Metode Inkuiri Teori-teori yang Relevan

5

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab II ini akan dibahas kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Pada bagian kajian pustaka akan dipaparkan teori-teori yang relevan yaitu metode inkuiri, proses kognitif, dan Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Pada penelitian sebelumnya akan dibahas penelitian- penelitian tentang inkuiri, penelitian tentang kemampuan proses kognitif, dan literature map. Kerangka berpikir berisi kerangka teoritis yang menghubungkan variabel-variabel penelitian. Hipotesis berisi jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang Relevan

2.1.1.1 Metode Inkuiri

1. Pengertian Metode Inkuiri Pembelajaran yang optimal tercapai jika pembelajaran memberikan pengaruh positif dalam perkembangan kognitif siswa. Metode pembelajaran memiliki keterkaitan dengan kegiatan belajar yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran. Metode mengajar digunakan guru sebagai cara penyampaian materi pembelajaran kepada siswa. Metode pembelajaran menurut Yamin 2009:145 berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat banyak metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Salah satu metode yang dapat menempatkan siswa sebagai subjek belajar dan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kognitif adalah metode inkuiri. Metode inkuiri menurut Sanjaya 2006:194 adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertayakan. Menurut Gulo 2004:84-85 inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan 6 menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Adapun Piaget dalam Mulyasa, 2006:108 mengemukakan bahwa metode inkuiri merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawaban sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan peserta didik lain. Selanjutnya Hanafiah dan Suhana dalam Fitriana, dkk., 2013 menjelaskan bahwa inkuiri merupakan suatu rangkaian yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku. Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama pembelajaran inkuiri menurut Sanjaya 2006:194-195 antara lain: 1 Metode inkuiri menekankan aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. 2 Seluruh aktivitas siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri self confidence. Dengan demikian, metode pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. 3 Tujuan utama dari pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam metode inkuiri siswa tidak hanya dituntut menguasai materi pelajaran akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan kemampuan yang dimilikinya. 7 Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa metode inkuiri merupakan suatu metode pembelajaran yang bersifat penemuan yang berpusat pada siswa. Metode pembelajaran ini menuntut siswa untuk berpikir lebih kompleks, yaitu siswa didorong untuk terlibat secara langsung untuk melakukan inkuiri dengan merumuskan masalah, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan untuk menemukan jawaban dari permasalahan. 2. Prinsip Metode Inkuiri Beberapa prinsip dan penjelasannya yang harus diperhatikan guru dalam melakukan metode inkuiri menurut Sanjaya 2006:197-199 sebagai berikut. 1 Berorientasi pada pengembangan intelektual Tujuan utama dari metode inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Kriteria keberhasilan dari pembelajaran inkuri bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa dapat mengusai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu sendiri. 2 Prinsip interaksi Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Guru mengarahkan agar siswa bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka. 3 Prinsip bertanya Peran yang harus dilakukan guru adalah sebagai penanya. Hal ini karena kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan adalah pada dasarnya merupakan bagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan. 4 Prinsip belajar untuk berpikir Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir learning how to think yakni proses 8 mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan; baik otak reptil, otak limbik, maupun otak neokortek. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. 5 Prinsip keterbukaan Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Dalam metode inkuiri, tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. 3. Jenis-jenis Metode Inkuiri Sund dan Trowbridge dalam Mulyasa, 2006:109 mengemukakan tiga macam metode inkuiri sebagai berikut: 1 Inkuiri Terpimpin guided inquiry Pada inkuri terpimpin pelaksanaan penyelidikan dilakukan siswa berdasarkan petunjuk-petunjuk guru, petunjuk yang diberikan pada umumnya berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. 2 Inkuiri Bebas free inquiry Pada inkuiri bebas siswa melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuwan. Masalah dirumuskan sendiri, eksprimen dilakukan sendiri dan kesimpulan konsep diperoleh sendiri. 3 Inkuiri Bebas yang Dimodifikasi modified free inquiry Pada inkuiri ini guru memberikan permasalahan dan kemudian siswa diminta memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian. Berdasarkan pendapat di atas maka macam-macam metode inkuiri dapat disimpulkan bahwa 1 metode inkuiri terbimbing atau terpimpin yaitu pendekatan yang dilakukan pada peserta didik yang belum berpengalaman menggunakan metode inkuiri, 2 metode inkuiri bebas yaitu siswa melakukan penelitian seperti ilmuwan, dan 3 metode inkuiri bebas yang dimodifikasi yaitu siswa diberi permasalahan dan kemudian siswa diminta memecahkan masalah tersebut. 9 Berdasarkan ketiga macam metode inkuiri di atas, metode inkuiri yang cocok digunakan dalam penelitian di SD adalah inkuiri terbimbing. Penerapan metode inkuiri harus dengan bimbingan pendidik karena peserta didik belum mempunyai pengalaman dengan kegiatan inkuiri. Dalam proses pembelajarannya peserta didik terlibat aktif dalam menemukan konsep melalui petunjuk dari guru. Petunjuk tersebut berupa pertanyaan yang bersifat membimbing dan ketika siswa melakukan percobaan, siswa diberi penjelasan seperlunya. 