61
kuesioner penilaian diri
self assessment
subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat karakter menghargai keragaman siswaI
kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 20162017 sebagai berikut:
Tabel 3.12 Norma Kategorisasi Penilaian Diri Tingkat Karakter Menghargai
Keragaman siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 20162017
NormaKriteria Skor Rentang Skor Kategori
+1,8
σ
μ 68
Sangat Tinggi
+0,6σ μ ≤ +1,8σ
56 – 68
Tinggi -
0,6σ μ ≤ 0,6σ
44 – 55
Sedang -
1,8σ μ ≤ -0,6σ
32 – 43
Rendah
μ ≤ -1,8σ
32 Sangat Rendah
Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam
pengelompokan tinggi rendahnya tingkat karakter menghargai keragaman berdasarkan skala penilaian diri
self assessment
dengan jumlah 20 item diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut:
Skor maksimum teoritik : 4 x 20 = 80
Skor minimum teoritik : 1 x 20 = 20
Luas jarak : 80-20 = 60
Standar deviasi σsd :
= 10
μ mean teoritik
:
= 50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
4 Teknik analisis data validasi efektivitas implementasi pendidikan
karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning
guna menganalisis rumusan masalah keempat, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif
dengan persentase. Hal ini dilakukan peneliti karena sejalan dengan tiga alternatif jawaban tegas yang disajikan dalam kuesioner validasi
implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman, yakni, ya, tidak, dan tidak tahu berdasarkan penilaian siswa dengan rumus
sebagai berikut:
Pem
= Keterangan:
:Persentase efektivitas model implementasi pendidikan karakter
:
Jumlah jawaban setiap item
:
Jumlah responden PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan tentang hasil dan pembahasan hasil penelitian. Hasil penelitian dipaparkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini.
A. Hasil Penelitian
1. Peningkatan Hasil Implementasi Pendidikan Karakter Menghargai
Keragaman Berbasis
Layanan Bimbingan
Klasikal dengan
Pendekatan
Experiential Learning
di SMP N 1 Ponorogo Sebelum dan Sesudah Layanan.
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dengan menggunakan tes karakter menghargai keragaman siswa kelas VIII D SMP N 1
Ponorogo tahun ajaran 20162017 sebelum dan sesudah perlakuan. Peneliti melakukan analisi data dengan menghitung selisih rata-rata
pre-test
dan
post-test
dengan rumus D = O
2
– O
1
. Hasil hitung
pretest
dan
posttest
divisualkan dengan grafik sebagai berikut:
Grafik 4.1 Peningkatan Skor Rata-rata Hasil Pendidikan Karakter Menghargai Keragaman Antara
Pre-test
dan
Post-test
Dalam grafik 4.1 menunjukkan bahwa terjadi suatu peningkatan karakter menghargai keragaman pada siswa kelas VIII D SMP N 1
57,04 62,46
54 56
58 60
62 64
Pretest Postest
64
Ponorogo. Hasil rata-rata yang dihasilkan sebelum perlakuan
pre-test
adalah 57,04. Setelah diberikan perlakuan selama 3 tiga kali layanan bimbingan klasikal hasil rata-ratanya menjadi 62,46, sehingga bila dapat
dihitung selisih antara pre-test dan post-test menunjukkan skor 5,42 yang dianggap sebagai data hasil peningkatan karakter menghargai keragaman
pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo. Dalam hal ini peneliti juga melakukan analisis data dengan
menggunakan kategorisasi model distribusi normal. Berikut adalah visualisasi tingkat karakter menghargai keragaman siswa kelas VIII D
SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 20162017:
Tabel 4.1 Distribusi Peningkatan Hasil Karakter Menghargai keragaman Sebelum dan
Sesudah Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan
Experiential Learning
Rentang Skor
Kategori Pre-test
Post-test F
F 68
Sangat tinggi 1
4 56-68
Tinggi 14
54 25
96 44-45
Sedang 12
46 32-43
Rendah 32
Sangat rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Grafik 4.2 Komposisi Sebaran Subjek Berdasarkan Capaian Skor
Pre-test
dan
Post-test
Pendidikan Karakter Menghargai Keragaman
Berdasarkan data pada tabel 4.1 dapat dilihat mengalami peningkatan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil
yang didapat sebelum perlakuan, tidak ada siswa yang berada pada kategori yang sangat tinggi.
Pre-test
menunjukkan para siswa hanya menempati kategori tinggi sebesar 54 14 siswa dan 46 12 siswa.
Sedangkan setelah mendapatkan bimbingan, hasil
Post-test
yang didapat meningkat dan salah satu siswa dapat menempati peringkat kategori sangat
tinggi, yaitu sebesar 4 1 siswa dan 96 26 siswa.
Post-test
menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang menempati kategori sedang dan rendah setelah mendapatkan bimbingan. Hal ini menandakan bahwa
implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning
terbukti efektif untuk meningkatkan karakter menghargai keragaman siswa.
10 20
30 40
50 60
70 80
10 20
30 40
50 60
70 80
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 Pretest
Posttest
66
2. Signifikansi Hasil Implementasi Pendidikan Karakter Menghargai
Keragaman Berbasis
Layanan Bimbingan
Klasikal dengan
Pendekatan
Experiential Learning
pada Siswa Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 20162017 Antara Sebelum dan Sesudah
Layanan.
Efektivitas impelemntasi pendidikan menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal antara sebelum dan sesudah
implementasi dengan pendekatan
experiential learning
dianalisis dengan menggunakan uji
Wilcoxon
. Hasil uji ini digunakan untuk mengetahui signifikan hasil peningkatan pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning
dalam meningkatkan karakter menghargai keragaman siswa kelas VIII D SMP N
1 Ponorogo tahun ajaran 20162017 yang disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2 Uji Signifikansi Peningkatan Karakter Menghargai Keragaman SiswaI
Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 20162017
Ranks
N Mean Rank
Sum of Ranks Posttest - Pretest
Negative Ranks
a
.00 .00
Positive Ranks 25
b
13.00 325.00
Ties 1
c
Total 26
67
Implementasi pendidikan
karakter mengharagi
keragaman berbasisi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning
menunjukkan hasil melalui SPSS menghasilkan
mean
antara pre- test dan post-test dari 26 siswa. Pada skor
pre-test
hasil yang diperoleh adalah 57,04 dan
post-test
sebesar 62,46.
Test Statistics
b
Posttest –
Pretest Z
-4.385
a
Asymp. Sig. 2-tailed .000
a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Uji signifikansi efektivitas implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik uji
Two Related Sample Test
dengan bantuan SPSS versi 16. Hasil uji
Wilcoxon
menunjukkan skor sebesar -4.385 sig=0,000. Jadi hasil uji ini menolak Ho dan menerima Hi. Maka dapat disimpulkan hasil analisis uji
Wilcoxon
tersebut menggambarkan implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning
antara sebelum dan sesudah pada siswa kelas VIII D secara singnifikan sangat efektif.