22
yakni sambil belajar mengeksplorasi kekayan sumberdaya hutan tropis, dan mengetahui manfaat dan cara pemanfaatannya, melakukan aktifitas penelitian
sambil menikmati wisata alam hingga melakukan pelatihan karyawan dapat dilakukan di HPGW. Mayoritas kegiatan yang ada di gunung walat adalah kegiatan
akedemis berupa survay, penelitian dan field trip. Sasaran dari wisata alam berbasiskan pendidikan ini dapat berupa sekolah – sekolah mulai dari tingkat SD,
SMP, dan SMU. Disamping itu terdapat pula perusahaan yang melakukan pelatihan karyawan. Secara umum potensi wisata ini belum dikelola secara optimal. Data
tidak menunjukkan adanya penggunaan HPGW sebagai hutan wisata secara komersial secara signifikan. Padahal,dari segi kesiapan, HPGW memiliki potensi
yang besar sebagai hutan wisata alam unggulan daerah Sukabumi. Dari sisi pembiayaan, status gunung walat sebagai pendukung implementasi Tri Dharma
perguruan tinggi ternyata memakan biaya yang tidak sedikit berupa subsidi. Data subsidi pembiayaan HPGW terhadap aktivitas pendidikan meliputi biaya konsumsi
dan fasilitas yang berkisar sebesar Rp.308.388.000,00 pada tahun 2010 Sumber : kumpulan bahan laporan tahunan Gunung Walat 2010
. Secara umum, perlu usaha lebih untuk meningkatkan jumlah masyarakat
umum yang melakukan kegiatan wisata di Gunung Walat agar Hutan Gunung Walat dapat bersaing dengan tempat wisata yang lain. Dengan demikian, diperlukan
adanya analisis strategi pemasaran yang tepat untuk membuat Gunung Walat lebih menarik sebagai objek wisata untuk mendukung implementasi Tri Dharma
perguruan tunggi.
1.2 Perumusan Masalah
Adanya potensi yang besar dari kawasan HPGW dan pengeluaran subsidi yang besar untuk mendukung implementasi tri dharma perguruan tinggi membuat
HPGW penting untuk melakukan pengembangan sebagai hutan wisata. HPGW
adalah kawasan yang belum terlalu dikenal masyarakat luas sebagai tujuan obyek wisata alam. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan kawasan melalui aspek
pemasaran agar kawasan dapat lebih dikenal luas untuk digunakan sebagai hutan
23
wisata. Strategi pemasaran pemasaran yang tepat dan sesuai merupakan strategi yang dapat menyeimbangkan dan menyelaraskan antara apa yang dimiliki oleh
HPGW perusahaan dengan apa yang berasal dari luar perusahaan yang disebut lingkungan perusahaan. Lingkungan HPGW dibedakan atas dua kategori, yaitu
lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal menggambarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh HPGW. Sedangkan lingkungan eksternal
menggambarkan peluang dan anacaman yang berasal dari luar HPGW, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari ancaman yang datang.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka perumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah :
1. Faktor – faktor internal apakah yang menjadi kekuatan dan kelemahan hutan
wisata pendidikan HPGW ? 2.
Faktor – faktor eksternal apakah yang menjadi peluang dan ancaman hutan wisata pendidikan HPGW ?
3. Bentuk alternatif strategi pemasaran apakah yang dapat diterapkan HPGW
untuk mengembangkan usahanya berdasarkan posisi HPGW dibandingkan dengan kompetitor utamanya sebagai hutan wisata ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan
kelemahan hutan wisata HPGW. 2.
Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman hutan wisata HPGW.
3. Mengidentifikasikan alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan
HPGW untuk mengembangkan usahanya berdasarkan posisi HPGW dibandingkan dengan kompetitor utamanya sebagai hutan wisata
1.4 Manfaat Penelitian