55
Tabel 17. Perbandingan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Menganalisis lampiran no. 19
No Kelompok Test
Peningkatan Sig. 2-
tailed Keterangan
Pretest Posttest
1 Kontrol
1,71 1,78
4,1 0,557
Tidak Berbeda 2
Eksperimen 1,55 1,81
16,78 0,048
Berbeda
Hasil analisis perbandingan skor pretest ke posttest di atas menunjukkan bahwa harga sig.2-tailed kelompok kontrol 0,05 yaitu 0,557 dengan harga M =
-0,07, SE = 0,12, t35 = -0,593. Sedangkan harga sig.2-tailed kelompok eksperimen 0,05 yaitu 0,48 dengan harga M = -0,26 SE = 0,13, t35 = -2,051.
Berdasarkan harga sig. 2-tailed kelompok kontrol yaitu 0,557 atau 0,05 maka H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol. Dengan kata lain tidak terjadi
peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest pada kemampuan menganalsis di kelompok kontrol. Sedangkan pada kelompok eksperimen harga
sig. 2-tailed adalah 0,048 atau 0,05 maka H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest pada kelompok
eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest di kelompok eksperimen.
4.1.2.3 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Menganalisis
Langkah ke tiga dilakukan dengan menghitung selisih skor dengan cara mengurangkan posttest dan pretest pretest-posttest. Data selisih skor yang
diperoleh diuji normalitasnya terlebih dahulu dengan menggunakan uji statistik Klomogorov-Smirnov. Langkah ini dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan
yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis statistik
parametrik independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95. Analisis perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan metode inkuiri
berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis. Hasil analisis yang dilakukan akan digunakan sebagai titik pijak untuk menarik kesimpulan
apakah hasil penelitian ini mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian.
56
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut. H
i
: Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol dan eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut. 1.
Jika harga sig. 2-tailed 0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis.
2. Jika harga sig. 2-tailed 0,05, H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis.
Tabel 18. Perbandingan Selisih Skor Kemampuan Menganalisis lampiran no. 21
Hasil selisih skor Signifikansi
Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
0,294 Tidak berbeda
Berdasarkan analisis uji perbandingan selisih skor pretest ke posttest, diproleh F sebesar 0,063 dan sig. sebesar 0.803 pada
Levene’s Test sehingga terdapat homogenitas varian yang sama harga sig. 0,05. Para siswa mencapai skor yang
lebih tinggi pada kelompok eksperimen pada kemampuan menganalisis dengan nilai M = 0,26, SE = 0,13 dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai M
= 0,7, SE = 0,12. Perolehan data yang ada menunjukkan bahwa perbedaannya tidak signifikan dengan nilai t 70 = -1,057, p 0,05. Berdasarkan hasil uji T,
diperoleh harga sig. 2-tailed yaitu 0,294 atau 0,05, maka H
null
diterima dan H
i
ditolak jadi pada kemampuan menganalisis tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain
penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis.
57
Gambar diagram berikut akan memperlihatkan skor pretest dan posttest baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
Gambar 17. Perandingan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen kemampuan menganalisis
4.1.2.4 Uji Besarnya Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan