24
C. Hakikat Bimbingan Klasikal
1. Pengertian Bimbingan Klasikal
Menurut  Winkel  1997,  bimbingan  klasikal  merupakan salah satu usaha membantu para siswa di kelas dengan topik-topik
tertentu  yang  sudah  disusun  sesuai  berdasarkan  survei  kebutuhan para siswa. Bimbingan klasikal ini diberikan guna membantu siswa
dalam  berkembang  secara  optimal,  sesuai  dengan  harapan,  dan dapat  mengambil  manfaat  dari  setiap  topik-topik  yang  sudah
diberikan  di  sekolah.  Bimbingan  klasikal  dilaksanakan  sesuai dengan program BK yang sudah dibuat oleh guru BK yang berada
didalam sekolah.
2. Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal
Menurut Soekardi 1998, tujuan bimbingan klasikal adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan  pengetahuan  dan  pemahaman  mengenai  diri
siswa dalam kemajuannya di sekolah. b.
Memilih  dan  mempertemukan  pengetahuan  tentang  dirinya dari  informasi  yang  telah  disampaikan  ketika  bimbingan
klasikal. c.
Mewujudkan penghargaan terhadap orang lain. d.
Membantu siswa untuk mengatasi kesulitan dalam dirinya. e.
Mengenal  dan  memahami  lingkungan  sosial,  keluarga, sekolah, pribadi, dan masyarakat.
25
f. Membantu  siswa  dalam  mengembangkan  potensi  yang
dimilikinya.
3. Manfaat Bimbingan Klasikal
Bimbingan  klasikal  merupakan  sarana  untuk  menunjang perkembangan  yang  optimal  bagi  siswa.  Siswa  diharapkan  dapat
mengambil  manfaat  yang  sebanyak  mungkin  dari  pelayanan bimbingan klasikal. Manfaat bimbingan klasikal menurut Depdiknas,
Bimbingan dan Konseling 2004 antara lain sebagai berikut:
a. Siswa  semakin  memahami  dirinya  sendiri  seperti  bakat,  minat,
sifat,  sikap,  kemampuan,  kebiasaan,  perasaan,  tingkah  laku  dan
lain sebagainya.
b. Siswa  semakin  bersikap  baik  dan  berhasil  dalam  proses
bersosialisasi terhadap orang lain atau lingkungannya.
c. Siswa semakin tertarik, termotivasi dan berminat untuk belajar,
lebih giat sehingga hasil belajarnya menjadi baik.
d. Siswa  semakin  mampu  menyelesaikan  masalahnya  dan
mengambil  keputusan  sendiri  dalam  hidupnya,  serta  mampu merencanakan
kegiatan-kegiatan yang
berguna untuk
pengembangan hidupnya.
e. Siswa  semakin  mampu  mengembangkan  nilai  dan  sikap  secara
menyeluruh, serta perasaan sesuai dengan penerimaan diri.
f. Siswa  semakin  mampu  menerima  dan  memahami  tingkah  laku
manusia.