Status Guru TINJAUAN TEORETIS

25 http:pedoman_penetapan_peserta pdf- pdf2html.htm. Mengajar merupakan tugas pokok yang harus dilakukan guru sebelum guru memperoleh haknya. Beban mengajar merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk dapat mengikuti program sertifikasi guru dalam jabatan. Seperti tercantum dalam Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2007, pasal 6, dan atau dalam pasal 35 ayat 1 UU Guru dan Dosen dimana untuk dapat mengikuti program sertifikasi, beban mengajar guru sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dan sebanyak- banyaknya 40 jam tatap muka per minggu, baik untuk guru PNS maupun guru non PNS guru swasta. Bagi guru yang belum memenuhi jumlah wajib mengajar, maka mereka dapat melakukan: 1. Mengajar di sekolah lain yang memiliki ijin operasional Pemerintah atau Pemerintah Daerah. 2. Melakukan team teaching. Bagi guru dengan alasan tertentu sama sekali tidak dapat memenuhi kewajiban mengajar 24 jam misalnya guru yang mengajar di daerah terpencil, maka seperti dalam Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007 pasal 6 ayat 3, guru tersebut harus mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Pendidikan Nasional atau pejabat yang ditunjuk http:faq04pdf-pdf2html files\view.htm.

E. Status Guru

Status guru adalah kedudukan guru dilihat dari prototipenya dalam suatu sistem sosial Sahertian, 1994:10. Guru dikatakan berstatus pegawai negeri sipil PNS, bilamana sistem pengangkatan, penempatan, pemindahan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 dan pemberhentian diatur oleh peraturan pemerintah. Sebelum diangkat menjadi PNS, guru berstatus CPNS calon pegawai negeri sipil atau guru bantuhonorer. Guru honorer adalah guru yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian atau pejabat lain dalam pemerintahan untuk melaksanakan tugas mengajar pada instansi pemerintah atau guru yang penghasilannya menjadi beban anggaran pendapatan dan belanja negara atau daerah PP Nomor 48 Tahun 2005 pasal 1. Sedangkan guru yang berstatus swasta adalah guru yang diangkat oleh satuan kerja dengan kesepakatan kerja bersama. Perjanjian kerja tersebut dilakukan atas dasar Aritonang, 2007:9: 1. Kesepakatan kedua belah pihak. 2. Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum. 3. Adanya pekerjaan yang diperjanjikan. 4. Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam ketentuan peraturan perundang-undangan, khususnya ketenaga- kerjaan, perjanjian kerja terdiri dari dua jenis Aritonang, 2007:10, yaitu: 1. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu Perjanjian kerja untuk waktu tertentu sistem kontrak dibuat dengan dasar jangka waktu dan selesainya suatu pekerjaan tertentu yang dibuat tertulis sebagai salah satu syarat dalam masa percobaan. Perjanjian kerja ini hanya boleh diperpanjang satu kali untuk jangka waktu satu tahun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 Apabila telah melewati masa tersebut guru dapat dikategorikan sebagai pegawai tetap. 2. Perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu Pekerja untuk waktu tidak tertentu sering disebut pegawai tetap. Pegawai tersebut telah melakukan perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu dengan suatu organisasi dalam hal ini sekolah melakukan hubungan kerja dengan guru secara terus menerus. Dalam perjanjian guru akan mendapatkan surat pengangkatan yang memuat syarat-syarat sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian kerja ya ng dibuat secara tertulis. Yang dimaksud guru dalam jabatan dalam program sertifikasi bagi guru dalam jabatan adalah guru PNS dan non PNS yang sudah mengajar pada satuan pendidik, baik yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat, dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama http:pedoman_penetapan_peserta_pdf-pdf2html.htm. Jadi dalam program sertifikasi ini yang dapat menjadi peserta uji sertifikasi adalah guru yang berstatus PNS dan guru tetap.

F. Kerangka Teoretik

Dokumen yang terkait

Persepsi guru terhadap program sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan, golongan jabatan, masa kerja, dan usia guru : survei guru-guru Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta Kabupaten Sleman.

0 0 193

Persepsi guru terhadap sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan, status, dan masa kerja guru : studi kasus guru-guru SMA N1 Bantul, SMA N1 Sedayu, SMA N1 Kasihan di Kabupaten Bantul.

0 1 106

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, golongan jabatan dan status kepegawaian.

0 4 151

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan guru, golongan jabatan guru dan masa kerja guru.

0 2 115

PERSEPSI GURU TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, MASA KERJA, BEBAN MENGAJAR, DAN STATUS GURU

0 4 201

PERSEPSI GURU TERHADAP SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN GURU, GOLONGAN JABATAN GURU DAN MASA KERJA GURU

0 0 113

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, golongan jabatan dan status kepegawaian - USD Repository

0 2 149

PERSEPSI GURU TERHADAP SERTIFIKASI DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS GURU, DAN MASA KERJA GURU

0 0 104

Persepsi guru terhadap program sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan, golongan jabatan, masa kerja, dan usia guru : survei guru-guru Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta Kabupaten Sleman - USD Repository

0 0 191

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, MASA KERJA, DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU

0 0 267