70
Melihat  peningkatan  hasil  pada  setiap  siswa,  hal  tersebut  menandakan bahwa  pendidikan  karakter  berbasis  layanan  bimbingan  klasikal  dengan
pendekatan
experiential  learning
sangat  relevan  dan  sesuai  dengan kebutuhan siswa. Yang artinya, bahwa materi yang diberikan kepada para
siswa  dapat  dipahami  dengan  mudah  dan  mampu  memotivasi  para  siswa dalam  mengembangkan  karakter  menghargai  keragaman  yang  ada  dalam
lingkungan  mereka.  Selain  itu,  para  siswa  juga  mampu  mengambil  nilai- nilai  karakter  menghargai  keragaman  dari  setiap  sesi  yang  diberikan  oleh
peneliti.
4. Efektivitas
Implementasi Pendidikan
Karakter Menghargai
Keragaman Berbasis
Layanan Bimbingan
Klasikal dengan
Pendekatan
Experiential Learning
di SMP N 1 Ponorogo Berdasarkan Penilaian Siswa
Untuk  melihat  apakah  pendidikan  karakter  berbasis  layanan bimbingan  klasikal  dengan  pendekatan
experiential  learning
ini  relevan dan efektif diberikan kepada siswa, maka peniliti memberikan kesempatan
kepada  para  siswa  untuk  memberikan  penilaian.  Penilaian  ini  diberikan pada  akhir  kegiatan  pendidikan  karakter  berbasis  layanan  bimbingan
klasikal  dengan  pendekatan
experiential  learning
.  Penilaian  siswa  terdiri dari  30  butir  soal  berupa  beberapa  pernyataan,  yaitu  ya  artinya  setuju,
tidak artinya menolak, dan tidak tahu artinya tidak memberi pendapat. Penilaian siswa ini disajikan dalam bentuk persentase pada setiap itemnya
yang disajikan pada tabel 4.4 sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 4.4 Penilaian Siswa Terhadap Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis
Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan
Experiential Learning
Melihat  tabel  4.4  diatas  yang  menunjukkan  bahwa  sebagian  besar siswa yang ikut serta dalam implementasi pendidikan karakter menghargai
keragaman  berbasis  bimbingan  klasikal  dengan  pendekatan
experiential
No Dalam kegiatan bimbingan karakter ini, saya
mengalami memperoleh merasa : Ya
1 Semangat untuk mengikuti kegiatan 23
88 2 Keberanian untuk tampilmelakukan sesuatu
16 61
3 Gembirasenang dalam melaksakan kegiatan 25
96 4 Berani berpendapat
17 65
5 Lebih kreatif 17
65 6 Berani mencoba melakukan permainan
20 76
7 Takut salah dalam melakukan permainan 9
34 8 Malu dalam permainan kelompok
14 53
9 Dihargai oleh teman-teman 17
65 10 Tertarik untuk mengikuti semua kegiatan
19 73
11 Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi 18
69 12 Manfaat bagi perbaikan perilaku
23 88
13 Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi 22
84 14 Keinginan untuk menolong orang lain
20 76
15 Puas terhadap bimbingan yang diberikan 20
76 16 Tertantang untuk mencoba
18 69
17 Capeklelah.bosan dalam mengikuti semua kegiatan 3
11 18 Berkesan terhadap kegiatan yang diikuti
19 73
19 Terdorong untuk terlibat aktif 18
69 20 Berani bertanggung jawab
20 76
21 Menghargai teman 26
100 22 Kesediaan bekerja samakekompakan tim
22 84
23 Mempererat rasa persaudaraanpersahabatan 26
100 24 Ketaatan terhadap normaperaturanpetunjuk
19 73
25 Memotivasi siswa untuk berusahadaya juang 22
84 26 Membangun kepeduliankesetiakawanan
21 80
27 Peningkatan keingintahuan siswa 22
84 28 Peningkatan kesadaran siswa memperbaiki diri
22 84
29 Mendorong siswa lebih disiplin 20
76 30 Membuat hubungan guru-siswa akrabhangatdekat
18 69
72 learning
, dapat dilihat bahwa pendidikan karakter dengan metode tersebut sangat efektif dalam meningkatkan karakter siswa. Beberapa siswa merasa
bahwa  dengan  adanya  pelaksanaan  pendidikan  karakter  dengan  metode
experiential  learning
membuat  siswa  semangat  untuk  mengikuti  seluruh aktivitas  yang  diberikan,  gembira  dalam  melaksanakan  setiap  kegiatan,
siswa  dapat  lebih  menghargai  dan  mempererat  rasa  persahabatan,  siswa lebih  termotivasi  untuk  berusaha  dan  berjuang  dalam  meningkatkan  rasa
keingintahuannya, dan dengan metode ini siswa dapat lebih mudah dalam menangkap materi yang diberikan.
Tabel 4.5 Distribusi Hasil Penilaian Siswa Terhadap Implementasi Pendidikan
Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan
Experiential Learning
Rentang Skor Kategori
F 0,80-1,00
Sangat Tinggi 11
36,6 0,60-0,80
Tinggi 16
53,34 0,40-0,60
Sedang 1
3,3 0,20-0,40
Rendah 1
3,3 -1,00-0,20
Sangat Rendah 1
3,3 Dalam  tabel  4.5  diatas  menunjukkan  bahwa  implementasi
pendidikan  karakter  berbasis  layanan  bimbingan  klasikal  dengan pendekatan
experiential  learning
sangat  efektif  diberikan  kepada  para peserta  didik  dalam  memberikkan  atau  menanamkan  materi  mengenai
pendidikan karakter menghargai keragaman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI