merati, 1999.

2.5 Teori Keperawatan

Keperawatan merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang profesional, bersifat holistik dan komprehensif yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik dalam keadaan sehat maupun sakit melalui kiat-kiat keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Pelayanan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat sangat mempengaruhi mutu asuhan keperawatan yang akan diterima oleh klien. Oleh karena itu untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas maka perawat perlu mengembangkan ilmu dan praktik keperawatan salah satunya melalui penggunaan model konseptual dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien Muhlisin Irdawati, 2012. Berbagai model konseptual keperawatan yang telah dikembangkan oleh para ahli, salah satunya adalah Self Care Defisit oleh Dorothea Orem. Fokus utama dari model konseptual ini adalah kemampuan seseorang untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya.

2.5.1. Konsep Self-Care Dorothea Orem

Selama tahun 1958-1959 Dorothea Orem sebagai seorang konsultan pada bagian pendidikan Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan dan Universitas Sumatera Utara berpartisipasi dalam suatu proyek pelatihan peningkatan praktek perawat vokasional. Pekerjaan ini menstimulasi Orem untuk membuat suatu pertanyaan : “Kondisi apa dan kapan seseorang membutuhkan pelayanann keperawatan?” Orem kemudian menekankan ide bahwa seorang perawat itu adalah “Diri sendiri”. Ide inilah yang kemudian dikembangkan dalam konsep keperawatannya “Self Care”. Pada tahun 1959 konsep keperawatan Orem ini pertama sekali dipublikasikan. Tahun 1965 Orem bekerjasama dengan beberapa anggota fakultas dari Universitas di Amerika untuk membentuk suatu Comite Model Keperawatan Nursing Model Commitee, 2006. Orem Kemudian mengembangkan konsep keperawatanya “self care” dan pada tahun 1971 dipublikasikan Nursing; Concepts of Practice. Pada edisi pertama fokusnya terhadap individu, sedangkan edisi kedua 1980, menjadi lebih luas lagi meliputi multi person unit keluarga, kelompok dan masyarakat. Edisi ketiga 1985 Orem menghadirkan General Theory Keperawatan dan pada edisi keempat 1991 Orem memberikan penekanan yang lebih besar terhadap anak- anak, kelompok dan masyarakat.

2.5.2. Teori Self-Care

Untuk memahami tentang teori perawatan diri, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai konsep dasar perawatan diri self-care, kemampuan perawatan diri self-care agency, faktor yang mempengaruhi perawatan diri basic conditioning factors, dan terapi kebutuhan perawatan diri therapeutic self-care demand. Universitas Sumatera Utara Kemampuan perawatan diri self-care agency adalah kemampuan individu untuk terlibat dalam proses perawatan diri. Kemampuan ini berkaitan dengan faktor pengkondisian perawatan diri basic conditioning factor yang terdiri dari faktor usia, jenis kelamin, status kesehatan, orientasi sosial budaya, sistem perawatan kesehatan, kebiasaan keluarga, pola hidup, faktor lingkungan dan keadaan ekonomi. Teori self-care tidak terlepas dari syarat perawatan diri self-care requisites, yaitu aspek yang menentukan tingkat pemenuhan perawatan diri. Self- care requisites terdiri dari tiga kategori ; 1. Universal self-care requisites Aspek universal ini berhubungan dengan proses hidup atau kebutuhan dasar manusia, yaitu : a Pemeliharaan kebutuhan udaraoksigen, b Pemeliharaan kebutuhan air, c Pemeliharaan kebutuhan makanan, d Perawatan proses eliminasi dan ekskresi, e Pemeliharaan keseimbangan aktivitas dan istirahat, f Pemeliharaan keseimbangan privasi dan interaksi sosial, g Pencegahan resiko yang mengancam kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan, h Peningkatan kesehatan dan pengembangan potensi dalam hubungan sosial 2. Developmental self-care requisites Berbeda dengan universal self-care requisites, developmental self-care requisites terbentuk oleh adanya : a Perbekalan kondisi yang meningkatkan pengembangan, b Keterlibatan dalam pengembangan diri, c Pengembangan pencegahan dari efek yang mengancam kehidupan. Pengembangan aspek Universitas Sumatera Utara perawatan diri berhubungan dengan pola hidup individu yang dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggalnya. 3. Health deviation self-care Perawatan diri berkaitan dengan penyimpangan kesehatan. Timbul akibat adanya gangguan kesehatan dan penyakit. Hal ini menyebabkan perubahan kemampuan individu dalam proses perawatan diri. Universitas Sumatera Utara

2.6 Kerangka Teori