113
Fakultas Kehutanan IPB DKF. Tingkat keempat merupakan 5 tujuan yang ingin dicapai HPGW yaitu meningkatkan pendapatan dan profit
HPGW T1, mendapatkan pelanggan jangka panjang T2, mendukung implimentasi Tri Dharma perguruan tinggi T3, memperkuat nama dan
jejaring HPGW T4 dan mendukung upaya pelestarian HPGW T5. Tingkat terakhir yaitu tingkat kelima merupakan 5 alternatif strategi
yang dapat dilakukan oleh HPGW yaitu melakukan promosi menarik kepada berbagai pihak institusi pendidikan, perusahaan, dan kelompok
family gathering untuk mendapatkan pelanggan yang loyal S1,
Penguatan Internal berupa perbaikan infrastruktur dan sistem penerimaan tamu S2, Memperluas promosi ke segmen lain di luar institusi
pendidikan, swasta, dan family gathering S3, Penguatan brand HPGW sebagai hutan wisata pendidikan yang unik dan berkualitas S4, Promosi
below the line berupa beragam acara menarik di Gunung Walat S5.
1. Pengolahan Horizontal a.
Aktor
Tabel 23 menunjukkan hasil pengolahan horizontal dari tingkat ke 3 pada hirarki pengambilan keputusan strategi pemasaran jasa pada
HPGW. Berdasarkan tabel ini dapat dilihat tingkat kepentingannya masing – masing aktor untuk setiap faktor yang mempengaruhi dalam
penyusunan strategi pemasaran tersebut.
Tabel 23. Susunan bobot hasil pengolahan horizontal pada tingkat 3
Aktor Faktor
F1 F2 F3 F4 F5 F6 DE
0,439 0,483 0,325 0,326 0,315 0,474 DP
0,167 0,174 0,164 0,211 0,131 0,149 DPSDH 0,065 0,059 0,138 0,123 0,117 0,075
114
ADM 0,129 0,148 0,225 0,132 0,277 0,132 DKF 0,199 0,135 0,147 0,208 0,160 0,170
Dari Tabel 23 dapat diketahui bahwa DE memiliki tingkat kepentingan yang tertinggi di semua aspek faktor. Hal ini dikarenakan
peran DE memiliki pengaruh yang begitu besar terhadap HPGW. Melalui peran Direktur Eksekutiflah HPGW memiliki jaringan yang
luas, pembentukan sistem manajeman di internal, berbagai keputusan perbaikan pelayanan, hingga penetapan harga semuanya tidak bisa
berjalan tanpa adanya persetujuan dari DE. Untuk faktor networking, dekan memiliki tingkat kepentingan kedua tertinggi 0,199. Hal ini
disebabkan banyaknya kunjungan dari internal IPB ke Gunung Walat adalah hasil dari jejaring yang dimiliki oleh dekan. Secara umum dapat
dikatakan bahwa jejaring HPGW banyak dipengaruhi oleh dua aktor tersebut yaitu Direktur Eksekutif dan Dekan Fakultas Kehutanan IPB.
Sementara itu, pada F2 yaitu posisi HPGW sebagai market leader dalam segmen hutan pendidikan sangat penting untuk Direktur
Pengembangan 0,174. Hal ini dikarenakan sedikitnya hutan pendidikan yang ada untuk dijadikan tempat penelitian akan
berpengaruh kepada jumlah kunjungan dan secara langsung berpengaruh kepada program yang harus disiapkan oleh Direktur
Pengembangan. Masih terkait dengan program yang harus disiapkan adalah tantangan HPGW untuk menyiapkan persaingan dengan wisata
berbasis alam lain non hutan pendidikan. DP menempati posisi ketiga terpenting dalam faktor 6 perkembangan pesaing wisata alam non
pendidikan. Pada F3 kondisi internal yang diantaranya meliputi aspek
pelayanan dan kondisi wisma, aktor yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi kedua adalah administrator atau manajer operasi
115
0,225. Hal ini dikarenakan ADM memiliki tanggung jawab secara langsung di lapangan. ADM bertanggung jawab untuk perawatan
wisma dan berhubungan langsung dengan pelanggan pada saat pelanggan menginap. Manajer operasi juga memiliki tingkat
kepentingan yang tertinggi kedua untuk faktor F5 akses ke HPGW. Adanya kemacetan di sekitar HPGW membuat manajer operasi harus
memberikan pelayanan ekstra ke pihak pelanggan. Terkadang, untuk pelanggan yang datang dari luar daerah diberikan pelayanan
penjemputan di bandara agar tidak tersesat menuju HPGW.
b. Tujuan
Mendukung implementasi Tri Dahrma Perguruan Tinggi menjadi tujuan tertinggi yang diutamakan para responden. Para
responden yang memliki background dosen Fahutan IPB memandang bahwa peningkatan profit dan pendapatan adalah indikator
keberhasilan aspek pemasaran. Tujuan utama berbagai usaha yang dijalankan termasuk wisata alam adalah untuk mendukung
pendidikan, penelitian, dan pengabdian terhadap masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan utama diberikannya kawasan HPGW untuk
Fakultas Kehutanan IPB berdasarkan SK menteri. Jadi, seharusnya, untuk tiap aktor yang berperan di HPGW, tujuan yang ingin diperoleh
adalah mendukung implimentasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Tabel 24. Susunan bobot hasil pengolahan horizontal pada tingkat 4
Tujuanaktor DE DP
DPSDH ADM
DKF T1 0,137
0,139 0,137
0,137 0,137
T2 0,189 0,189
0,189 0,189
0,189 T3
0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 T4 0,151
0,148 0,151
0,151 0,151