25
2.2.3 Literature Map
Berikut ini literature map dari penelitian-penelitian terdahulu:
Gambar 12. Literature Map dari Penelitian terdahulu
2.3 Kerangka Berpikir
Salah  satu  materi  IPA  untuk  kelas  V  SD  yang  dapat  dikatakan  tingkat kesulitannya tinggi adalah pesawat sederhana. Pada materi pesawat sederhana
terdapat  empat  macam  pesawat  sederhana  yaitu  tuas,  katrol,  bidang  miring, dan  roda  berporos,  serta  terdapat  tiga  jenis  tuas  yang  masing-masing
Li, Moorman, Moorman  Dyjur 2010
Inkuiri dengan E-Mentoring IBLE- keterlibatan dan motivasi belajar
Sari 2010 Inkuiri-kualitas pembelajaran
Penggunaan metode inkuiri
Susilawati 2012 Mind map-kemampuan kognitif
mengaplikasi dan mencipta Proses kognitif
Wahyudin, Sutikno,  Isa 2010 Inkuiri-minat dan pemahaman
Septiani 2012 Mind map-kemampuan kognitif
menganalisis dan mengevaluasi
Yang perlu diteliti yaitu pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan
mengaplikasi dan menganalisis Praptiwi, Sarwi  Handayani 2012
Inkuiri dengan My Own Dictionary- penguasaan konsep dan unjuk kerja
Anggraini 2012 Mind map-kemampuan kognitif
mengaplikasi dan mencipta Bilgin 2009
Inkuiri-prestasi belajar dan sikap
26
mempunyai  ciri  berbeda-beda.  Siswa  SD  akan  kesulitan  dalam  memahami materi  pesawat  sederhana  jika  hanya  manghafal  materi  saja  tanpa  melihat
benda konkretnya secara langsung. Pelajaran  IPA  seharusnya  menjadi  pelajaran  yang  menarik  dan
mengasyikkan  bagi  para  peserta  didik,  karena  alam  dan  hukum  alam  mereka alami dan rasakan secara langsung setiap hari dan setiap waktu. Pembelajaran
IPA  hendaknya  juga  dapat  mendorong  siswa  menjadi  aktif  dan mengembangkan  kemampuan  kognitifnya  pada  tahap  mengaplikasi  dan
menganalisis.  Karena  itu,  pemilihan  metode  pembelajaran  yang  tepat merupakan  salah  satu  kunci  utama  suksesnya  penyerapan  materi-materi
pelajaran  IPA.  Hal  tersebut  didukung  oleh  pendapat  Rohmawati  2012:79 yang  menjelaskan  bahwa  pembelajaran  IPA  akan  lebih  bermakna    jika  siswa
diberi  kesempatan  untuk  tahu  dan  terlibat  secara  aktif  dalam  menemukan konsep dari fakta-fakta  yang dilihat dari  lingkungan dengan bimbingan  guru.
Karena itu  pembelajaran yang cocok adalah pembelajaran dengan penemuan inkuiri.
Metode  inkuiri  menurut  Sanjaya  2006:194  adalah  rangkaian  kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis untuk
mencari  dan  menemukan  sendiri  jawaban  dari  suatu  masalah  yang dipertanyakan.  Metode  inkuiri  yang  tepat  diterapkan  pada  siswa  SD  yaitu
metode  inkuri  terbimbing.  Hal  ini  dikarenakan  tingkat  pemikiran  siswa  SD belum  dapat  berpikir  seperti  para  ilmuwan  pada  umumnya  dan  masih
membutuhkan banyak bimbingan dari guru dalam melakukan inkuri. Kemampuan  mengaplikasi  dan  menganalisis  merupakan  tahap  berpikir
kognitif pada level ketiga dan keempat dalam proses berpikir kognitif menurut taksonomi Benjamin S. Bloom. Kemampuan mengaplikasi berarti menerapkan
atau  melakukan  sesuatu  berdasarkan  prosedur  dan  keadaan  tertentu.  Proses kognitif  mengaplikasikan  melibatkan  penggunaan  prosedur-prosedur  tertentu
untuk  mengerjakan  atau  menyelesaikan  masalah.  Sedangkan  menganalisis melibatkan  proses  memecah-mecah  materi  jadi  bagian-bagian  kecil  dan
menentukan bagaimana hubungan antarbagian itu dan antara setiap bagian dan
27
struktur keseluruhannya. Kemampuan menganalisis dikembangkan agar siswa dapat menarik kesimpulan dari apa yang dilakukan dan dipelajarinya.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang terdahulu dan manfaat dari metode pembelajaran  inkuri  terhadap  pembelajaran  IPA,  jika  metode  inkuiri
diterapkan  dalam  pembelajaran  pesawat  sederhana,  maka  akan  membantu siswa dalam mengaplikasi dan menganalisis pesawat sederhana.
2.4 Hipotesis Penelitian