4.  Ada  kemungkinan  hasil  tes  keterampilan  berbicara  bahasa  Jerman  kelas eksperimen  dan  kelas  kontrol  dalam  penelitian  ini  menjadi  bias,  karena
pre-test dan post-test dilakukan pada hari yang berbeda.
5.  Waktu penelitian yang terbatas, sehingga guru harus mencarikan tambahan waktu.
6.   Tidak  dilakukan  uji  coba  instrumen,  tetapi  instrumen  telah dikonsultasikan kepada guru dan pembimbing.
65
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, pengujian, hipotesis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa.
1.  Terdapat  perbedaan  yang  positif  dan  signifikan  prestasi  berbicara  bahasa Jerman  peserta  didik  kelas  X  SMA  N  1  Sedyu  Bantul  antara  kelas  yang
diajar menggunakan metode Time Token dengan yang diajar menggunakan metode konvensional. Hal ini terbukti dengan t-
hitung
sebesar 2,461 dan t-
tabel
sebesar  2,000,  serta  nilai  signifikansi  sebesar  0,05.  Jadi  nilai  t-
hitung
lebih besar dari t-
tabel
t-
hitung
= 2,461t-
tabel
= 2,000. 2.  Penggunaan metode  Time Token lebih efektif dalam proses pembelajaran
keterampilan  berbicara  bahasa  Jerman  peserta  didik  kelas  X  SMA  N  1 Sedayu  Bantul  dibandingkan  dengan  menggunakan  mtode  konvensional.
Hal ini terbukti dengan nilai bobot keefektifan sebesar 9,7.
B. Implikasi
Metode  Time  Token  merupakan  metode  pembelajaran  yang  dapat digunakan untuk dapat melatih keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta
didik.  Masing-masing  peserta  didik  akan  mendapatkan  kupon  yang  dapat ditukarkan untuk satu kali kesempatan berbicara. Dengan metode ini seluruh
peserta didik dituntut untuk ikut andil dalam proses pembelajaran dan seluruh peserta  didik  memiliki  kesempatan  yang  sama  dalam  mengemukakan
pendapatnya, dengan demikian tidak ada lagi peserta didik yang mendominasi maupun peserta didik yang pasif selama proses pembelajaran.
Metode  Time  Token  memiliki  beberapa  kelebihan,  antara  lain:  1 mendorong  peserta  didik  untuk  meningkatkan  inisiatif  dan  partisipasi,  2
menghindari  dominasi  peserta  didik  yang  pandai  berbicara  atau  yang  tidak berbicara sama sekali, 3 membantu peserta didik untuk aktif dalam kegiatan
pembelajaran,  4  meningkatkan  kemampuan  peserta  didik  dalam berkomunikasi  aspek  berbicara,  5  melatih  peserta  didik  untuk
mengungkapkan  pendapat,  6  menumbuhkan  kebiasaan  pada  peserta  didik untuk  saling  mendengarkan,  berbagi,  memberikan  masukan,  dan  memiliki
sikap  keterbukaan  terhadap  kritik,  7  mengajarkan  peserta  didik  untuk menghargai  pendapat  orang  lain,  8  mengajak  peserta  didik  mencari  solusi
bersama terhadap permasalahan yang dihadapi, 9 tidak memerlukan banyak media  pembelajaran.  kelemahan  metode  Time  Token  yaitu:  1  hanya  dapat
digunakan  untuk  mata  pelajaran  tertentu  saja  2  tidak  bisa  digunakan  pada kelas  yang  jumlah  peserta  didiknya  banyak  3  memerlukan  banyak  waktu
untuk  persiapan.  Dalam  proses  pembelajaran,  karena  semua  peserta  didik harus  berbicara  satu  persatu  sesuai  jumlah  kupon  yang  dimiliki  4
kecendrungan  untuk  sedikit  menekan  peserta  didik  yang  pasif  dan membiarkan peserta didik yang aktif untuk tidak berpartisipasi lebih banyak di
kelas. Kelemahan dari metode ini dapat diatasi dengan cara pendidik harus
bisa mengkondisikan kelas sebaik mungkin, serta mempersiapkan materi yang