4. Metode Inkuiri Terbimbing Ambarsari, dkk. 2013:83 berpendapat bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan pembelajaran kelompok di mana siswa diberi kesempatan untuk berpikir mandiri dan saling membantu teman yang lain. Sedangkan Amien 1979:15 menjelaskan bahwa istilah inkuiri terbimbing digunakan apabila di dalam kegiatan inkuiri guru menyediakan bimbinganpetunjuk yang cukup luas kepada siswa. Siswa tidak merumuskan problema, petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana menyusun dan mencatat diberikan oleh guru. Dengan demikian, metode inkuiri terbimbing merupakan metode inkuiri yang dilakukan siswa dalam pembelajaran dengan masih banyak mendapat bimbingan dari guru yang dalam prosesnya dilakukan bersama kelompok dan dapat saling membantu. Ada beberapa pendapat mengenai langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. Menurut Gulo dalam Trianto, 2009:168 langkah-langkah pelaksanaan metode inkuiri adalah sebagai berikut. 1 Mengajukan pertanyaan atau permasalahan Kegiatan inkuiri dimulai ketika pertanyaan atau permasalahan diajukan. 2 Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi permasalahan yang dapat diuji dengan data. 3 Mengumpulkan data Hipotesis digunakan untuk menuntun proses pengumpulan data. Data yang dihasilkan dapat berupa tabel, matriks, atau grafik. 10 4 Analisis data Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menganalisis data yang diperoleh. 5 Membuat kesimpulan Langkah penutup dari pembelajaran inkuiri adalah membuat kesimpulan sementara berdasarkan data yang diperoleh siswa. Menurut Sanjaya 2006:199 proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada tahap ini guru menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan, menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan, menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. 2 Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah mengajak siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang mendorong siswa untuk memecahkan teka-teki itu. Dalam merumuskan masalah, hal yang harus diperhatikan yaitu masalah harus dirumuskan sendiri oleh siswa. Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki. 3 Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Potensi berpikir dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak jawaban berhipotesis dari suatu permasalahan. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak jawaban berhipotesis pada anak adalah dengan mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk merumuskan jawaban sementara dari masalah yang dikaji. 4 Mengumpulkan data Mengumpulkan data merupakan aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Proses pengumpulan 11 data memerlukan motivasi dalam belajar dan juga membutuhkan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir. Dalam tahap ini guru berperan dalam mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. 5 Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji hipotesis berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban bukan hanya berdasarkan argumentasi tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan. 6 Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk penelitian ini, langkah pembelajaran inkuiri terbimbing dirancang menjadi tujuh langkah sebagai berikut: 1 Orientasi Orientasi adalah langkah awal dari pembelajaran inkuiri yaitu membagi siswa dalam kelompok, menyampaikan masalah aktual yang berhubungan dengan suatu materi belajar, pendidik membagikan lembar kerja siswa LKS dan siswa mempelajarinya, menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan metode inkuiri yang akan digunakan serta menjelaskan media atau alat yang digunakan untuk pembelajaran. 2 Merumuskan masalah Peran pendidik pada langkah merumuskan masalah adalah membimbing peserta didik untuk merumuskan sendiri masalah atau pertanyaan. Peserta didik merumuskan permasalahan tentang materi dengan pertanyaan yang dapat dijawab “ya” atau “tidak” dan diawali dengan kata tanya “apakah”. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, peserta didik harus melakukan percobaan. Pendidik juga harus mendorong peserta didik untuk menemukan jawaban sendiri dan membantu dalam mengkaji teori, konsep, atau prinsip. 12 3 Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi permasalahan yang akan diujikan dengan data. Pada langkah ini peran guru adalah membimbing dengan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari permasalahan yang akan diuji. Hipotesis harus relevan dengan masalah yang diujikan. 4 Melakukan eksperimen Dalam langkah ini peserta didik dengan bimbingan guru mendiskusikan jenis percobaan yang akan diambil kemudian menentukan dan mengurutkan langkah-langkah percobaan. Setelah merumuskan langkah- langkah percobaan, peserta didik melakukan percobaan dan kemudian mengumpulkan data-data hasil dari pengamatan atau percobaan. Kemudian langkah terakhir adalah peserta didik melakukan analisis data. Dalam menganalisis data peserta didik bertanggung jawab untuk menguji hipotesis yang telah dibuat benar atau salah. 5 Menarik kesimpulan Menarik kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan rumusan masalah dan pengujian hipotesis. Peserta didik membuat kesimpulan dengan bimbingan guru agar mencapai kesimpulan yang akurat dan guru juga harus mampu menunjukkan pada siswa data yang relevan. Dalam tahap ini siswa diharapkan dapat mendiskusikan alasan memilih solusi percobaan tersebut atau kesimpulan yang mereka buat. 6 Mempresentasikan hasil Peserta didik dengan bimbingan guru setelah melakukan percobaan harus menyusun laporan hasil percobaan. Laporan hasil percobaan mencakup langkah-langkah yang urut. Peserta didik dapat memberi penjelasan tambahan untuk memperjelas masalah. Peserta didik juga diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil percobaan. 13 7 Mengevaluasi Dalam mengevaluasi, peran guru membimbing siswa untuk mengevaluasi apakah seluruh proses inkuiri sejak awal sampai akhir sudah benar. Jika ada kesalahan dapat berdiskusi apa saja yang perlu diperbaiki.

2.1.1.2 Proses Kognitif

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 2 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 3 175

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 2 151

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta.

0 0 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

0 1 143

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta

0 0 149

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta

0 2 190

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta - USD Repository

0 0 141

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta - USD Repository

0 0 168