Manfaat Teoritis Manfaat Praktis

12 perilaku moral moral feeling . Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik dan melakukan perbuatan kebaikan. Ketiganya tidak berjalan sendiri, namun saling berkaitan dalam membentuk karakter individu. Sehingga individu tidak hanya knowing mengetahui, tetapi dapat merasakan bahkan bersikap sesuai hati nuraninya. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karakter adalah sikap, perilaku, cara berpikir, dan motivasi yang dimiliki oleh setiap individu untuk hidup dan bekerjasama di lingkungan masyarakat. Untuk membentuk karakter yang baik perlu didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat dan melakukan perbuatan kebaikan.

2. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter, menurut Megawangi dalam Kesuma 2013, sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari- hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya. Sedangkan menurut Samani 2013 pendidikan karakter adalah usaha dalam mengembangkan karakter yang mulia good character dari peserta didik dengan mempraktikkannya dan mengajarkan nilai-nilai moral dan pengambilan keputusan yang beradab dalam hubungan dengan sesama manusia maupun dalam hubungan dengan Tuhannya. 13 Menurut Gaffar dalam Kesuma 2013 pendidikan karakter adalah sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu. Dalam definisi tersebut terdapat 3 ide pikiran penting, yaitu: 1 proses transformasi nilai-nilai, 2 ditumbuh-kembangkan dalam kepribadian, dan 3 menjadi satu dalam perilaku. Kesimpulan yang didapat dari beberapa sumber di atas adalah pendidikan karakter merupakan sebuah usaha yang dilakukan untuk mengembangkan karakter para peserta didik agar mereka mampu mengtransformasikan nilai-nilai kehidupan yang dikembangkan dalam masing-masing kepribadian untuk suatu perilaku yang bijak dalam mengambil keputusan dan menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

3. Tujuan Pendidikan Karakter

Menurut Zubaedi 2011 pendidikan karakter memiliki 5 tujuan antara lain adalah: a. Mengembangkan potensi kalbunuraniafektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa. b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius. c. Menanamkan jiwa menghargai keragaman dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Peningkatan karakter peduli sosial berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Experiential Learning

2 5 209

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156