Refleksi Tindakan Siklus I

134 3. Guru mengulang pembelajaran yang telah diberikan pada materi sebelumnya di pagi hari dengan memberikan kuis, dan baru melanjutkan pada materi selanjutnya setelah kuis selesai dilakukan. 4. Guru mendampingi subjek saat menulis dan memberikan “reward” berupa pujian dan istirahat lebih awal apabila dapat menyelesaikan tugasnya dengan cepat.

G. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Terjadi perbaikan dari proses pelaksanaan tindakan siklus I pada pelaksanaan tindakan siklus II. Perbaikan tersebut terdapat pada langkah pengecekan kesalahan konsep pada siswa, pada langkah ini subjek diberikan bimbingan lebih untuk menjodohkan gambar dengan kata baru kemudian subjek menuliskannya di papan tulis. Perbaikan yang lain berkait subjek NE, RA, dan ER yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu dengan memberikan pembiasaan menulis kata agar dapat menghafal kosa kata yang diberikan oleh guru. Guru berperan sebagai pemberi tindakan, dan peneliti berperan sebagai pengamat dalam pelaksanaan tindakan siklus II ini. Tindakan siklus II dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan yaitu dua kali pertemuan untuk pemberian tindakan dan satu kali pertemuan untuk pelaksanaan post-test II. Berikut ini adalah proses pelaksanaan tindakan siklus II: 1. Pertemuan 1 tindakan siklus II Materi pokok pertemuan I yaitu “Nama-nama bagian tubuh dan fungsinya”. Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran yaitu: 135 a. Kegiatan awal Kegiatan awal dilakukan selama 5 menit pertama proses pembelajaran, meliputi: 1 Kegiatan pembelajaran diawali dengan pengkondisian siswa pada proses pembelajaran dan berdoa dipimpin oleh guru. 2 Guru memanggil siswa satu-persatu untuk absensi. 3 Guru meminta siswa menuliskan hari, tanggal, bulan, dan tahun di pojok kanan atas papan tulis. b. Kegiatan inti 1 Pendahuluan atau Apersepsi Guru memberikan apersepsi dengan memberitahukan kepada siswa bahwa tubuh kita terdiri dari beberapa bagian dan memiliki fungsinya masing-masing, dimulai dengan tangan, kaki dan bagian tubuh yang lainnya. Siswa memperhatikan guru dengan seksama. 2 Pembentukan dan Pengembangan Konsep Guru menekankan konsep penting yang harus dikuasai anak tentang bagian-bagian tubuh dengan cara guru menunjukkan salah satu gambar bagian tubuh beserta nama dan fungsinya. Guru menunjukkan gambar kaki dan memberitahukan namanya, kemudian memberitahukan bahwa fungsi kaki adalah untuk berjalan dengan menunjukkan gambar anak yang sedang berjalan. 136 3 Aplikasi Konsep Aplikasi konsep dilakukan dengan penerapan pada lingkungan dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme menggunakan scaffolding yaitu guru sebagai fasilitator tidak langsung melepas siswa untuk melakukan pembelajarannya sendiri, namun guru memiliki tanggungjawab membimbing dan memberikan bantuan kepada siswa selama tahap awal pembelajaran dan melepasnya setelah anak mampu melaksanakan tahap-tahap selanjutnya secara mandiri. Media yang digunakan yaitu media gambar. Berikut adalah rincian kegiatan aplikasi konsep: a Guru menunjukkan bagian tubuh asli guru yang dimaksudkan guru dan meminta siswa untuk menyesuaikan dengan gambar masing-masing yang dimiliki siswa. b Guru memulai memberi contoh dan mengajarkan kepada siswa tentang nama bagian tubuh yang ditunjukkan. Kemudian menuliskannya di papan tulis. c Guru memberi umpan dengan menanyakan “siapa yang mau melanjutkan menuliskan nama-nama bagian tubuh yang lainnya dengan mencontoh tulisan pada gambar?”. d Siswa melanjutkan secara satu persatu maju ke depan kelas menunjukkan bagian tubuh yang lainnya dan menuliskannya di papan tulis dengan bantuan guru. 137 e Guru meminta dan membimbing siswa membaca tulisan nama setiap bagian tubuh di papan tulis secara bersama-sama. f Guru meminta siswa menuliskan kata-kata yang ada di papan tulis pada buku masing-masing. Siswa menuliskannya di buku tulis. 4 Pemantapan Konsep Pemantapan konsep dilakukan untuk mengecek adanya kesalahan konsep pada siswa dan pembenahan apabila terdapat konsep yang masih salah. a Guru memberikan kuis kepada siswa untuk mengidentifikasi dan menjodohkan gambar bagian tubuh dengan nama bagian tubuh menggunakan kartu gambar dan kartu kata. Guru memberikan contoh terlebih dahulu agar siswa lebih paham. b Guru meminta siswa untuk menuliskan nama masing-masing bagian tubuh pada gambarfoto yang diberikan pada lembar kerja siswa. c Guru memberikan lembar kerja kepada siswa untuk menyebutkan masing-masing nama bagian tubuh yang ada di gambarfoto beserta fungsinya yang bersangkutan dengan kata kerja dengan menuliskannya. d Siswa mengerjakan soal yang ada di lembar kerja siswa. Guru selalu mengecek pekerjaan siswa, apabila terdapat kesalahan

Dokumen yang terkait

PENGARUH GERAK DASAR PADA PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK TUNA RUNGU DI SLB B C YAYASAN PEMBINA SEKOLAH LUAR BIASA (YPSLB) KARTASURA TAHUN 2009

4 83 66

GAMBARAN KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI (SELF CARE AGENCY) PADA ANAK DISABILITAS (TUNA GRAHITA DAN TUNA NETRA) DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 BANTUL

2 7 149

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI ANAK TUNA RUNGU WICARA KELAS II SEKOLAH DASAR LUAR BIASA DI SLB ABCD ‘YPALB ‘ CEP

1 5 7

PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (Studi Kasus pada Kelas B Tuna Rungu Pendidikan Karakter Religius Dan Kemandirian Pada Anak Berkebutuhan Khusus (Studi Kasus pada Kelas B Tuna Rungu Wicara di Sekolah Luar Biasa

0 2 10

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Kelas 6 Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Tuna Laras Bhina Putera Banjarsari Surakarta Tahun Ajaran 2013

0 1 18

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Kelas 6 Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Tuna Laras Bhina Putera Banjarsari Surakarta Tahun Ajaran 2013/2

0 1 18

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

Analisis deskriptif penggunaan media gambar untuk penguasaan kosa kata benda pada siswa tuna rungu di SLB B Dena Upakara Wonosobo.

0 1 16

PENGGUNAAN AKTIVITAS MELUKIS SEBAGAI POSITIVE REINFORCEMENT UNTUK MENGURANGI PERILAKU INATTENTION PADA ANAK AUTISTIK KELAS II DI SEKOLAH LUAR BIASA MARDI MULYO KRETEK BANTUL.

0 0 191

Pembelajaran matematika di Sekolah Luar Biasa (SLB) Khusus Tuna Rungu Karnnamanohara Tingkat SMP.

0 0 103