Kekurangan Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda

pendidikan, 3 lebih tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak atau masal. Dari beberapa kelebihan di atas dapat disimpulkan kelebihan dari soal pilihan ganda yaitu 1 lebih fleksibel dalam implementasi evaluasi dan efektif untuk mengukur tercapi tidaknya tujuan belajar mengajar, 2 dapat mencakup seluruh materi yang telah diajarkan di kelas, 3 jawaban siswa dapat dikoreksi dan dinilai dengan cepat, 4 dapat mengukur kemampuan intelektual atau kognitif, afektif dan psikomotor siswa.

h. Kekurangan Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda

Sudjana 2009: 49 menyatakan bahwa kekurangan soal pilihan ganda yaitu 1 kemungkinan untuk melakukan tebakan jawaban masih cukup besar, 2 proses berpikir siswa tidak dapat dilihat dengan nyata. Sukardi 2008: 126 mengemukakan bahwa item tes pilihan ganda masih memerlukan perhatian seorang guru atau penilai, diantaranya ada kelemahan yang berkaitan dengan beberapa hal berikut 1 konstruksi item tes pilihan lebih sulit serta membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding dengan penyusunan item tes bentuk objektif lainnya, 2 tidak semua guru senang menggunakan tes pilihan ganda untuk mengukur hasil pembelajaran, 3 kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam mengorganisasi materi hasil pembelajaran 4 memberikan peluang pada siswa untuk menerka jawaban. Suprananto 2012: 108 menyatakan bahwa soal pilihan ganda memiliki beberapa kelemahan, di antaranya 1 memerlukan waktu yang relatif lama untuk menulis soalnya, 2 sulit membuat pengecoh yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI homogen dan berfungsi dengan baik, 3 terdapat peluang untuk menebak jawaban. Dari beberapa kekurangan tersebut dapat disimpulkan bahwa kekurangan dari soal pilihan ganda yaitu 1 memberikan peluang kepada siswa untuk menebak jawaban, 2 kurang bisa melihat tingkat berpikir siswa, 3 memerlukan waktu yang lama untuk membuatnya, 4 sulit untuk membuat pengecoh jawaban. 2. Konstruksi Tes hasil Belajar a. Validitas Surapranata 2004: 50 mengemukakan bahwa validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang harus diukur. Mardapi 2008: 16 menyatakan bahwa validitas merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran skor tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes. Azwar 2009: 4 mengemukakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Sudjana 2009: 12 mengemukakan bahwa validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang harus dinilai. Mulyasa 2009: 50 mengemukakan bahwa validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang harus diukur. Dari beberapa definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa validitas adalah suatu konsep yang berhubungan dengan sejauh mana ketepatan alat penilaian dapat menilai apa yang harus dinilai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Widoyoko 2014: 172 mengemukakan bahwa jenis validitas dibagi menjadi lima: 1 Validitas Isi Instrumen yang harus mempunyai validitas isi content validity adalah instrumen yang berbentuk tes untuk mengukur hasil belajar. Sebuah tes dikatakan mempunyai validitas isi apabila dapat mengukur kompetensi yang dikembangkan beserta indikator dan materi pembelajaran. 2 Validitas Konstruk Construct Validity Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori, yaitu yang menjadi dasar penyusunan instrumen. 3 Validitas Butir Item Validity Pengujian konstruk dilakukan kemudian dilanjutkan dengan uji coba di lapangan. Hal ini untuk mengetahui validitas faktor maupun validitas butir instrumen. 4 Validitas Kesejajaran Concurrent Validity Sebuah instrumen dikatakan memiliki memiliki validitas kesejajaran apabila hasilnya sesuai dengan kriteria yang sudah ada, dalam arti memiliki kesejajaran dengan kriteria yang sudah ada. 5 Validitas Prediksi Predictive Validity Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas prediksi atau validitas ramalan apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengenai hal yang sama. Validitas prediktif ini biasanya digunakan untuk menguji validitas instrumen bentuk tes.

b. Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang dan berat untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 1 225

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 0 281

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 1 283

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 0 303

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung satuan waktu untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 199

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 4 187

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi pengukuran sudut untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 160

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 4 279

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 1 281

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 13 301