KERTHA PATRIKA
• VOLUME 34 NOMOR 1 • JANUARI 2010
44
• JURNAL ILMIAH FAKULTAS HUKUM
Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI yang merupakan forum perkumpulan dari asosiasi-asosiasi bisnis dan profesi menjabarkan bentuk-bentuk konkret dari prinsip- prinsip
GCG sebagai berikut :
14
1. Hak-hak para pemeganng saham, yang harus diberi informasi dengan benar dan tepat pada
waktunya mengenai perusahaan, dapat ikut berperan serta dalam pengambilan keputusan- keputusan mengenai perubahan-perubahan yang mendasar atas perusahaan, dan turut
dalam memperoleh keuntungan perusahaan.
2. Perlakuan sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing, dengan keterbukaan informasi yang penting dan
melarang perdagangan saham oleh orang dalam insider trading. 3.
Peranan pemegang saham harus diakui sebagaimana ditetapkan oleh hukum dan kerjasama yang aktif antara perusahaan dan para pemegang saham, kepentingan dalam menciptakan
kekayaan, lapangan kerja, dari perusahaan yang sehat dari aspek keuangan.
4. Pengungkapan yang akurat dan tepat pada waktunya serta transparansi mengenai semua hal yang penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, serta para pemegang kepentingan
stakeholder. 5. Tanggung jawab pengurus dalam manajemen, pengawasan manajemen, dan
pertanggungjawabankepada perusahaan
IV. TUJUAN DAN MANFAAT PENERAPAN PRINSIP- PRINSIP DASAR GOOD
CORPORATE GOVERNANCE GCG.
Tujuan Penerapan Prinsip-prinsip
Good Corporate Governance GCG. Penerapan prinsip-prinsip GCG diharapkan setidaknya dapat mencapai 4 empat situasi
ideal yang hendak dicapai yaitu :
15
1. Existence of fair business: effi cient market, effi cient regulation, and effi cient contract.
2. Information garding the fair price and specifi cation of goods and services being exchange is available to all
parties. 3.
Each party ia able is willing to comply to the rules and regulation, and term andcondition in contract. 4.
Judicial processes axist and are able to implement the rules and to executie punishment to the noncompliant of the contract.
Diterjemahkan secara bebas sebagai beriukut : 1.
Keberadaan bisnis yang dikelola secara fair, mencakup efi siensi pasar, efi siensi regulasi, dan efi siensi kontrak.
2. Adanya informasi tentang harga dan spesifi kasi dari barang dan jasa yang menjadi objek pertukaran para pihak.
3. Kemauan dan kemampuan para pihak untuk mengikuti aturan dan regulasi, syarat-syarat, dan kondisi dalam kontrak, dan
4. Adanya proses peradilan, kepastian hukum ,dan pelaksanaan hukuman bagi pihak yang tidak melaksanakan kontrak.
14 Forum for Corporate Governance in Indonesia Of Cit. 15 Hasnati
, Analisis Hukum Komite Audit Dalam Organ Perusahaan Perseroan Terbatas Good Corporate Governance, Jakarta, Jurnal
Hukum Bisnis ,Volume 22, Nomor 6, 2003, h 20.
JURNAL ILMIAH FAKULTAS HUKUM •
45 Manfaat Penerapan Prinsip-Prinsip
Good Corporate Governance GCG. 1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan
yang lebih baik, meningkatkan efi siensi operasional perusahaan, serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholder.
2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak rigid karena faktor kepercayaan yang pada akhirnya akan meningkatkan corporate value;
3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia;
4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan deviden.
Penerapan Prinsip-Prinsip GCG Dalam Perusahaan Publik.
Penerapan prinsip-prinsip GCG membuat pengelolaan perusahaan menjadi lebih fokus, lebih jelas dalam pembagian tugas, tanggung jawab serta pengawasannya. GCG memiliki andil
besar dalam meningkatkan performa perusahaan secara keseluruhan. Penerapan GCG yang tepat merupakan modal utama perusahaan untuk mendapatkan
kepercayaan dari nasabah, investor, calon investor, dan stakeholder, lainnya. Oleh karena itu, prinsip-prinsip GCG harus dicapai dengan standar yang tinggi untuk mendukung tujuan bisnis,
baik pertumbuhan usaha, profi tabilitas, nilai tambah untuk stakeholder, serta meningkatkan kemampuan agar kelangsungan usaha jangka panjang dapat tercapai.
Walaupun kehadiran GCG di Indonesia merupakan salah satu solusi untuk menciptakan kegiatan berusaha yang kondusif dan dapat menghindarkan segala bentuk skandal dalam suatu
perusahaan, terutama di Indonesia yang merupakan negara dengan budaya korupsi yang sangat tinggi. Dalam kenyataannya GCG hingga saat ini belum dapat diterapkan sepenuhnya. GCG
tampaknya masih dirasakan seperti sebuah slogan, harapan, atau cita-cita yang ideal.
Di Indonesia sendiri penerapan GCG dapat dikatakan belum begitu baik. Hal ini sesuai dengan studi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga dunia, seperti Booz-Allen Hamilton, Mc
Kinsey dan Bank Dunia terhadap kinerja perekonomian Indonesia , yang menyimpulkan bahwa praktik GCG di Indonesia masih rendah.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Asian Corporate Governance Association ACGA, Pricewaterhouse Coopers, dan McKinsey Co menemukan beberapa persoalan yang menghambat
penerapan GCG di Indonesia al : 1.
Praktek-praktek perusahaan yang dibiayai oleh perbankan milik kelompok usahanya sendiri, serta adanya pinjaman jangka pendek dari luar negeri.
2. Dominasi pemegang saham.
3. Tidak efektifnya kinerja regulator dan lembaga-lembaga keuangan.
4. Lemahnya perlindungan terhadap kreditor dan investor.
Disamping itu, penerapan GCG di Indonesia sangat dipengaruhi baik oleh faktor-faktor budaya, maupun historis. Kedua aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dan memiliki keterkaitan yang erat dengan elemen-elemen kemasyarakatan. Faktor- faktor tersebut merupakan kendala yang signifi kan bagi pemerintah dalam memberlakukan dan
menerapkan berbagai kebijakannya. Kemajemukan dan kompleksitas masyarakat Indonesia juga merupakan faktor kesulitan lain dalam upaya menciptakan atau mengadopsi konsep-konsep
manajemen atau pengelolan perusahaan yang baik.
Implementasi Good Corporate Governance GCG dalam Perusahaan Publik di Indonesia I Ketut Westra