Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5 sekolah membutuhkan bantuan dari kepala sekolah, guru BK, guru mata pelajaran, dan orang tua. Dengan kerjasama yang terjalin antara guru BK, guru mata pelajaran, dan orang tua diharapkan peserta didik dapat berkembang dengan lebih optimal. Dalam menyampaikan materi mengenai pendidikan karakter, guru BK dapat menggunakan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning . Experiential learning dirasa cukup relevan untuk membantu perkembangan karakter para peserta didik. Adapun mengenai karakter menghargai keragaman yang peneliti berikan, yaitu Gaul it’s Okay, Menghargai Orang Lain, Menghargai Peran Gender. Tugas guru BK adalah memberi dukungan untuk menghasilkan generasi pemimpin bangsa yang cerdas dan humanis terbantu dengan cara mengimplementasikan pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning ini. Dengan demikin pendidikan karakter diharapkan tidak hanya sampai pada tataran kognitif, tetapi siswa juga dapat mengimplementasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari mereka di masyarakat. Berdasarkan berbagai situasi yang terjadi, peneliti tertarik untuk mengangkat judul berikut “EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MENGHARGAI KERAGAMAN BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL dengan PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING pada Siswai Kelas VIII D SMP N 1 P onorogo Tahun Ajaran 20162017” 6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas ditemukan masalah- masalah sebagai berikut: 1. Banyaknya perdebatan mengenai pendidikan karakter yang ada di Indonesia. 2. Pendidikan karakter di sekolah khususnya di SMP belum sampai ke arah perilaku, namun masih pada arah kognitif. 3. Operasioanal pendidikan karakter terintegrasi di SMP belum berfungsi secara penuh, hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman guru mengenai pelaksaan pendidikan karakter dan realisasi berhenti pada tataran Rancangan Proses Pembelajaran. 4. Belum adanya proses pendidikan karakter menghargai keragaman melalui bimbingan klasikal yang berfokus pada pendekatan experiential learning dalam penyampaian nilai-nilai pendidikan karakter. 5. Masih ditemukannya siswa yang belum memahami bagaimana menghargai keragaman di sekitarnya.

C. Pembatasan Masalah

Bertolak dari pengidentifikasian masalah di atas, peneliti mencoba untuk memberi pembatasan pada point 4 , 5. Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan pada efektifitas implementasi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning guna meningkatkan karakter menghargai keragaman pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo. 7

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Seberapa tinggi peningkatan hasil pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 20162017 antara sebelum dan sesudah implementasi? 2. Apakah terdapat peningkatan yang signifikan hasil implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun 20162017 sebelum dan sesudah implementasi? 3. Seberapa tinggi peningkatan hasil pendidikan karakter setiap sesi layanan bimbingan hasil analisis self assessment scale ? 4. Seberapa efektif implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning di SMP N 1 Ponorogo berdasarkan penilaian siswa?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini, yaitu: A. Menganalisis gambaran tingkat karakter menghargai keragaman siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 20162017 sebelum dan sesudah implementasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 B. Menganalisis signifikansi peningkatan pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning sebelum dan sesudah implementasi. C. Mengetahui hasil peningkatan pendidikan karakter tiap sesi dalam layanan bimbingan klasikal di SMP N 1 Ponorogo. D. Menggambarkan seberapa efektif implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning di SMP N 1 Ponorogo berdasarkan penilai siswa.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan bidang Bimbingan dan Konseling, menyangkut upaya peningkatan siswa dalam menghargai keragaman dengan pemberian layanan bimbingan pribadi sosial.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru BK Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam upaya peningkatan karakter menghargai keragaman bagi siswa-siswi. b. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan karakter menghargai keragaman antara siswa satu dengan yang lainnya, sehingga mereka dapat berkembang secara optimal. c. Bagi Peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 Penelitian merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk membagikan ilmu yang telah peneliti dapatkan selama menempuh pendidikan di program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini bermanfaat untuk dapat membantu siswa mengembangkan karakternya dalam menghargai keragaman yang ada disekitar mereka dalam kehidupan mereka sehari-hari.

G. Definisi Istilah

1. Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target kuantitas, kualitas, dan waktu telah tarcapai. Dimana makin besar presntase target yang dicapai makin tinggi efektifitasnya. 2. Pendidikan karakter adalah usaha-usaha sadar dan disengaja untuk perkembangan kepribadian yang ditinjau dari titik tolak etis moral dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relative tetap. 3. Karakter menghargai keragaman adalah setiap orang harus menghormati dan memandang penting setiap perbedaan yang dimiliki oleh setiap orang entah perilaku, bahasa, budaya, dan sebagainya untuk mencapai suasana yang rukun dalam masyakarat. 4. Bimbingan klasikal adalah salah satu usaha untuk membantu dengan memberikan materi yang dibutuhkan kepada peserta didik menurut program-program yang sudah dibuat dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. 10 5. Experiential learning adalah proses belajar dan proses perubahan yang menggunakan pengalaman sebagai media belajar atau pembelajaran.

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Peningkatan karakter peduli sosial berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Experiential Learning

2 5 209

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156