60
4.1.3 Rangkuman Hasil Penelitian
Hasil perhitungan analisis data pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis dapat dilihat pada tabel
dibawah ini. Tabel 22. Rangkuman Perbandingan Skor Pretest
No Variabel
Signifikansi Keterangan
1 Mengaplikasi
0,535 Tidak Berbeda
2 Menganalisis
0,247 Tidak Berbeda
Tabel 23. Rangkuman Perbandingan Skor Pretest Ke Posttest
No Variabel Kenaikan
Signifikansi Kontrol Eksperimen Kontrol Keterangan
Eksperimen Keterangan 1
Mengaplikasi 2,5 21,19
0,666 Tidak berbeda 0,000
Berbeda 2
Menganalisis 4,1
16,78 0,557
Tidak berbeda 0,048 Berbeda
Tabel 24. Rangkuman Perbandingan Selisih Skor Pretest ke Posttest
No Variabel
Signifikansi Keterangan
1 Mengaplikasi
0,008 Berbeda
2 Menganalisis
0,294 Tidak Berbeda
Tabel 25. Rangkuman Perbandingan Skor Besarnya Pengaruh Effect Size
No Variabel Effect size
Pengaruh Kontrol Keterangan
Eksperimen Keterangan Kontrol Eksperimen 1
Mengaplikasi 0,27 Efek kecil
0,81 Efek besar
7,29 65,61
2 Menganalisis
0,32 Efek menengah
0,57 Efek Besar
10,24 32,49
Tabel 26. Rangkuman Perbandingan Skor Posttest I ke Posttest II
No Variabel Signifikansi
Kontrol Keterangan
Eksperimen Keterangan 1
Mengaplikasi 0,741 Tidak berbeda
0,050 Tidak berbeda
2 Menganalisis
0,762 Tidak berbeda
0,503 Tidak berbeda
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengaplikasi
Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri berpengaruh terhadap
kemampuan mengaplikasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai sig. 2-tailed sebesar 0,008 dibawah 0,05, maka H
null
ditolak dan H
i
diterima. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan
mengaplikasi.
61
Hasil uji statistik yang menunjukkan bahwa metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi siswa, sejalan dengan pengamatan peneliti
pada kelas eksperimen. Siswa pada kelas yang menggunakan metode inkuiri mampu memecahkan masalah dengan melakukan percobaan berdasarkan prosedur
yang mereka tetapkan, sehingga mampu mengeksekusi dan mengimplementasikan apa yang menjadi tugas mereka. Hal ini membuktikan bahwa metode inkuiri dapat
meningkatkan aspek-aspek dalam variabel mengaplikasi karena siswa melakukan percobaan sebagai proses untuk menemukan pemecahan masalah.
Berbeda dengan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah, siswa kurang aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa mendengarkan guru yang
menjelaskan materi pelajaran dan mengerjakan LKS dengan tanpa melakukan percobaan. Siswa di kelas kontrol duduk dengan tenang dan teratur. Pada saat
peneliti mengamati proses pembelajaran di kelas kontrol ketika pembelajaran mengenai pengungkit, terdapat satu siswa sedang mewarnai gambar dan tidak
mengerjakan yang semestinya.
4.2.2 Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Menganalisis
Berbeda dengan kemampuan mengaplikasi, hasil penelitian untuk kemampuan menganalisis menunjukkan bahwa metode inkuiri tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kemampuan menganalisis. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai sig. 2-tailed yaitu 0,294 atau 0,05, maka H
null
diterima dan H
i
ditolak. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis.
Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif, sehingga penelitian yang satu dengan yang lainnya saling terkait. Pada penelitian yang dilakukan pada objek
penelitian sama oleh Erawati 2013 diketahui bahwa metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengingat dan memahami.
Hasil penelitian tersebut membuat hasil tidak signifikan pada pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis menjadi hal yang logis. Kemampuan
mengingat dan memahami yang belum dimiliki oleh siswa mengakibatkan belum mampu menganalisis. Berdasarkan penjelasan Anderson dan Krathwohl
2010:43, kemampuan mengingat, memahami dan menganalisis merupakan
62
bagian dari enam level proses kognitif, sehingga wajar jika antarkemampuan tersebut memiliki keterkaitan.
Kemungkinan lain yang menjadi faktor penyebab yaitu kelas yang diberi treatment belum terbiasa menggunakan metode inkuiri, sehingga belum bisa
beralih dari gaya belajar yang biasa digunakan yaitu metode pembelajaran tradisional. Selain itu, kurangnya keseriusan siswa dalam kegiatan inkuiri. Hal ini
terlihat saat peneliti mengamati sekelompok siswa, terdapat dua siswa yang bermain-main dengan alat yang digunakan dalam percobaan. Kondisi yang
berbeda pada pembelajaran di kelas kontrol, siswa duduk dengan teratur mendengarkan guru yang menjelaskan materi pelajaran dan mengerjakan LKS
dengan tanpa melakukan percobaan.
63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab V ini akan diuraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya. Bagian kesimpulan ingin menunjukkan
hasil penelitian yang menjawab hipotesis penelitian. Selanjutnya bagian saran berisi saran untuk penelitian berikutnya.
5.1 Kesimpulan
1. Penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap
kemampuan mengaplikasi siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta pada mata pelajaran IPA materi pembelajaran pesawat sederhana tahun ajaran
20122013. Hal itu ditunjukkan pada hasil analisis statistik parametrik independent samples t-test pada perbandingan selisih skor pretest dan posttest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan nilai M = 0,58, SE = 0,11 pada kelompok eksperimen dan M = 0,07, SE = 0,15 pada kelompok kontrol.
Diperoleh harga sig. 2-tailed 0,05 yaitu 0,008 pada kelompok eksperimen dengan nilai t 70 = -2,713, p 0,05. Sehingga H
null
ditolak dan H
i
diterima yang berarti metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap
kemampuan mengaplikasi. Metode inkuiri memiliki pengaruh besar terhadap kemampuan mengaplikasi, hal ini dapat dilihat dari analisis data besarnya
pengaruh effect size metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi yaitu 0,81 dengan persentase pengaruh sebesar 65,61. Dari hasil analisis data pada
perbandingan skor posttest I dan posttest II kelompok eksperimen diperoleh harga sig. 2-tailed sebesar 0,050 atau 0,05, maka H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak terjadi penurunan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II pada kemampuan mengaplikasi.
2. Penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kemampuan menganalisis siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta pada mata pelajaran IPA materi pembelajaran pesawat sederhana tahun ajaran
20122013. Hal itu ditunjukkan pada hasil analisis statistik parametrik independent samples t-test pada perbandingan posttest kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen diperoleh skor yang lebih tinggi pada kelompok